Allah menjadikanmu sendiri ditempat yang asing bukan karena Dia membencimu, tapi itu karena Dia ingin kamu mengerti arti kebersamaan selama ini dan kamu bisa mengerti bahwa kebersamaan itu indah dan sendiri itu sakit. Hanya sekedar kata, tapi bagiku maknanya dalam. Tak pernah merasakan sesepi dan senyesek ini. Kini aku baru benar-benar mengerti arti keluarga, sahabat, teman, rekan, tetangga disaat aku benar-benar merasa sendiri. Meskipun komunikasi tetap terjalin dengan mereka tapi sensasi dan suasananya sungguh berbeda. Bahkan aku tak lagi merasakan nikmatnya makan bersama teman-teman sewaktu diasrama maupun dikosan selama beberapa tahun yang silam. Asrama…disana makan sepiring berdua dan satu minumanpun aku sudah melaluinya. Mereka..sobat-sobat terbaik yang pernah hadir dalam kehidupanku, 6 tahun diasrama bukan hal yang singkat untuk saling mengenal diantara kami. Mulai dari sifat yang paling jelek dan baiknya pun kami sudah saling mengenal. Dan karena aku memang bukan orang yang mudah melupakan siapa saja orang yang pernah dekat dan hadir dikehidupanku..karenanya aku masih sangat sering mengenang hari-hari indah waktu itu.
Kini…disini aku sendiri, egois dan angkuh rasanya jika aku tidak mengakui bahwa aku sedang kesepian dan merindukan sosok-sosok yang membuat hariku tertawa, tidak harus tertawa tersenyumpun sudah cukup. Dan aku sangat takut untuk memulainya dari awal disini..terserah memulai apa karena sepertinya aku harus terus menjelajahi setiap ruang dan sudut hati, jiwa, akal dan pikiranku untuk menemukan yang namanya jati diri.
Dibulan puasa seperti ini sepi itu semakin terasa sobat, jangankan untuk ngabuburit maupun buka bersama , teman untuk berbuka dan sahur pun aku tak punya, palingan hanya ucapan dan pesan selamat berbuka, met sahur yang aku dapatkan tapi itu membuat aku bahagia. Dulu…lagi lagi dulu, diasrama kami selalu buka bersama di mesjid dengan apa adanya. Yang paling tidak aku suka bubur ketan itam yang manisnya minta ampun dan aku paling suka dengan bubur kacang ijo yang tidak begitu manis dan memilih dimakan dengan air putih daripada minuman manis-manis itu.
Yang paling aku favoritkan tentu saja mie goreng ditemani dengan pasangannya tahu goreng bikinan mak Ledy warung depan. Rasanya goreng-gorengan dan agak pedas-pedas gitu lebih menarik daripada makanan manis-manis itu walau aku tau itu tidak bagus buat kesehatan ceilee. Habis magrib anak-anak asrama pasti menunggu kedatangan mak Ledy ataupun anaknya si bungsu witri yang masih kecil anak SD, tapi begitu bersemangat dihidupnya maupun kakaknya anak tengah yang sering digangguin penghuni asrama putra yang namanya aku lupa, yang aku ingat mak Ledy punya putri sulung yang cantik dan aku denger-denger jadi pramugari siapa lagi namanya kalo bukan kak Ledy J yang dulu juga sering jajain makanan keasrama dan sering digangguin anak putra (hobi bgt gangguin yah), jauh dengan si witri yang tidak ada kemiripan sama sekali, maafkan aku witri…. Opss lupa kalo makanan yang paling di favoritkan anak asrama baik putra maupun putri (panggilan anak asrama: putra/putri) adalah “mised” alias mie seduh. Padahal kalo dipikir-pikir itu makanan gak ada enak-enaknya sama sekali sesuai namanya hanya diseduh doankk, mungkin karna porsinya yang cukup banyak membuat ia jadi makanan yang paling digemari apalagi buat anak putra, maklum..perut anak asrama kayak karet yang kelaparan terus haha. Untuk sahur anak asrama lebih sering tidak sahur, tidak kebagian jatah ckckckkk kasihann sekali, dan ada sebagian karna malas bangun dan tidak ada yang menarik untuk disantap, demi apa coba sahur hanya ditemani dengan udang “dopdop” tanpa sayur dan kuah..keringgg bo!! Tapi itu semua yang menarik untuk diingat dan membuat kami-kami menjadi tangguh, dan aku memilih untuk menjadi anak yang sedikit nakal/bandel diasrama dan sepertinya bukan sedikit bandel tapi emang beneran bandel haha alasannya simpel biar nanti ada yang dikenang/ceritain buat anak cucu (pemikiran yang dangkal) terus kalo reunian bisa bernostalgia, kalo aku jadi anak pendiem dan kalem pasti nantinya cuman bisa diem dan dengerin cerita-cerita mereka hihihi.
Yang paling tidak bisa aku lupain waktu itu aku diajak senior untuk pelar (istilah anak asrama), karna aku mempercayai orang ini bahwa tidak akan ada masalah dengan perizinan maka akupun ngikut aja dengan 2 orang lainnya. Berempat kami nekat keluar dari asrama disaat yang lainnya sedang ada acara perlombaan di aula, rencana awal untuk nonton konser..astaga!!!! setibanya di tempat tujuan ‘alaman bolak pasid’ yang ada bukan konser tapi malah pertunjukan tinju, apa gak gila tuhh disana malah ngeliatin banyak orang yang lagi berpasang-pasangan, peluk sana peluk sini. Apa gak ada tempat lain apa, gak ngiri loh yahh :p !! Maka jadilah kita menonton tinju dan sepertinya ada pihak penjaga asrama disana. Sekembalinya ke asrama seperti yang ditakutkan kita-kita pun jadi sasaran ibu dan bapak asrama, diceramahin dan dihukum tak lupa pula diancam. Ancaman yang paling aku gak suka ‘panggilan orang tua’ dan akan dikeluarkan dari sekolah. HAH??? Separah itukah konsekuensinya??? Mungkin karena ibu/bapak guru masih memiliki hati nurani maka kami hanya disuruh menghapal surah Ar-Rahman dalam waktu singkat (gak ingat kpn selang waktunya) tapi katanya masih ada kemungkinan untuk di DO (drop out). Singkat kata saking takutnya aku hapalin surah Ar-Rahman dan saat tiba penyetoran, akupun dengan lancarnya melafalkannya. Ternyata temen-temenku tidak ada yang hapal, diantara kami bertiga hanya aku yang bener-bener serius menghapalkannya, sedikit menyesal waktu itu kenapa aku gak seperti mereka aja hahaha toh gak diapa apain lohh. Karena menghapalnya bukan karna niat yang tulus tapi hanya karna hukuman, jadi tidak heran aku cepat melupakannya, menyesal karena tidak ingat lagi L. Yang paling tidak aku sangka ternyata aku dapat ranking satu untuk raport pesantrennya, padahal waktu itu aku akan bener-bener berpikiran akan dikeluarin dari sekolah yang amat aku cintai itu hehehe. “Fabiayyialairobbikumatukajjibaan” “Maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan??”.
Beda lagi waktu kuliah..di kuliah aku memilih menjadi anak yang tidak neko-neko meski kadang terbawa suasana yang pasti masih dalam batas wajar dan normal. Sifat anak asramanya masih dibawa-bawa mungkin itu alasannya aku menjadi anak yang polos sampai saat ini, dalam artian polos tidak pacaran loh yah, bukan karna tidak ada yang pdkt..masih takuuttt hahaha, tapi bukan berarti tidak tau juga tentang semuanya, tentang cinta, tentang pacaran dan tentang itulah pokoknya karena aku memiliki teman-teman yang bervariasi meski tidak banyak yang penting kita tetap sahabatan sampai sekarang dan tidak saling menjelekkan sesamanya. Dan aku tarik kesimpulan, pacaran itu awalnya manis, ujung-ujungnya bikin nangis lol.
Pilihan buka bareng waktu kuliah dimana lagi kalo bukan ditempat makan favorit anak-anak muda yang lagi in yang penting masih kantong mahasiswa. Dan tak jarang pula makan di pizza, pinggir zzalan maksudnya kwakwkak. Makan di pizza seru dan asyikk, gak peduli ama kesehatan yang penting tetepp..kebersamaan.
Ahhhh jadi kangen beneran ama mereka2, temen SMP-SMA, temen kuliahh,temen kosann..lahh temen SD nya mana??
Tapi biarlahh,,mungkin suatu saat aku akan menemukan orang-orang disekitarku buat dijadikan temen. Yang penting tetep enjoy in my life although I’m alone in here.. And now, I expecting someone to fill my heart and be my side
“Jangan lupa berbukalah dengan yang sayang karena yang manis belum tentu sayang ahahahah”, kok kesannya seperti curcol yahh
sumber:
marini wordpress
0 komentar:
Post a Comment