Sunday, May 11, 2014

kau bisa bersembunyi dari kesalahan mu tapi tidak dari penyesalanmu kamu bisa bermain dengan dramamu tapi tidak dengan karmamu




Kenapa kau membohongiku wahai manusia laknat. Kenapa tak kau simpan saja semua itu untuk waktu yang tepat. Wajahmu yang ekspresif, belaianmu yang lembut, dan irama tiap detak jantungmu selalu membiusku larut dalam kemunafikan.

Mereka bilang kau makhluk sempurna. Tercipta lengkap dengan akal dan budi yang menjadi parameter tiap langkah yang akan kau pilih. Tapi apa nyatanya? Apakah mungkin Tuhan-mu salah dalam penciptaanmu, sehingga akal dan budi itu tak bekerja sebagaimana mestinya? Ku rasa itu tidak mungkin.lanjut membaca

Ingatkah engkau saat senja menyambut malam. Ketika hujan menyapu bersih tiap debu jalanan. Dimana semua manusia siap membasuh daki aktivitas yang melekat di tubuhnya, dan saat itu pula kau membohongiku diriku.

Ingin rasanya aku berteriak memaki disaat nafasmu terdengar semakin kencang menderu. Saat itu tangan kekarmu menggenggam diriku dengan erat, dan ku tahu kau sudah tak kuat lagi untuk menahannya. Seketika ekspresi wajahmu menjadi aneh. Laksana iblis yang sedang menggila. Sampai akhirnya kumuntahkan semuanya dari mulutku karena jijik dan muak menyaksikan semua itu.

Mungkin ini sudah yang kesekian kalinya kau membohongiku. Kau mengeluarkanku dari tempat gelap itu. Terlintas rasa bahagia karena diriku dapat bebas menghirup udara segar. Namun ekspresi wajahmu berbicara lain. Kontan kutahu skenario apa yang ada di benakmu. Pastinya kau akan melakukan hal yang sama. Hal yang paling kubenci. Berbohong kepadaku.

Aku sadar, kaulah yang menjadi dewa dalam panggung sandiwara ini. Tapi bukankah aku juga mempunyai peran yang sangat penting dalam setiap adegan penciptaan dirimu. Hanya satu pintaku kepadamu: “jangan kau bohongi aku lagi dengan sabun dan tanganmu itu!”



berawan com kau bisa bersembunyi dari kesalahan mu tapi tidak dari penyesalanmu kamu bisa bermain dengan dramamu tapi tidak dengan karmamu

2 komentar: