Wednesday, May 7, 2014

dibalik cie cie ada cemburu di balik gpp ada masalah di balik terserah ada keinginan di balik ya udah ada kekecewaan


MAAF, AKU CEMBURU

Perasaan konyol ini hanya bisa tertahan dalam helaan nafas dan sebuah senyuman, ya konyol sekali perasaan yang menyesakkan yang kusebut cemburu. Aku tahu harusnya tidak seperti ini tapi sulit sekali, aku dituntut untuk bijak dalam menempatkan perasaan konyol yang satu ini.

Rasa minder dan kurang percaya diri seperti ini selalu menghantui hari-hari yang kulalui bersamanya “Jono”, dia adalah pacarku, resmi sejak setengah tahun yang lalu, orang yang santun, dewasa, cerdas, kreatif berbanding terbalik denganku yang kekanakan, konyol, cuek, posessive, over, pokonya sangat jauh dari kata de to the wa to the sa. Aku semakin minder dan merasa malu apalagi saat kutahu tentang masa lalunya, sikapku semakin konyol, perasaan cemburu dan minder yang menyelimutiku campur aduk seperti es campur yang dijual didepan kampus, mungkin karena masa laluku dan backgroundku tak seputih dia.

Dosenku bilang “cemburu itu tanda tak mampu” , aku sepakat dengan pernyataan beliau,karena yang kurasakan memang begitu adanya, aku tak seperti dia “Mawar” mantan kekasihnya Jono dimasa lalu, seorang akhwat yang solehah ,dewasa, cerdas, kreatif , cantik, pefecto untuk seorang mahasiswi seumuranku. Jujur saja minder sekali ketika berpapasan atau melihat status-status dan gaya bahasa yang dia ungkapkan di sosial media membuatku semakin menciutt seperti liliput yang ada di negeri raksasa. Omygod LEtotheBAY. .

Awalnya aku tidak pernah tahu tentang Mawar tapi setelah aku sering memimpikannya, aku mulai bertanya-tanya dan akupun mulai berani mengutarakannya pada Jono, akhirnya Jono pun mulai berterus terang padaku, bahwa dulu ia sempat menjalin hubungan dengan Mawar, meskipun itu hanya beberapa saat namun bagi Mawar itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilupakannya, Mawar dulu sangat berpegang teguh pada pendiriannya untuk tidak mengenal istilah pacaran,hingga pada akhirnya Jono bisa meyakinkannya. Bagi Mawar , Jono adalah cinta pertamanya, kebayang kan gimana susahnya ngelupain cinta pertama huaaaaahhhhhhhh..

Aku mengenal Mawar, dia pun juga mengenalku, meski kami hanya saling membalas senyuman saat berpapasan, tanpa sepengetahuan Jono aku mulai mencari tahu tentang Mawar lewat akun-akunya di media sosial, aku menjadi silent readernya, entah itu benar atau hanya perasaanku saja yang kulihat Mawar ternyata masih mengenang Jono, mendo’akan kebaikan-kebaikan untuk Jono, dan blablabla masih banyak tulisan-tulisannya tentang Jono yang membuatku merasa semakin minder, sesak bergelut dengan perasaan cemburu.

Aku akui aku memang orang yang pencemburu, tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk menyembunyikannya, hingga suatu hari tepat 25 Desember tahun lalu aku melihat postingan di akunnya Mawar , ternyata dia masih mengenangnya benar-benar mengenanganya padahal kejadiannya sudah 2 tahun yang lalu, aaaaaaaaa aku cemburuuuu„,

Hari itu aku berada dipuncak emosiku yang labil, aku juga memutuskan untuk membuat tulisan-tulisan tentang Mawar, kebetulan kegemaranku juga sama dengannya yaitu menulis, hingga pada akhirnya Mawar membacanya, dia tahu aku belakangan ini menjadi silent readernya, aku juga memberanikan diri membuka obrolan dengannya meski hanya lewat chat di sosial  media, aku meminta maaf padanya ,dia menyambutku dengan ramah, semakin membuatku minder sekali. . Ya tuhan . .apa yang harus aku lakukan?

Akhirnya setelah obrolan itu aku memutuskan untuk berhenti menjadi silent readernya, aku tidak ingin mengusik privasinya lagi karena kusadari “setiap orang berhak punya masa lalu” begitupun dengan Mawar. Jono pun akhirnya tahu apa yang kulakukan dan dia begitu marah padaku. .

“Harusnya kamu tahu yang kamu lakukan itu salah Joko,kamu sudah mengusik privasinya, aku pikir dengan aku terbuka seperti itu sama kamu, kamu bakalan bersikap dewasa” dia berteriak marah padaku

Aku belum pernah melihatnya semarah itu, aku hanya bisa menangis dan menangis di hadapannya, “Maa..aafin aku, aku salah aku tidak akan mengusiknya lagi”..kataku terbata-bata seolah mulutku enggan mengatakan itu karena emosiku yang merajai logikaku. Aku tahu Jono marah padaku, karena ia tak ingin aku bermasalah dan mendapat pandangan buruk dimata Mawar dan teman-teman sekelasnya, sejak kejadian itu tak ada kata yang berlanjut antara aku dan Jono, hanya terdiam lalu saling membelakangi dan berlalu di persimpangan jalan itu. Sepertinya Jono begitu kecewa denganku, dalam pikirku aku berpikir Jono masih mengenang Mawar juga, dan aku hanya anak kecil yang dibodohi dengan harapan palsu dari senior seperti Jono. .menyedihkan . .

Hari-hari berlalu, ,

Sejak kejadian itu komunikasiku dengan Jono agak dingin, bahkan dikampus pun kami jarang bertemu, sekalinya bertemu aku hanya bisa tetunduk malu padanya, aku tak pernah berusaha untuk menghubunginya,aku malu merasa terpojok karena tingkah konyolku yang kekanakan, hingga suatu hari…

Sore itu Jono datang menemuiku, dia mengajakku pergi  ke taman, katanya ada yang ingin dia bicarakan denganku.Di sudut taman ,di bangku itu, dibawah temaram cahaya lampu, hening. .tak ada suara yang ada hanya suara krik..krik. .krik. .jangkrik-jangkrik bernyanyi, akhirnya Jono pun menarik tanganku dan mulai berbicara,mungkin karena melihatku yang hanya tertunduk diam tanpa kata.

“Joko aku meminta maaf atas sikapku kemarin-kemarin, maafkan aku, kamu tahu kamu adalah orang yang aku sayangi, aku punya harapan besar untuk kamu, meski kita baru jalan setengah tahun yang lalu, tapi aku mengenal dan memperhatikanmu sejak pertama bertemu denganmu, aku diam-diam mencari tahu tentangmu, memahamimu dalam diamku, menjadi silent readermu,seperti yang kamu lakukan terhadap Mawar, aku menyayangimu, aku mengharapkan kamupun demikian, cinta ini kita yang menjalani,aku tidak peduli dengan masalalumu juga masalaluku,yang terpenting untukku kamu dan aku sekarang dan nanti, aku tidak menuntutmu untuk bersikap dewasa hanya saja kedewasaan itu harus  ada, dan memang kedewasaan itu mutlak dibutuhkan dalam sebuah hubungan yang serius,”

Aku hanya terdiam heran menatapnya, terharu, senang, bahagia, bercampur menjadi satu seperti gradiasi warna-warni senja sore itu, dia memelukku, aku hanya diam terkesima, dalam hatiku aku berbisik “Terimakasih Jono, aku juga menyayangimu”. .


Aku tau banyak tentang hatimu
Aku tau klub sepak bola favorite mu
Aku tau organisasi apa saja yang kau ikuti.
Aku tau posisi yang kau duduki disetiap organisasi
Aku tau kemana saja kau akan liburan, dengan siapa saja,
Aku tau agendamu
Aku tau kau diam diam sedang menuju hati seorang wanita..kau tau??? aku cemburu.. ahhh untuk cemburu pun aku tak berhak.
Pria semanis kamu, keren, otak brilian, hidup berkecukupan ternyata (hanya) berani mencintai dalam diam sebelum Allah halalkan..
perempuan mana yang tak meleleh melihat pesona mu??? namun Aku rasa kau tak mengenalku.. yaa.. aku adalah lembaran yang tak pernah kau buka.


berawan com dibalik cie cie ada cemburu di balik gpp ada masalah di balik terserah ada keinginan di balik ya udah ada kekecewaan

0 komentar:

Post a Comment