Tinta pemilu bisa hilang dalam 2 hari tapi cintaku padamu tak lekang oleh waktu
Mas(ih) Aku mengunci pintu, pun mengunci hatiku
Semesta sudah tahu, seluruh isi bumi ini untukmu
Aku menutup telinga, pun menutup hatiku
Tak perlu mendengar suara siapa-siapa yang mengutukimu
Aku masih tetap cinta
Surat ini masih tertulis untukmu, puisi ini masih tertuju padamu
Dan angan ini, berlari meniti bayangmu
Ibu bilang aku harus berhenti melakukan itu
Ibu bilang lama-lama aku gila bila tetap mencintaimu
Tapi aku masih tetap cinta
Pohon depan rumah sudah menjatuhkan satu persatu daunnya
Sudah rontok dan tinggal beberapa helai terakhir di dahannya
Gugur, pertanda waktu berlalu begitu cepat
tapi tak begitu kasusnya bila menunggumu
Bila perkara menanti hadirmu di ambang pintu adalah sebuah kesalahan
maka aku tak ingin dibenarkan
biar saja ibu menghukumku karena tetap melakukan itu,
Nyatanya, aku masih tetap cinta
Ya, aku masih tetap cinta
0 komentar:
Post a Comment