Sarapan Yang Tidak Sehat
Terbatasnya waktu membuat para ibu memilih sejumlah menu sarapan pagi yang praktis dimasak dan dihidangkan pada rombongan kecil yang tak sabar meninggalkan rumahPagi hari adalah waktu sibuk untuk semua orang di rumah, terutama para ibu. Anda harus menyiapkan keperluan sekolah si kecil (dan juga kakak serta ayahnya) sedini mungkin, atau anak-anak terlambat sampai di sekolah. Terbatasnya waktu membuat para ibu memilih sejumlah menu sarapan pagi yang praktis dimasak dan dihidangkan pada rombongan kecil yang tak sabar meninggalkan rumah untuk menunaikan tugas. Namun, ada beberapa menu sarapan pagi yang kurang menyehatkan dan tidak memberi manfaat apapun dalam menambah energi yang dibutuhkan putra dan putri Anda. Berikut adalah 7 menu sarapan pagi yang tidak kami rekomendasikan untuk disajikan karena berbagai alasan.
1. Mi instan
Beberapa ibu mungkin memilih menu sarapan pagi ini sebagai solusi praktis mengatasi 'angin ribut' di rumah saat pagi hari. Rasanya yang lezat berkat MSG pun pasti disukai anak-anak yang kesulitan menelan makanan berat di pagi hari. Namun kami tidak yakin bahan pengawet dan bumbu penyedap dalam mi instan bermanfaat untuk menambah energi yang mereka butuhkan. Kami sarankan Anda menghindari mi instan, dan hanya menyajikannya sebagai menu sarapan pagi 1 kali dalam seminggu. Itupun jika terpaksa.
2. Kentang goreng
Kentang goreng plus saus tomat, hampir semua anak menyukainya. Tapi kentang goreng beku yang Anda beli di supermarket dapat dipastikan mengandung bahan pengawet, dan dibutuhkan minyak goreng untuk mematangkannya. Menelan makanan dengan kandungan minyak tinggi di pagi hari bisa meningkatkan resiko radang tenggorokan. Meski Anda sudah meniriskan kentang goreng dengan kertas penghisap minyak.
3. Nugget
Sama seperti kentang goreng beku, nugget yang dijual di pasar swalayan mengandung bahan pengawet yang akan mempengaruhi kesehatan tubuh jika dikonsumsi terus menerus. Kami merekomendasikan nugget buatan sendiri sebagai menu sarapan pagi, dan jangan lupa sertakan nasi secukupnya. Konsumsi nugget buatan sendiri masih dapat ditoleransi oleh tubuh anak, asal tidak lebih dari 2 kali seminggu. Ingatkan anak untuk selalu minum segelas air putih sesudah makan untuk mendorong minyak keluar dari tenggorokan anak Anda.
4. Telur Asin
Telur asin sering dijadikan pilihan sebagai lauk untuk sarapan karena Anda tidak perlu menggorengnya. Cukup dibelah menggunakan pisau, dikeluarkan dari cangkangnya dan siap disantap. Tapi kandungan garam yang tinggi dalam telur asin akan mengganggu pencernaan anak jika dikonsumsi setiap hari. Meski telur itik lebih banyak mengandung zat bermanfaat untuk kesehatan dibandingkan telur ayam, penambahan zat pewarna dan pengawet akan mengubah telur asin sebagai makanan yang hanya lezat di lidah saja. Jangan lupa ingatkan anak untuk minum air putih sesudah makan telur asin, agar zat garam larut dalam air.
5. Sosis
ama dengan nugget, sosis beku dari pasar swalayan juga mengandung bahan pengawet, pewarna dan penguat rasa. Kami tidak merekomendasikan makanan olahan ini sebagai menu sarapan pagi, kecuali jika Anda dalam keadaan terdesak dan tak ada waktu untuk memasak. Hidangkan sosis sesekali dalam sebulan, tentu setelah Anda menambahkan nasi putih. Kami sarankan Anda untuk membekali anak Anda dengan jus jeruk saat ia makan sosis sebagai menu sarapan pagi, agar zat tidak berguna larut dalam tubuh.
6. Junk food
Merupakan sebuah ide buruk untuk menyediakan junk food sebagai menu sarapan pagi, meski Anda dapat membuatnya dengan mudah dan cepat. Junk food beku yang Anda beli di pasar swalayan, sekali lagi, mengandung bahan pengawet. Kami juga menyarankan Anda untuk menghindari penyajian junk food pada usia dini agar anak Anda tidak mengalami kecanduan junk food.
7. Kue basah
Kue basah memang tidak mengandung zat pengawet dan biasanya dijual dalam keadaan 'fresh from the oven'. Namun saya rasa satu atau dua roti kukus untuk sarapan sepertinya tidak mengenyangkan, meski sesudah makan anak Anda mengatakan perutnya terasa kenyang, bisa jadi itu hanya sementara. Bagaimana seandainya mereka mendadak merasa lapar di tengah waktu belajar di sekolah? Anda dapat memberikan kue basah sebagai bekal, namun sebaiknya Anda mengenal dengan baik si penjual dan mengetahui reputasinya. Ini agar Anda terhindar dari kemungkinan penggunaan bahan-bahan berbahaya pada kue basah yang Anda konsumsi.
.
0 komentar:
Post a Comment