kedewasaan bukan dilihat dari usia tapi dilihat dari sikap tindakan dan tingkah laku
Kebijaksanaan sebuah kedewasaanBismillahirrahmaanirrahiim..
mereka bilang menjadi orang dewasa itu ga enak
mereka bilang dunia yang akan kamu temui di masa depan keras dan kejam
mereka dengan yakinnya berkata, “naif! dunia ga seindah dan sebaik yang kamu bayangkan.”
mereka dengan pongahnya juga berkata, “hey, realistis aja, ga usah mimpi yang muluk-muluk.”
atau, mereka berkata, “saat jadi orang dewasa ga ada yang namanya temen. temen dan musuh tergantung kepentingan.”
Pada dasarnya otak manusia memang lebih mudah merespon pikiran negatif. but hey, apakah menjadi orang dewasa seseram yang mereka katakan?
Seiring berjalannya waktu, saya terus memperhatikan sekitar. kemudian mencerna apa yg saya lihat, dengar, dan rasakan. memprosesnya di dalam pikiran dengan ditambah racikan perasaan yang tidak berlebihan.
ternyata, bukan menjadi orang dewasa itu sendiri yang kejam. namun, seiring bertambahnya usia seseorang, ternyata orang tersebut akan lebih peka dan sadar atas apa yang terjadi dan apa yg diperbuat, baik oleh diri sendiri ataupun oleh orang lain. seseorang akan lebih mudah sadar orang lain memiliki ini dan itu, orang lain lebih cantik, orang lain begini dan begitu. kesadaran yg meningkat ini juga semakin diasah dengan mudahya memperoleh informasi saat ini (biasa dibilang kepo. dan saya juga termasuk salah satu yg sering melakukannya. :” ).
Kemudian apa imbas dari itu semua?
karena pada dasarnya manusia adalah mahluk yang mudah iri terhadap apa yang dimiliki orang lain, imbasnya adalah orang dewasa cenderung berpikir negatif terhadap orang lain. misal, “kaya sih, tapi kok gitu ya kelakukannya..”
dari yg telah saya sebut diatas, bisa ga kira2 sepintas kamu tarik benang merahnya?
yap. jadi menurut saya, berdasar sekilas apa yang saya tulis diatas, dunia dewasa itu sebenernya ga kejam. ga bengis seperti yg mereka bilang.
meskipun pasti sekarang sedikit banyak kita juga udah mulai berpikir kalo dunia orang dewasa itu kejam (termasuk saya sedikit banyak mulai tersugesti kayak gitu), apa sebenernya kita layak untuk bisa bilang kayak gitu? jujur, mungkin kalo dipikir-pikir lagi, justru mind set semacam itu saya anut salah satunya untuk merasionalisasikan buruknya pikiran saya sendiri. Meanwhile, actually what happens isn’t like that.
Tuhan memberikan orang dewasa kepekaan yg meningkat seiring bertambahnya usia pasti bukan tanpa sebab. Salah satu pendapat saya mengenai hal ini adalah Tuhan memang telah mempersiapkan suatu keadaan dan peristiwa untuk masing-masing diri seseorang.
Alasannya untuk apa?
Bukan, yang pasti Tuhan bukan menginginkan kita menjadi keras dan kejam saat bertambahnya usia. Saya selalu meyakini satu hal bahwa salah satu tujuan dari berbagai hal dan peristiwa itu adalah Tuhan ingin melihat bagaimana kita menyikapi hal yg terjadi. Saya berdoa semoga kita dapat menyikapi semua yg terjadi dengan pikiran terbuka dan positif seiring bertambahnya usia, semata agar kedewasaan yg kita miliki saat ini menjadi berkah dan anugrah dari-Nya. aamiin.
bukan hal baik jika merasionalisasi hal buruk, dan bukan hal yg bijak untuk menggeneralisasi sebuah justifikasi. Kedewasaan bukan keniscayaan sebuah kekejaman, kedewasaan adalah bagaimana seseorang menyikapi hal yg terjadi untuk menuju sebuah kearifan.
berawan com kedewasaan bukan dilihat dari usia tapi dilihat dari sikap tindakan dan tingkah laku
0 komentar:
Post a Comment