Lemah Hati
Kita tak akan pernah mungkin mampu melupakan hal-hal yang pernah membuat kita merasa bahagia, sedih, kecewa, dan segala hal yang terkait dengan perasaan, ataembun. Tidak akan pernah mungkin mampu lupa, kecuali kita terkena amnesia.
Berkali-kali kukatakan kepada mereka yang menanyakan hal ini, tidak bijaksana rasanya untuk begitu saja meminta lupa atas segala hal yang sempat menjadi bagian dari hidup kita, sempat membahagiakan hati kita juga, walau sudah tentu ada rasa duka di sana. Karena memang, tak ada yang sempurna, kan?
Terimalah kenyataan bahwa kenangan itu ada di masa lalu, di belakang. Bukan agar kau tidak mampu melaju ke masa depan, atau agar kau menetap di sana selamanya, namun kenangan berguna untuk jejak kisah hidupmu, bahwa kau telah melalui berbagai hal yang membuatmu sampai di tahap yang sekarang. Ada pelajaran yang selalu bisa kau ambil dari sana.
Jadi, untuk apa melupakan kenangan dan melupakan mantan? Toh dia sudah ada di sana, dan memang jika tidak ditakdirkan untuk ada di masa depan selamanya, dia hanya akan di sana, menetap selamanya menjadi kenangan.
Biarkan masa sekarang merawat lukamu, dan nanti masa depan akan turut berbahagia karena kau sudah mampu membiasakan diri tertawa bersama orang yang tepat.
Tertawalah, bersama dia yang juga menghargai arti bahagia bersamamu.
Dan satu lagi :
Banyak hal sulit di dunia ini yang tidak ditakdirkan untuk tidak bisa dilakukan.
Terkadang mereka ditakdirkan untuk bermakna lebih setelah berhasil dilakukan.
Siapa bilang kamu selemah itu?
:)
0 komentar:
Post a Comment