waktu mu menentukan siapa yang kamu temui dalam hidupmu lalu hati mu menentukan siapa yang kamu inginkan dalam hidupmu tapi perilaku mu menentukan siapa yang akan hidup dengan mu
surat untukmu..
Ini untukmu, untuk lelaki penyentuh dasar hatiku sejak 5 tahun lalu..
Hai..
Mungkin ini sebatas basa basi menyapamu. Aku ingat betul kapan terakhir kalinya aku menulis tentangmu. Sudah lama, bahkan cukup lama. Bukan, bukan aku melupakanmu. Bagaimana bisa aku melupakanmu, jelek?
Aku senang memanggilmu dengan sebutan “jelek”, seolah-olah kita sudah mempunyai hubungan khusus yang mendekatkan kita. Hah iya, aku bukannya lupa. Aku sadar, hubungan kita ini memang dekat. Kita sahabat, bukan begitu? Ya kamu pasti setuju dengan ikatan itu. Tapi, bagaimana dengan hatiku atau mungkin logikaku?
Berbicara tentang hatiku, mungkin kamu sudah tau tapi memilih untuk berpura-pura tidak tau. Iya kan? Maafkan aku jika kata-kata itu menjerumus pada kesoktahuan ku yang kamu tidak suka itu hahaha. Kamu sering jengkel kan kalau aku sok tahu? sudahlah, kali ini aku ingin memberitahukan mu sesuatu tentang hatiku, tentang rahasiaku yang dengan cemennya hanya bisa kuungkapkan disini. Ya hatiku. Hatiku telah memilihmu sejak dulu. Sejak 5 tahunan yang lalu. Sejak aku pertama kali mengenalmu. Sejak kita pertama kali saling tau. Rasanya, waktu 5 tahun begitu singkat kita lalui. Tapi tidak dengan perasaan yang tidak terbalas ini.
Kamu ingat bagaimana kita mulai dekat? Mulai akrab? Bahkan, bisa ku terjemahkan bahwa hubungan kita sudah lebih dari sebuah hubungan persahabatan. Atau mungkin aku yang salah menerjemahkan rambu-rambu yang kamu berikan, hingga aku menerjemahkannya berlebihan. Hingga ada perasaan bahwa kamu membalas rasa yang kuberi. Kenyataannya hingga kini, kita masih seperti ini. Aku masih berputar-putar dalam ruang kosong yang kubuat sendiri. Aku masih menebak-nebak teka-teki yang kubuat sendiri. dan kamu, kamu masih saja menjadi sosok yang berpura-pura tidak tau :”)
Ada satu rahasia lagi yang ingin kuungkapkan padamu. Bahwa aku pernah menangis sesenggukan karenamu. Aku pernah kehilangan nafsu makan karenamu. Dan aku pernah merasakan patah hati yang pertama kalinya karenamu. Aku ingat betul saat itu. Saat ketika aku mengetahui, bahwa kamu telah memiliki dan dimiliki orang lain. Bukan aku. Bukan perempuan manja yang sering menyebalkan, katamu.
Dan kini. Ada satu hal lagi yang harus kamu tau. Bahwa perasaan ini masih sama. Bahkan terus bertumbuh dan kemudian berkembang hingga aku pun tak bisa mengungkapkan sebesar apa rasa ini sebenarnya padamu. Aku pasrah akan rasa ini. Bahkan aku bersyukur karena aku masih bisa merasakan rasa cinta ini. Karena keseriusan ku, aku tidak ingin dan tidak pernah ingin mengharapkan mu sebagai pacarku. Perempuan ini terus berharap dan yakin, bahwa kelak kamu lah sosok lelaki yang memintanya dengan sopan dihadapan kedua orang tua nya. Kelak, kamu lah yang mengucapkan ijab Kabul untuk mensahkannya dihadapan agama dan Negara. Kelak, kamu lah yang menjadi ayah dari anak-anaknya. Dan kelak, kamu lah sosok Imam yang akan mengantarkannya menuju Surga.
Kamu, lelaki yang sudah menyentuh dasar hatiku. Aku mencintaimu, bukan karena siapa orang tuamu dan bagaimana kamu kelak. Aku mencintaimu apapun yang terjadi dalam hidupmu. Aku mencintaimu sesingkat dan sesederhana itu.
Sincerely
Perempuan yang selalu bersembunyi dibalik bahagiamu
berawan com waktu mu menentukan siapa yang kamu temui dalam hidupmu lalu hati mu menentukan siapa yang kamu inginkan dalam hidupmu tapi perilaku mu menentukan siapa yang akan hidup dengan mu
0 komentar:
Post a Comment