Andai Kau Menjadi Milik ku
Aku sebenarnya sudah lelah,capek dengan hal yang terjadi di kehidupanku....tapi mengapa susah sekali untuk aku mencari kesembuhan,,merasakan sakit sewaktu waktu yg tampaknya selalu membuat aku menderita
Disaat hati ingin menghirup udara bebas dan udara yang segar,di musim yang dingin ini,aku terdiam di rumah sakit,nenek yang aku jaga sakit dan itu juga karena nenek ingin bangun dari tempat tidur,nenek merasa dia bisa berjalan,saat itu aku mandi dan nenek merasa tidak melihat aku,dia berusaha bangun dan memang sudah 3 tahun kakinya sudah tidak bisa berjalan maka dia pun jatuh di lantai dan tertimpa oleh kursi roda…aku pun melihat kakinya patah dan ku pun laporkan dengan majikan dan kami sekarang di rumah sakit,walau dokter bilang bahwa kakinya sudah 2 kali operasi,tidak mungkin akan operasi yang ketiga kalinya karna nenek juga sudah berumur 92tahun di samping jantungnya tidak kuat,itu hal yang sangat membahayakan,kini kulihat kaki nenek di gips dan dia tidak bisa leluasa bergerak,sungguh kasihan aku melihat nenek yang sangat baik ini..semoga Allah memberi kesehatan dan umur yang panjang buat nenek yang sudah bersama putri hampir 3tahun…ku merasakan bila dia sakit akupun akan terasa sakit.
aku letih..aku lelah dan aku capek….haruskah aku putus asa..tidak mungkin bukan..aku tetap harus berjuang,terus dan terus…..aku tetap akan lalui jalan roda kehidupanku ini, seperti air yang mengalir,tapi yang lebih menyedihkan dengan majikanku ,sikap mereka,seakan aku di bebani oleh semua pekerjaan di rumah,dari bersihkan rumah 4 tingkat,merawat cucunya 3 orang yang masih sekolah,belum masak,belum cuci baju,ochhh belum perhatianku kudu ekstra dengan nenek,sungguh sangat melelahkan sekali,tapi kenapa pihak keluargaku tidak pernah tahu akan deritaku di Taiwan,mereka hanya merasa aku di taiwan sangat enak dalam bekerja,dapat gaji banyak,dapat bayar tanggungan yang mereka sendiri tidak pernah memikirkan bagaimana cara melunasi tanggungan itu,semua beban di curahkan pada seorang putri,ku hanya bisa tersenyum pahit dan kadang bisa juga tersenyum manis,menahan beban hidup yang ku alami,belum lagi seorang adek kandung,saat dia ingin menikah aku sebagai kakak kandungnya tidak pernah di kabari,aku kadang berpikir apakah aku ini sudah tidak di anggap salah satu keluarga di antara mereka,aku hanya bisa meneteskan air mata ini,tidakkah aku merasa sangat kesepian,merasa aku ini sebatang kara,mempunyai teman banyak tetapi mereka semua menjatuhkan aku dari belakang,mereka semua seakan bersorak gembira melihat aku jatuh dalam lubang.
ochhh kejamnya yang ku terima ini.
sumber: culikan putri kemben
0 komentar:
Post a Comment