Monday, July 7, 2014



Azan Maghrib telah berkumandang di alam raya. Burung-burung bergegas pulang ke sarangnya. Cahaya mataDoni dengan malu-malu mulai redup, dan dengan sekejap digantikan oleh bulan dan bintang-bintang yang gemerlapan di angkasa. Bulan dan bintang-bintang  memberikan dan memancarkan sinarnya keseluruh alam raya. Bintang-bintang yang gemerlapan di angkasa semakin menerangi gelapnya malam, dan memancarkan keindahannnya. Bulan bagai sebuah lampu bohlam raksasa yang memberikan penerangan pada malam Doni selain bintang-bintang nan indah. Sebuah bulan dan beribu-ribu bintang bahkan berjuta maupun bermillyaran bintang yang ada di alam raya ini menandakan betapa besar Karunia-Nya dan Kekuasaan-Nya (Subhanallah).

          Malam itu, seperti biasa Ayu selalu smsan dengan kekasihnya yang bernama Doni. Mereka telah menjalin hubungan sejak mereka kelas satu SMP. Dua sejoli yang sedang menjalin cinta ini terlihat sangat cocok. Yang satu (Ayu) cantik, ramah, baik, putih lagi udah kaya artis siapa yah......?mmmmhhmmm, kalau dari Indonesia, ya sebelas duabelas sama Asmirandah deh. Kalau artis luar si kaya Katty Pretty lah,.... ehh maaf salah maksudnya Katty Perry, cuman si Ayu lebih putih dikit. Yang cowonya juga ganteng abis. Bahasa Jawanya sih very very handsome (ups salah). Si Doni itu udah cakep banget, keren abis, putih, baik, pengertian sama cewe, manis, idaman semua cewe deh, pokoknya cool abis orangnya. Kalau dilihat dengan teliti dan sedetail mungkin dari ujung kepala sampai ke ujung kaki style dia tuh mirip banget kaya artis dari korea yang namanya LEE MIN HOO. Bedanya kalo LEE MIN HOO dari Korea Selatan nah si Doni itu dari Kroya, Jawa Tengah.

          MataDoni telah mengintip dari balik bukit, burung-burung pun menyambut pagi dengan nyanyiannya yang merdu. Ayu pun bergegas bangun untuk menyongsong Doninya yang cerah. Seperti biasa Ayu selalu berangkat sekolah bersama sahabat-sahabat sejatinya yaitu Dinda, Viola, dan Tessya. Mereka berempat selalu bersama di saat suka maupun duka. Suatu saat mereka berempat sepakat untuk membuat sebuah nama untuk persahabatan mereka. Terambillah suatu keputusan bahwa mereka berempat sepakat untuk memberi nama persahabatan mereka dengan nama singkatan dari nama-nama mereka yaitu “D’VILINDS” (Dinda, Viola,  Ayu dan Tessya).

          Tiga anggota D’VILINDS telah memiliki pujaan hati sesuai dengan tipe atau idaman mereka masing-masing. Hanya Dinda yang belum memiliki pujaan hati yang diidamkan. Ketiga sahabatnya pun telah berusaha mencarikan pasangan yang sesuai dengan idaman Dinda. Namun Dinda tetap bersih keras menolak pilihan sahabat-sahabatnya itu. Dinda berkata kepada tiga sahabatnya itu “Aduh,........... my best friend forever makasih, makasih banget udah berusaha nyariin cowo, tapi,........”
“Tapi apa Dinda.....?” sahut Tessya memotong pembicaraan Dinda.
“Ih, sabar dulu dong Tess,...... nyamber aja kaya petir.” Seru Dinda.
Dinda melanjutkan perkataannya yang terpotong, “Tapi aku belum ingin pacaran dulu, lagian aku masih bau kencur, masih kecil ahh,.... besok aja satu atau dua tahun lagi deh.” Seru Dinda.

Viola pun menyambung pembicaraan “Oh, gitu to neng, okelah kalau begitu. :’)”
          Doni demi Doni, bulan demi bulan, tahun demi tahun mereka lewati bersama. Hingga tak disangka waktu kelulusan telah tiba. Itu artinya mereka berempat sudah diujung perpisahan. Mereka pun dengan terpaksa merelakan sebuah perpisahan terjadi.
“Ok, mungkin disini kita berpisah tapi kita akan selalu jadi sahabat sejati selamanya. Janji .......!!!!!”Seru Ayu.
“Janji, Best Friends Forever.”Seru Dinda, Tessya, Viola serempak.
*******
          Setelah mereka masuk SMA favorit mereka masing-masing, mereka sudah jarang terlihat bersama lagi. Kini mereka telah memiliki tujuan hidup mereka masing serta tentunya teman-teman baru pula. Dan merupakan suatu keberuntungan bagi Ayu. Dia satu sekolah dengan kekasihnya, Doni. Hubungan yang mereka jalin sejak kelas satu SMP pun berlanjut dan semakin harmonis saja.

          Sampai pada suatu malam, HP Ayu pun sunyi dan tak bergetar sama sekali, tak ada satu sms pun yang masuk. Ayu keheranan, “Tumben-tumbenan Doni gak sms atau telfon aku gitu. Biasanya Doni setiap malam pasti nyempetin waktunya untuk sekedar telfon. Kenapa ya?”
 Ayu pun mencoba untuk sms duluan.
“Kakak, lagi sibuk apa si sekarang? Udah makan belum. Tumben kakak gak sms si? Kenapa ?” itulah bunyi message yang dikirim Ayu untuk Doni. 
Ayu pun heran, “kok smsnya gak dibales-bales ya? Sibuk ngapain si dia sampai-sampai gak sempet bales smsku.” Gerutu Ayu.

          Saking penasarannya Ayu pun menelfon Doni berulang kali, dan herannya lagi Doni gak mengangkat telfon Ayu sama sekali. Ayu pun tambah penasaran, “Sebenarnya ini ada apa, ada masalah apa, sampai-sampai gak ngasih kabar sama sekali.”kata Ayu.

“Bales SMS gak pernah....., telfon nggak pernah......, di telfonin gak diangkat........ Apa maumu??? Kata Ayu dengan nada marah. 

          Cahaya mentari telah membuka bumi dengan tulus ikhlas. Nyanyian burung-burung hilangkan mimpi indah. Saat terdengar kicau burung-burung di pagi Doni, menyambut hangat datangnya sang raja Doni. Di sekolahan pun Doni terlihat seperti cuek terhadap Ayu dan mencoba untuk menjauhi Ayu terus menerus. Semua itu membuat Ayu naik darah dan saat itu pun emosi Ayu tidak terbendung lagi, sampai akhirnya sepulang sekolah Ayu memaksa Doni untuk ikut dengannya guna menjelaskan apa yang sedang terjadi dengannya, dan kenapa akhir-akhir ini sikapnya berubah menjadi dingin dan sinis terhadap dia. Ayu pun mencoba mengorek informasi dari Doni sebanyak-banyaknya.

“ Har, kenapa kamu gak bales smsku, gak angkat telfonku, dan kenapa kamu terlihat seperti nyuekin aku dan menjauh dariku akhir-akhir ini? Apakah kamu udah nggak sayang lagi sama aku, gak cinta lagi sama aku. Jawab Har...!” seru Ayu dengan nada lirih.

“mhmhmhmhmh,...?” Doni hanya bergumam saja.
“Jawab Har!!! Kenapa ?? Apa mungkin ada cewe lain yang sedang kamu taksir. Dan cewe itu menjadi sebab utama kamu nyuekin aku akhir-akhir ini?? Aku mohon jawab Har....!” seru Ayu dengan nada sedih.
“Oke Vin, akan aku jelaskan semuanya. Tapi jangan disini.”Kata Doni.
“Maumu dimana Har, aku sungguh sangat penasaran. Apa mungkin benar kataku, ada cewe lain dihatimu selain aku, iya Har?”
“Oke aku jelasin nanti malem jam 7 di kafe “Allexandria”ya. Aku akan jemput kamu jam 7.” Seru Doni.

#Setibanya mereka di Kafe Allexandria.

          Saking tidak sabarnya Ayu menunggu penjelasan dari Doni, sampai-sampai baru saja tiba di kafe dia sudah menagih penjelasan dari Doni.
“Har, sekarang tolong kamu jelasin tentang semua pertanyaanku!” pinta Ayu dengan segera.
“Sabar Vin, tujuan kita kesini gak cuman ngebahas itu kan, percuma dong datang ke kafe malem-malem kalau nggak makan malem?” Seru Doni kepada Ayu.

“Udah deh, nggak usah banyak basa-basi tinggal jelasin aja si, apa susahnya. Sebel!!!!” seru Ayu dengan wajah muram.
“Oke, kalau itu maumu. Dengerin baik-baik ya. Aku itu memang sengaja nggak bales sms kamu karena aku nggak punya pulsa la,...... :’( aku juga sengaja nggak ngangkat telfonmu, terus ngejauhin kamu........
“Loh kok,.......!!!” sahut Ayu sembari memotong pembicaraan Doni.
“Dengerin dulu sampai selesai aku ngomong dong Vin.”Seru Doni.

          Semua itu Doni lakukan  semata-mata untuk ngebiasain Ayu kalau sewaktu nanti Doni gak akan selalu ada di saat Ayu membutuhkan Doni. Doni ingin kekasihnya yang satu itu tumbuh menjadi seorang kekasih yang tidak selalu mengharapkan bantuan dari pasangannya, tidak selalu bergantung pada orang lain. Doni ingin kekasihnya itu tidak terlalu manja dengannya.
Ayu pun heran pada Doni, kenapa Doni bisa ngomong kayak gitu.

          Ternyata setelah Doni menjelaskan semuanya kepada Ayu sebab utama Doni melakukan hal-hal tersebut karena besok lusa Doni dan keluarganya akan pindah ke Jakarta karena papahnya Doni dipindah tugaskan kerja ke Jakarta untuk waktu yang lumayan lama. Jadi mau tidak mau Doni harus ikut. Ayu pun terkejut saat mendengar semua itu, karena baginya kabar itu datang terlalu mendadak. 

          Timbullah pertanyaan dalam benak hati Ayu tentang bagaimana hubungan mereka yang telah mereka rajut bertahun-tahun itu. Apakah sampai disitu saja? Ayu tidak mau jika cintanya selama ini harus kandas karena perbedaan ruang dan waktu saja, karena waktu beberapa tahun terakhir ini dia jalani bersama Doni sang pujaan hatinya telah menumbuhkan rasa cinta yang sangat dalam di lubuk hatinya yang paling dalam pula. Ayu pun meneteskan air mata karena dia tidak sanggup bila harus berpisah ruang dan waktu dengan kekasihnya dan dalam kurun waktu yang lumayan lama. Perasaan yang sama pun timbul dari benak hati Doni, sehingga mereka berdua tetap akan terus melanjutkan hubungan itu. Dan mau tidak mau mereka harus menjalani yang namanya long distance atau hubungan jarak jauh.  

          Setelah mereka berdua berpisah, berpisah bukan dalam arti putus tetapi mereka terpisah antara ruang dan waktu, komunikasi mereka tidak selancar dahulu ketika mereka dalam satu wilayah yang sama. Dan mereka juga telah disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing.
#Setelah Ayu dan Doni terpisah kurang lebih satu tahun lamanya.

          Sampai akhirnya disekolah barunya Doni. Doni mulai tertarik pada seorang cewe yang nggak kalah cantiknya dengan Ayu. Bahkan cewe itu lebih cantik dari Ayu kekasihnya itu. Akhir-akhir ini Doni sedang berusaha untuk mendekati cewe cantik itu untuk berkenalan. Ternyata nama cewe itu adalah Mawar.

          Pada suatu malam, Doni selalu terbayang-bayang paras ayunya Mawar di benaknya. Setiap mau makan teringat Mawar, mau mandi ingat Mawar, mau tidur ingat Mawar, sampai-sampai terbawa dalam mimpi. Saat Doni Falling in ove with Mawar, tak terlintas sedetikpun dan sedikitpun di benaknya tentang Ayu. Padahal Ayu nan jauh disana masih berharap suatu ketika Doni akan pulang hanya untuknya seorang.

          Pada tanggal 31 Mei tanpa sepengetahuan Ayu ternyata Doni dan Mawar telah menjadi sepasang kekasih. Tanggal itu juga merupakan tanggal bersejarah bagi Doni dan Ayu. Doni pun menyadari itu. Sebelum jadian dengan Mawar, Doni sempat menceritakan semua tentang Ayu dan siapa itu Ayu kepada Mawar. Dan setelah Mawar ,mengetahui  kenyataan yang sebenarnya bahwa Ayu adalah masih menjadi kekasihnya Doni, Mawar tidak terkejut. Doni pun heran mengapa Mawar tidak terkejut dan tidak marah mendengar pernyataan darinya. Alasan Mawar tidak marah karena Mawar sudah terlanjur mencintai Doni sepenuh hati, dan Mawar tidak ingin kehilangan Doni. Dan Mawar itu rela dijadikan yang kedua oleh Doni dengan semua alasan-alasan tersebut. 
          Di suatu malam yang sunyi, Doni termenung dalam kamarnya. Dia berfikir bahwa betapa kejamnya dia sudah menghianati cintanya Ayu yang tulus kepadanya. Dan dia sudah menduakan cintanya. Terlintas di pikiran Doni untuk memutuskan hubungan dengan Ayu. Menurut Doni mungkin itu keputusan yang baik  baginya dan bagi Ayu, karena dia tidak ingin Ayu terlalu sakit hati karena perbuatan yang dilakukan oleh Doni. 
*******

          Sudah satu tahun komunikasi antara Doni dan Ayu tersendat semenjak kehadiran Mawar dikehidupannya Doni. Ayu pun setiap Doni selalu menunggu dan berharap ada kabar tentang Doni. Tapi ternyata harapan itu kini hanyalah sebuah harapan kosong saja.  

          Hingga pada suatu malam Ayu bermimpi tentang Doni kekasihnya. Ayu bermimpi pada suatu Doni, Doni datang ke rumah Ayu dan malam itu sedang hujan lebat. Doni pun mengetuk pintu rumah Ayu dan Ayu membukakan pintu. Ternyata Ayu melihat Doni basah kuyup dan tiba-tiba Doni memeluk Ayu dan berkata “I LOVE YOU SO MUCH.” Ayu pun dengan spontan membalasnya dengan kata “I LOVE YOU,TOO.” Pada saat itu Ayu menyuruh Doni masuk untuk mengganti bajunya yang basah, waktu itu Ayu sangat senang karena Doni membela-belakan pulang hujan-hujanan hanya untuk Ayu seorang. Tiba-tiba telfon berbunyi. Ternyata sahabat Ayu, dia bilang bahwa Doni mengalami kecelakaan saat menuju rumah Ayu dan dia meninggal di tempat kejadian. Dan ternyata yang ada di rumah Ayu adalah roh dari Doni. Mendengar kabar itu Ayu melihat Doni udah nggak ada lagi di rumahnya dan pada saat itulah Ayu melihat dan mendengar Doni bilang sayang pada Ayu untuk yang terakhir kalinya. Air mata Ayu pun jatuh. Ayu pun langsung terbangun dan dia bersyukur bahwa itu semua hanya mimpi atau bunga tidur saja dan semoga tidak menjadi kenyataan.

“Pertanda apakah ini?” Ayu bertanya-tanya.

          Ayu pun bingung harus melakukan apa. Dia sudah melakukan segala cara untuk berkomunikasi dengan Doni mulai dari Facebook, Twitter, YM, E-mail, Telfon,  SMS, dan 3G tetap saja tidak ada balasan dari Doni. Dari situlah Ayu mulai berfikir mungkin dalam waktu satu tahun terakhir ini Doni sudah melupakannya untuk selama-lamanya. Atau mungkin sudah ada cewe lain yang lebih segalanya dari Ayu dan cewe itu udah ngebuat Doni berpaling dari Ayu.

          Hingga pada suatu saat, tiba-tiba Doni memberi kabar kepada Ayu bahwa saat liburan nanti dia akan pulang dan berjanji akan bertemu dengan Ayu di sebuah pantai yang indah. Sebuah pantai yang menjadi kenangan antara Ayu dan Doni. Ayu pun senangnya bukan main. Akhirnya sang pujaan hatinya kembali pulang.

*******

            Suara adzan subuh menggema di cakrawala, membangunkan Ayu dari mimpi indah. Rupanya sang surya telah mengintip dari balik bukit. Secara perlahan senyum mentari telah menembus jendela harapan Ayu. Ayu membuka lebar dengan perlahan jendela harapannya itu. Paginya disambut dengan mentari yang telah menyinari dunia. Pagi yang cerah dengan suasana hati yang berbunga-bunga. Terdengar kicau burung-burung, suara ayam berkokok, serta  banyaknya embun pagi, dedaunan yang menari-nari, rumput yang bergoyang dan udara segar menjadikan nuansa pagi yang ceria di taman hati. Bunga-bunga yang indah mekar di taman bagai mekarnya hati Ayu di pagi ini. Cahaya mentari semakin memudar, menyebar keseluruh jagad raya, alam raya pun menyambutnya dengan penuh suka cita. Pagi ini adalah Doni yang ditunggu-tunggu Ayu. 

            Cerahnya pagi itu sama seperti cerahnya suasana hati Ayu yang sedang berbunga-bunga dan riang gembira. Ayu berharap banyak pada hati itu. mungkin sekarang Ayu berfikir bahwa Doni ini adalah Doni yang paling membahagiakan dalam seumur hidupnya. Tapi kenyataannya adalah sebaliknya. Semua rasa kebahagiaan, riang gembira yang ada di dalam hatinya seakan hilang dengan sekejap tanpa meninggalkan bekas sedikitpun. Suasana hatinya saat itu bagaikan diterjang gelombang tsunami bertubi-tubi. Hatinya hancur berkeping-keping. Jantungnya serasa berhenti berdetak, karena setibanya di pantai, tempat Ayu dan Doni akan bertemu, hati dan jantung Ayu dikejutkan dengan melihat Doni bersama cewe lain. 

            Pada saat itu emosi Ayu tak terkendalikan lagi. Dia langsung bergegas menghampiri Doni dan segera meminta penjelasan dari Doni.
“Har, kenapa satu tahun terakhir ini kamu tidak ada kabar sedikitpun, kamu seolah-olah menghilang ditelan dunia?” tanya Ayu dengan nada kesal.
“Maaf Vin, aku disibukkan oleh tugas-tugas yang semakin Doni semakin  numpuk.” Jelas Doni
“Masa gak ada waktu buat sekedar kasih kabar, kamu keterlaluan!!! Lalu kamu datang sama siapa? Oh, jadi karena cewe itu kamu nggak sempat kasih kabar ke aku sama sekali. Jadi, dia tugas yang dimaksud itu dia, tugas macam apa itu. Maksudmu tugas untuk  belajar mencintai dia. Itu yang kamu maksud kan??!” tanya Ayu dengan kesal.

“Vin, memang dia telah mejadi kekasihku juga sekarang  sama seperti kamu, tapi bukan karena dia aku tidak memberi kabar kepadamu. Aku memang disibukkan oleh tugas-tugasku.” Elak Doni dengan tanpa bersalah.

“AAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAA,.........................................................dddiiiaaa ppppaaaaccccaaarrrrrmmmmuuu????” seru Ayu dengan terbata-bata dan terkejut.  

            Doni sangat merasa bersalah kepada Ayu. Dia mencoba untuk minta maaf.

“Sekali lagi maafkanlah karna Aku cinta kau dan dia, maafkanlah ku tak bisa tinggalkan dirinya.” Seru Doni. 

            Saat itu juga dan tanpa pikir panjang Doni langsung to the point menjelaskan maksud dia ingin bertemu dengan Ayu. Ternyata tanpa diduga pada saat itu juga Doni memutuskan hubungannya dengan Ayu secara sepihak, karena Ayu tidak mau diputus, dia  masih mencintai Doni, dan dia tidak mau hubungan mereka berakhir hanya karena kehadiran orang ketiga.
           
 Ayu langsung berlari dan bergegas pergi meninggalkan tempat itu. dengan tanpa perasaan Doni sudah membunuh dan menghianati cinta yang telah mereka jalani dan mereka rajut bertahun-tahun.

            Sudah saatnya mataDoni pulang ke peraduannya untuk beristirahat, burung-burung kembali ke sarang. Sunset yang indah kini berganti dengan gelapnya malam. Bulan dan bintang memberikan sinarnya untuk menerangi gelapnya malam,dan semakin melengkapi indahnya malam itu. Malam itu tak seindah suasana hati Ayu. Suasana hati Ayu saat ini sedang mendung dan gundah gulana. Di sudut jendela kamar Ayu, Ayu memandangi bintang-bintang di langit sambil merenungi nasibnya dan terlintas dalam pikiran Ayu bahwa “Mengapa kita bertemu bila akhirnya dijauhkan, mengapa kita berjumpa bila akhirnya tak disatukan, kau bilang hatimu aku, tapi nyatanya bukan untuk aku, bintang di langit yang indah, masihkah aku disana, direlung hati dan mimpinya, andaikan engkau disini andaikan tetap denganku. Aku hancur ku terluka namun engkaulah nafasku, kau cintaku meski aku bukan dibenakmu lagi dan aku beruntung sempat memilikinya.” Seru Ayu dengan penuh kesedihan.

            Ayu pun masih teringat akan indahnya senyuman di wajahnya yang  membuat dia terdiam dan terpaku. Senyuman yang selalu membuat Ayu mengenang Doni. Sampai saat ini Ayu masih terlarut dalam kesedihan. Tersadar kini Doni tak disini,  Doni masih menjadi yang terindah di dalam hati Ayu sampai saat ini.
            Dalam diam Ayu bersedih. Dalam kesendirian. Ayu menangis teringat semua kenangan yang pernah mereka lalui. Ayu tak pernah menduga dan tak pernah menyangka secepat itu Doni pergi dari kehidupan Ayu dan rasanya ingin Ayu memberontak tak rela semua itu terjadi. Kepergian Doni dalam hidup Ayu sungguh membuat hidup Ayu hampa. 
            Ayu mengenal Doni lewat jiwa bukan lewat mata. Ayu mencintai Doni lewat hati bukan lewat kata. Ayu menyayangi Doni karena cinta, bukan karena rupa. Dalam hidup ini berani mengenal cinta, berarti berani mengenal air mata. Air mata Ayu mulai berlinang membasahi pipi saat dia mencoba mengingat betapa sakitnya dikhianati oleh seorang kekasih yang selama ini dicintainya itu. 

*******
            Di sebuah pantai yang indah akan keindahan alamnya Ayu dan Doni bertemu dan di pantai itulah Doni menyatakan cintanya kepada Ayu pada tanggal 31 Mei, namun tak disangka Ayu harus menerima sebuah kenyataan pahit bahwa di pantai yang sama dan pada tanggal yang sama pula kisah cinta yang telah mereka rajut bertahun-tahun harus kandas begitu saja dengan mudahnya hanya karena kehadiran orang ketiga dalam kisah cinta mereka berdua. Kini Ayu hanya bisa merenungi nasibnya yang ditinggalkan begitu saja oleh kekasihnya.

            Ayu sempat berfikir bahwa mungkin itu adalah sebuah keputusan yang terbaik yang Allah SWT berikan untuk Ayu. Karena disetiap kejadian/peristiwa, cobaan, rintangan yang Allah SWT berikan pasti ada hikmah tersendiri. Dan disetiap langkah kaki dalam melangkah pasti tersimpan banyak cobaan yang akan menerpa yang diimbangi juga dengan jalan keluar dari setiap masalah pastinya. 

            Biarkanlah pantai beserta batu-batu karang, pasir-pasir putihnya, ikan-ikan di lautan dan kerasnya debur ombak di lautan menjadi saksi bisu perjalanan kisah cinta mereka berdua selama ini. 

( Karya : Denti Meiningsih )


cinta itu seperti gulungan tisu di toilet kadang berakhir ketika kamu sangat membutuhkannya

berawan com cinta itu seperti gulungan tisu di toilet kadang berakhir ketika kamu sangat membutuhkannya

0 komentar:

Post a Comment