Janganlah kamu mau diperlakukan tidak hormat, dan mengemis cinta serta mengharap pelayanan dari orang yang tidak mencintaimu, bebaskan jiwamu !
Ketika engkau mencintai seseorang, sementara ia tak memberikan jiwanya, ia tetap bernama cinta namun menjadi sesuatu yang tak kau kenal keindahannya. Engkau memilikinya didalam hatimu, tetapi tak mampu merengkuh jiwanya. Sementara keindahan cinta membutuhkan kesesuaian jiwa, ia ada di dalam nada harmoni, seperti matahari dan bumi (Yin dan Yang). Sekali pun engkau bersabar berbelas, berpuluh tahun melakukan persuasi untuk mencoba mengambil hatinya, namun cinta belum tentu tercipta. Dan engkau akan menjadi burung yang patah sayapnya, apalagi yang engkau tunggu selain derita.
Rumi berkata, perhatian adalah inti dari cinta. Perhatian adalah bahasa jiwa. Perhatian tak lagi terkurung oleh sebatas kata-kata. Sebab kata-kata itu tak berbatas maknanya. Cinta adalah sesuatu yang mendalam, lebih dari sekedar hujan kata, tetapi ia ada menjadi kesatuan yang solid antara jiwa, bahasa dan tindakan yang nyata.
Berapa banyak yang hendak mengembangkan sayap harapan dan merengkuh hati, yang diterima hanyalah kekalahan. Ketika ia mencoba melangkah, sekali lagi yang ia dapatkan hanyalah luka. Hidup seperti pemimpi yang tenggelam dalam kekosongan dan angan-angan berkepanjangan.Mengejarnya hanya membuat kita semakin terjatuh dan terluka. Padahal cinta mati belum tentucinta sejatimu.
Apapun yang membuat engkau hanyut dalam kepedihan dan kekecewaan adalah karena engkau mengikatkan emosi dan pengharapan kepada orang yang engkau inginkan balasan cintanya, dan perhatian yang timpas. Semakin besar pengharapan maka akan semakin besar peluang kekecewaan. Semakin engkau dibutakan oleh cinta, maka patah hati pun akan membabi buta.
Apabila benar, ia mencintaimu, paling tidak ia akan memberi perhatian padamu dengan tulus do’a-nya :
aku mencintaimu
oleh sebab itu aku tak akan pernah selesai mendo’akan
keselamatanmu
(Sapardi Djoko Damono)
Apabila benar ia mencintaimu, maka ia akan memberikan seluruh kesetiaannya padamu ;
Apa yang kucintai, maka aku tak akan henti-henti mencintainya
Dan apa yang kucintai kini, akan kucintai sampai akhir hidupku
Karena cinta semua dapat kucapai
tak ada yang dapat mencabut diriku daripadanya
(Kahlil Gibran)
Apabila ia benar mencintaimu, maka ia akan rela berkorban dan menyerahkan hatinya untukmu ;
Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia walau pun jalanya berliku-liku
Dan apabila sayapnya memelukmu pasrahlah..menyerahlah..
Walaupun pedang tersembuyi disela sayapnya itu melukaimu
(Kahlil Gibran)
Apabila ia benar mencintaimu, maka ia akan mempercayaimu dan menjadikanmu sebagai tempat berbagi;
Telah kusikapkan seluruh hidupku dimuka matamu, tak ada lagi yang tersembunyi atau tertahan..
(Rabindranath Tagore)
Betapa lelahnya mengharap-harap orang mencintaimu, sementara ia tak pernah memikirkanmu. Engkau menjadi pemain figuran dalam hidup-nya, yang tak pernah ia perhitungkan. Engkau hanya menambah deretan orang-orang yang bertepuk sebelah tangan.
Maka, bangunlah harga dirimu ;
Janganlah kekhawatiranmu bahwa cinta baru sulit kau temukan
Membuatmu merendahkan dirimu sendiri dan menghamba diperlakukan tidak hormat oleh orang yang kau harapkan menjadi belahan jiwamu.
Jika asli ia belahan jiwamu, ia akan memperlakukanmu dengan hormat
Dan tidak menelantarkanmu untuk mengemis perhatian
Bebaskan dirimu. Itu hak-mu.
(Mario Teguh)
Ya…bebaskan jiwamu, dari dominasi bayangan wajahnya dipelupuk matamu. Bebaskan jiwamu dari kelebat bayang senyumnya yang membuat hatimu berdesir. Bebaskan jiwamu dari suara-nya yang indah mengalun ditelingamu. Rumi berkata, cinta hanya bisa terlepas oleh cinta yang lain,dan engkau akan menemukannya. Jika engkau ingin terbebas dari derita ini, maka berhentilah memikirkannya.
sumber:
mario teguh, khalil gibran, Rabindranath Tagore, Sapardi Djoko Damono
erna suminar kompasiana
pilihlah dia yang mencintai dan mengutamakanmu dari pada dia yang kamu cintai tapi menjadikanmu pengemis perhatian
berawan com pilihlah dia yang mencintai dan mengutamakanmu dari pada dia yang kamu cintai tapi menjadikanmu pengemis perhatian
0 komentar:
Post a Comment