Thursday, September 27, 2018



Mengatur keuangan dengan rumus 1234

Mungkin ada (banyak) di antara anda yang begitu cemas menanti tanggal gajian tiba, karena uang gajian bulan lalu sudah hampir habis tak berbekas. Tidak punya uang tabungan pada saat dibutuhkan. Tidak mampu membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, dan seabrek permasalahan lain. Untuk anda yang mengalami masalah tersebut di atas, semoga tulisan ini bisa memberi gambaran yang tepat akan solusi keuangan anda.

Saya terinspirasi sebuah buku yang saya baca sekitar enam tahun lalu, yang kemudian saya kembangkan sendiri. Isinya kurang lebih bagaimana formula yang baik pengaturan keuangan untuk para pegawai, yaitu dengan formula 1234. Apakah makna angka-angka tersebut?  di tulisan ini akan coba saya jelaskan masing-masing.

Angka 1234 adalah cara mudah untuk mengingat prosentase pembagian alokasi keuangan yaitu 10%, 20%, 30 % dan 40% dari gaji kita. Angka itulah yang mewakili bagaimana cara kita mengalokasikan anggaran keuangan kita. Berapapun jumlah gaji kita tiap bulan, tidak akan pernah cukup jika kita tidak bisa mengaturnya dengan baik. Menjadi pegawai adalah sebuah pilihan hidup, dimana kita hanya akan menerima gaji itu itu saja setiap bulan sepanjang tahun, bisa jadi tahun depannya juga tidak jauh beda nominalnya :). Namun di sinilah letak kekuatan keuangan seorang pegawai, yaitu kita bisa mempergunakan formula sederhana seperti di atas untuk mengatur keuangan kita. Waktu membaca buku itu saya baru dua tahun menjadi pegawai negeri sipil, dengan status single. Mengatur keuangan yang baik, memang harus dimulai sejak dari masa muda banget, sehingga di kemudian hari, tidak berapa lama kemudian, sudah memetik hasilnya. Lantas bagaimana penjelasan untuk masing-masing prosentasi tersebut di atas, berikut akan saya jabarkan:


Bersedekah dan Beramal

Alokasi ini adalah 10 % dari gaji kita, Jadi jika gaji bulanan kita 3 juta rupiah perbulan, maka 300 ribu rupiahnya adalah alokasi untuk bersedekah dan beramal. Dengan uang tersebut kita bisa beramal untuk membelikan buku untuk yatim piatu yang tidak mampu, menyumbang ke tempat ibadah, membeli barang-barang dari pedagang asongan atau pedagang kecil yang kebetulan lewat dan lain-lain. Cobalah untuk menerapkannya seterusnya, dan anda akan merasakan betapa jiwa anda sangat bahagia dan merasa kaya. Jika dikemudian hari anda ingin menambah sedekah dari tabungan anda, tentu hal itu lebih baik lagi :). Percayalah bahwa sedekah ini tidak akan mengurangi rejeki anda. Tunggulah di kemudian hari  anda akan mendapatkan rejeki besar yang tidak terduga-duga.

Sebagai contoh: Untuk mengoptimalkan uang 300 ribu yang anda punya, anda bisa membelikan buku dan peralatan tulis senilai total 100 ribu untuk satu atau dua anak yatim yang tidak mampu. Di bulan berikutnya anda bisa membelikan untuk anak yatim yang lain, atau membelikan tas dan sepatu untuk anak yang sama. 100 ribu lainnya khusus untuk membeli barang dagangan pedagang-pedagang kecil yang kebetulan lewat atau yang anda kenal. Carilah alasan untuk membeli barang-barang yang mereka punya meskipun anda tidak membutuhkan, karena tujuan kita memang untuk beramal dan membantu ekonomi mereka secara tidak langsung. 100 ribu yang lain untuk menyumbang tempat ibadah. Kelihatannya kecil memang, tapi kalau dilakukan terus menerus tentu akan bernilai besar juga. Misal di kemudian hari gaji anda naik, maka alokasi gaji untuk amal dan sedekah juga ikut naik.


Hiburan dan Rekreasi

Alokasi ini adalah 20% dari gaji kita. Dengan contoh besar gaji seperti di atas, maka 600 ribu rupiah adalah jatah anda untuk mendapatkan hiburan dan rekreasi. Anda bisa mempergunakannya untuk makan di tempat favorit anda di akhir pekan, nonton ke bioskop di akhir pekan yang lain, pergi rekreasi ke tempat wisata dalam kota, dan lain-lain. Tugas anda adalah menghabiskan “anggaran” tersebut. Jika di akhir bulan ternyata anda belum menghabiskannya, maka jatahnya harus dihabiskan di bulan berikutnya, demikian seterusnya. Hiburan dan Rekreasi penting bagi anda, agar kinerja anda optimal di hari kerja. Jika di kemudian hari gaji anda menjadi 10 juta rupiah, maka jatah yang harus anda habiskan perbulan untuk rekreasi adalah 2 juta rupiah. wow! dengan uang tersebut setiap dua bulan andapun bisa berwisata murah sampai ke negeri tetangga :)


Tabungan

Alokasi ini adalah 30% dari gaji kita. Tabungan adalah penting bagi masa depan kita, karena sewaktu-waktu jika ada pengeluaran mendadak, kita bisa memakainya. Bisa juga tabungan ini dimanfaatkan untuk membeli keperluan operasional, misal laptop untuk mengajar, atau untuk membeli kendaraan. Dengan gaji yang kecil tentu anda harus menyesuaikan kualitas kendaraan yang ingin anda beli, hal ini perlu pemikiran yang bijak dari anda sendiri.


Pengeluaran Rutin

Alokasi ini adalah 40% dari gaji kita. Jika gaji anda di atas 5 juta rupiah, maka baliklah prosentasi pengeluaran rutin menjadi 30 persen sedang prosentase menabung menjadi 40%. Termasuk jenis pengeluaran rutin adalah konsumsi, transportasi, sewa rumah/kost bagi yang belum punya rumah, listrik, air, pulsa telepon, dan lain-lain. Jumlah ini sebetulnya lumayan banyak, terutama jika anda bisa masak sendiri atau bersedia mencari tempat makan yang enak tapi murah. Kontrollah pengeluaran pulsa telepon anda, sehingga tidak membebani anggaran yang lain. Mulailah berlangganan internet paket sederhana untuk menunjang aktifitas anda. Sebisa mungkin alokasikan juga untuk asuransi kesehatan anda, jika kantor anda belum memberikan asuransi.



uang berapa pun  kamu datang selalu menghilang

berawan com uang berapa pun kamu datang selalu menghilang

0 komentar:

Post a Comment