Saat Mudik lebaran kemarin Bapak memberi uang logam 500-an sebanyak 2 kaleng minuman larutan penyegar cap Badak.
Kata Bapak uang itu adalah hasil Bapak mengumpulkan koin 500-an kembalian dari membeli sesuatu. Bapak mengumpulkan dalam kaleng karena kalau tidak dikumpulkan koin 500-an sering hilang.
Uang yang ada di celengan, Dapat digunakan untuk membeli Baju dan Celana buat lebaran kemarin.Wuihh... rasanya senang sekali.
Anda punya celengan di rumah ?
Celengan adalah semacam tempat untuk menyimpan uang. Celengan untuk menyimpan uang receh. Sisa uang jajan. Sisa uang belanja, Coin dan yang sejenisnya.
Dulu, waktu saya kecil, saya punya celengan berbentuk ayam-ayaman. Berwarna merah. Terbuat dari tanah liat. Pernah pula punya celengan tanah liat yang bentuknya seperti gong kecil / kenong itu. Bentuk semar juga sepertinya saya pernah punya.
Dengan berjalannya waktu, celengan tanah liat tergantikan oleh celengan berbentuk aneka rupa. Terbuat dari plastik. Buatan Pabrik. Bentuknya bisa rumah-rumahan, Peti Harta Karun, Tas, , Tong … dan sebagainya.
Saya tidak tau asal mulanya kenapa kok tempat menabung uang itu disebut Celengan. Apakah dulu bentuk tabungan itu seperti Babi ?. Mengingat celeng itu dalam bahasa jawa artinya Babi. Dan saya juga tidak tau mengapa upaya menyisihkan dan menyimpan uang itu disebut Tabungan. Apakah dulunya orang menyimpan dan menyisihkan uang di ruas-ruas Bambu. Yang menyerupai “Tabung” itu ? Entahlah.
.
Pertanyaan selanjutnya … Sekarang apa Om punya Celengan ??
Oohhhh tentu punya doooonnggg.
Celengan saya sekarang berbentuk Tabung. Terbuat dari Kaleng. Dan bergambar … “TRANSFORMER”
Orang Jawa menyebutnya … “UMPLUNG”
Sudah penuh nih sodara-sodara … berat banget …
Lihat saja … coin-coinnya udah tumpah keluar … saking nggak cukupnya … hahaha …
0 komentar:
Post a Comment