Tuesday, May 20, 2014


Aku lulus 100% mantaffff


Rasa Cemas dan gelisah kini menyelimuti perasaan ini menunggu pengumuman kelulusan SMA/SMK. Saya sudah tidak sabar lagi untuk segara mengetahuinya. Dan mungkin tidak hanya saya saja, keluargapun juga diselimuti perasaan yang seperti ini, menanti pengumuman kelulusan setelah 3 tahun menuntut ilmu. Pengumuman inilah yang menentukan dan membuktikan kepada semua orang bahwa saya bisa dan mampu.
lulus-woy



Hore!! aku lulus. Itulah kata pertama yang saya ucapkan ketika saya dinyatakan LULUS SMA empat tahun yang lalu.
Pada jaman kelulusan SMA saya, surat pengumuman dikirim via pos. Berhubung rumah saya yang paling jauh dari sekolah saya, surat saya datangnya siang padahal yang lainnya pagi-pagi sudah menerima surat pengumuman itu. Karena ga sabar pengen, saya akhirnya ke sekolah bersama temen saya Melisaa. Dengan PeDe-nya saya ikut gabung dengan teman-teman saya yang berada di sekolah, dengan gembiranya mereka sudah menerima surat pengumuman itu, kecuali saya.

Sekitar 20 orang mungkin waktu itu, ada Candra, Melisa, Monica, Eko Fitriani, Triyono, Yoyok, Dinar, Erix, Maskuri, Puguh, Yuliana, Sito, Sucipto, Imam , Marshal , Danang, Toni , Hervis dan lainnya.
Baru saja sampai, belum sempet ngobrol dengan yang lain mereka sudah coret-coret dengan pilok dan tanda tangan di baju putih. Dengan girangnya saya langsung lari menuju mereka, ikutan coret-coret dan saling minta tanda tangan. Waktu coret-coret itu ternyata tanpa disadari berada di samping ruang Kepala Sekolah.

Mungkin waktu itu Kepsek denger suara brisik dan rame-rame, langsung keluar ruangan dan menuju ke grombolan kami yang asik coret-coret baju. Kami semua diusir sama Kepsek, ternyata ada 2 alasan kenapa kami diusir, yang pertama karena emang ga boleh coret-coret di sekolahan dan yang kedua awas tuh pilok takut ngenain tembok sekolahan, pliss deh !!


Kami memutuskan untuk berkumpul dikantin depan sekolahan. Entah siapa yang punya ide pawai, dengan beraninya kami pawai dengan gaya norak dan gaul (pada waktu itu) untuk merayakan kelulusan kami, padahal saya belum tahu lulus apa engga.

Rute udah dipilih, tapi sayangnya rute kami melewati pos polisi. Namanya juga nekat, tembus ajah tuh jalan depan kantor polisi, “kata salah satu temen saya”. Akhirnya kami pawai, belum juga nyampe depan kantor polisi, eh polisi itu udah menghadang kami dengan mobil nya itu. Kami langsung tunggang langgang berusaha melarikan diri supaya ga kena hajar sama polisi itu. Waktu kami malarikan diri dari hadangan polisi, ada temen saya yang sampai jatuh dari motor. saya ga bisa menolong dia, karena saya sendiri ingin melarikan diri. Berusaha gas poll tuh motor entah menuju mana ngebut aja dah pokoknya biar aman dulu.


Saking ngebut kami asal masuk perkampungan, dan terpisah satu sama lain. Karena mereka juga sama-sama melarikan diri dari polisi. Setelah muter-muter nyari tempat untuk istirahat sejenak, kami memutuskan untuk melanjutkan pawai lagi ke Waduk Kedung Ombo. Karena Waduk itu termasuk tempat wisata yang ada di ujung kulon-nya kota kami.


Sesampainya di Waduk Kedong ombo, kami duduk bersantai sambil ngobrol membahas serunya tadi pada lari tunggang langgang berusaha melarikan diri dari polisi. Sampe ngakak-ngakak ga ada habisnya mendengat cerita-cerita mereka.


Setelah jam 3 sore, kami memutuskan untuk pulang. Mengingat rumah saya paling jauh dari lokasi itu. Tiba dirumah, saya menanyakan surat pengumuman kelulusan itu sudah sampai apa belum kepada adik saya, kalau sudah bagaimana dengan isinya , apakah lulus atau tidak.



Sudah saya duga sebelumnya, saya pasti kena marah sama orang rumah karena saya pulang dalam keadaan baju coret-coret. Apalagi waktu itu sudah sore, plus deh kena marahnya.
Saya kemudian menanyakan kembali mengenai surat pengumuman itu. Ternyata mereka yang dirumah bungkam soal surat, berusaha tidak memberitahu isinya kepada saya.

Tapi akhirnya om saya angkat bicara, berusaha memberitahu isi surat pengumuman itu. Dengan rasa penasaran sangat penasaran sekali saya terus menanyakan.
Tuh, surat ada dikamar.. ga lulus ajah nggaya coret-coret , kata om saya
hahhh ?? masak sih ? Ga mungkin ahh. Bohong , sahutku sambil


Saya berusaha menemukan surat yang pengumuman itu didalam kamar, setelah saya buka dan membacanya dengan teliti. Saya membaca .kata LULUS/TIDAK LULUS , seperti harus mengulangi dan memahami maksud isinya. Oh saya lulus, kataku dalam hati sambil lari keluar kamar.
wisuda-sma


yaelah, coret-coret ajah sudah, masak baru baca surat pengumuman lulus, capek deh
Ini cerita saya 4 tahun silam saat-saat kelulusan SMA. Menunggu pengumuman rasanya deg-degan dan khawatir sekali. Setelah pengumuman tiba, sudah lega rasanya.

Namun, pada hari ini saya kembali merasakan perasaan yang sama seperti 4 tahun yang lalu, menunggu pengumuman kelulusan SMA. Kali ini menunggu kelulusan adik saya, dia sekolah di SMK ternama di Kota Sragen.

 Kecemasan, kekhawatiran dan rasa penasaran mungkin dirasakan sama adik saya juga. Tapi sayangnya kali ini saya tidak bisa berada disamping dia, namun akan tetap saya pantau via telpon. Ketika ada kabar bahagia dari adik saya, tetap ingin jadi yang pertama yang tau.
Baiklah ini cerita saya, dilanjut besuk cerita tentang kelulusan adik saya yah.

Ini mariana blog


ealah.... corat-coret aja sampai ndoweh trus ngiler ....


hey... ente masih SD ngapain ikut coret-coret kelulusannya masih entar minggu depan ooiiyyy









ealah.... corat-coret aja sampai ndoweh trus ngiler ....





Euforia Kelulusan Lainnya

1 komentar: