Sunday, July 6, 2014


Awasi Anak Bermain Petasan

Siapa yang tak kenal dengan petasan? Mainan unik dan khas yang memiliki bahan peledak di dalamnya ini memang kerap kali dimainkan saat merayakan hari-hari besar seperti tahun baru, maupun perayaan keagamaan seperti bulan ramadhan dan lebaran. Jenis dan ukuran petasan pun beragam, mulai dari berdaya ledak rendah yang biasanya dimiliki petasan berukuran kecil seperti petasan cabe, hingga daya ledak cukup mengagetkan untuk petasan berukuran dan besar seperti petasan teko
Jelas, memainkannya pun tak boleh sembarangan. Memainkan jenis petasan tertentu justru harus didampingi oleh orang dewasa. Bermain petasan sebetulnya tak dilarang, namun harus diingat bahwa menggunakan petasan jenis tertentu haruslah hati-hati. Bermainlah di tanah lapang atau tempat yang agak jauh dari pemukiman setempat agar bunyi ledak petasan tak mengganggu orang sekitar.
Berikut adalah ulasan mengenai jenis petasan, termasuk jenis petasan mana yang harus didampingi orang dewasa saat memainkannya. Juga tips dan trik menyiasati anak agar tak celaka saat bermain petasan.

Ragam jenis petasan
Saat ini ada banyak sekali petasan yang dijual di pasaran, dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis petasan dibedakan dari daya ledaknya, meliputi firecracker berdaya ledak rendah, firecracker berdaya ledak menengah, dan non-firecracker.


1. Firecracker berdaya ledak rendah

Petasan firecracker berdaya ledak rendah adalah jenis petasan yang memiliki daya ledak kecil, walau tetap menggigit. Yang termasuk ke dalam jenis petasan ini adalah petasan cabe, petasan batu, dan petasan banting. Jenis petasan ini sebetulnya relaif aman asalkan dimainkan dengan benar. Mainkan petasan di area yang agak luas, serta cukup jauh dari pusat pemukiman penduduk agar bunyinya tak menganggu sekitar.

Ciri-ciri petasan jenis ini adalah ukurannya yang kecil, paling besar seukuran kelingking orang dewasa (atau seukuran jempol kaki untuk jenis petasan banting). Cara memainkan petasan cabe adalah dengan cara disulut, sedangkan untuk petasan banting tak perlu menggunakan api alias cukup dibanting saja ke tanah. Petasan cabe menggunakan campuran bahan kimia potassium nitrat, charcoal, dan belerang sebagai bahan pemicu ledaknya. Ketika terjadi kontak dengan panas, bahan kimia ini akan menimbulkan gas yang meletup ke luar dan meledakkan lapisan kertas. Letak bahaya pada petasan cabe adalah bila terjadi kontak dengan tubuh (misalnya saat bermain terlalu dekat atau memegang petasan saat meledak) dan bila terjadi kontak dengan benda-benda yang mudah meledak atau terbakar, seperti tabung gas atau kendaraan.

Sedangkan petasan banting dan petasan batu relatif aman dimainkan asalkan tidak dilempar ke arah objek hidup atau benda yang mudah terbakar. Cara memainkan petasan banting dengan aman adalah dengan melemparkannya ke tanah. Petasan banting dibuat dari bahan kimia silver fuminate yang akan meledak bila terkena benturan, sehingga saat dibanting dan berbenturan dengan tanah serta kerikil kecil dalam bungkusannya, petasan ini akan meledak.


2. Firecracker berdaya ledak menengah

Beberapa petasan yang termasuk firecracker berdaya ledak menengah adalah petasan korek api, petasan teko, dan petasan janwe. Memainkan petasan jenis ini haruslah di bawah pengawasan orang dewasa.
Petasan korek api sebetulnya hanyalah pengembangan dari petasan cabe, namun justru memiliki ledakan dan suara yang cukup mengagetkan sebab ukurannya yang tak lagi terlalu kecil, yaitu kira-kira sebesar batang rokok. Dengan bahan aktif sama dengan petasan cabe namun dalam jumlah lebih banyak, petasan ini memiliki daya ledak menengah. Dampingi anak saat hendak memainkan petasan ini.

Berikutnya adalah petasan teko. Dinamai demikian karena ukurannya yang memang sebesar teko. Bermain petasan ini pun haruslah di tanah lapang yang luas, jauh dari bahan yang mudah meledak, sebab daya ledaknya yang memang terbilang kuat. Sumbu pada petasan ini sengaja dibuat panjang agar mereka yang memaninkannya punya kesempatan untuk lari dan berlindung terlebih dulu sebelum petasan meledak.
Sedangkan petasan janwe adalah jenis petasan yang umumnya dimainkan remaja dan dewasa, serta dimainkan pada hari-hari tertentu atau hari-hari besar saja. Petasan inilah yang paling banyak menelan korban jiwa saat dimainkan sendiran oleh anak-anak. Oleh sebab itu memainkan petasan ini harus di bawah pengawasan orang dewasa.

Ada pula jenis petasan tradisional yang dimainkan anak-anak serta para remaja desa. Petasan ini menggunakan media bumbung/bambu sebagai media peluncurnya. Namanya adalah petasan bumbung. Petasan ini biasanya dibuat sendiri oleh anak-anak desa pada siang hari, lalu dimaikan bersama-sama saat malam hari. Bahan yang digunakan sebagai sumber ledak adalah karbit dan air. Oleh sebab itu, bunyi petasan akan terdengar cukup nyaring saat dimainkan.


3. Non-firecracker

Siapa bilang semua jenis petasan hanya akan mengeluarkan yang bunyi mengagetkan saat dimainkan? Ada jenis petasan yang dirancang hanya mengeluarkan asap bila disulut, bahkan ada pula yang dapat bergerak serupa ular melata di tanah. Petasan jenis inilah yang relatif aman untuk dimainkan bersama keluarga.
Beberapa jenis petasan yang tidak mengeluarkan suara ledak saat dimainkan adalah petasan kentut, petasan kupu-kupu, petasan gangsing, petasan ular, dan petasan disko.

Petasan kentut adalah jenis petasan yang mengeluarkan asap pekat berwarna plus bau belerang dihasilkan dari reaksi pembakarannya. Sebab bau belerang yang cukup busuk seperti kentut, petasan ini pun dinamai demikian. Petasan kentut sebetulnya adalah jenis smoke grenade yang memiliki kapasitas asap rendah, sehingga aman untuk dimainkan.

Lain halnya dengan petasan kupu-kupu. Petasan jenis ini akan bergerak tak menentu di permukaan tanah begitu dinyalakan.. Terkadang petasan akan bergerak seolah sedang mengejar orang-orang di sekitarnya. Oleh sebab itu, disarankan untuk memainkan petasan ini di area yang cukup luas. Jangan lupa untuk selalu bersiaga lari saat petasan akan dinyalakan.

Jenis petasan non-firecracker lainnya adalah petasan gangsing. Dinamakan petasan gangsing sebab petasan tersebut akan berputar-putar sambil mengeluarkan percikan bunga api warna-warni yang indah. Petasan ini akan terlihat indah dimainkan malam hari dalam pencahayaan minim, sebab warnanya akan terlihat bersinar terang dan memukau.

Petasan ular merupakan jenis petasan yang cukup ‘kalem’, sebab begitu dimainkan, petasan ini akan melata di tanah serupa ular. Petasan akan berhenti melata jika bahan kimia aktif dalam petasan sudah habis. Nyalakan beberapa petasan ular sekaligus untuk melihatnya berkelit seperti ular satu sama lain.
Sedangkan petasan disko adalah jenis petasan yang akan mengeluarkan kelip cahaya serupa lampu disko. Sama seperti petasan ular, petasan jenis ini lebih asyik dimainkan dengan cara menyalakan beberapa buah sekaligus.

Tips bermain petasan yang aman
Mengawasi anak saat akan memainkan petasan tentu perlu. Namun pendekatan pada anak tentang berbagai pengetahuan seputar petasan juga penting untuk dilakukan dibandingkan sekadar melarang mereka untuk bermain petasan. Berikut adalah beberapa tips serta kiat agar anak Anda terhindar dari bahaya bermain petasan.

1. Kenalkan anak pada berbagai jenis petasan. Petasan berdaya ledak menengah bukannya dilarang untuk dimainkan, namun akan lebih aman jika dimainkan bersama orang dewasa. Sehingga bila ia hendak memainkan petasan jenis tertentu, ada baiknya ia mengajak orang dewasa untuk bergabung dan mengawasinya.

2. Ajak anak untuk bermain petasan di tempat lapang, bukan di pinggir lapangan apalagi di tengah-tengah pemukiman penduduk. Biasanya kasus ledakan terjadi sebab petasan yang dimainkan mengenai benda yang mudah meledak atau terbakar, serupa tabung gas milik pedagang keliling atau bahkan kendaraan yang tengah lewat.

3. Perhatikan jenis petasan yang anak Anda beli. Biasanya bila ukuran petasan sudah lebih dari sebesar kelingking dewasa serta berlabel firecracker pada kemasannya, petasan tersebut memiliki daya ledak menengah.

4. Sempatkan juga diri dan keluarga untuk memainkan petasan berjenis non-firecracker. Hal ini sebetulnya justru berdampak baik, karena akan membuat anak familiar dengan jenis petasan non-firecracker. Selain aman dimainkan, jenis non-firecracker juga dapat dinikmati hingga bermenit-menit lamanya sehingga takkan membuat anak cepat bosan.

5. Ajari anak menggunakan petasan dengan benar, seperti dengan cara melemparnya atau menyalakan sumbu petasan agak jauh dari tempatnya berada. Kebiasaan buruk anak saat bermain petasan adalah dengan melemparkan petasan tersebut ke arah teman sendiri dengan tujuan agar temannya merasa kaget. Sampaikan pada anak mengenai bahaya saat melakukan hal tersebut.

6. Tegur sang anak bila ia membeli petasan dalam jumlah yang terlalu banyak. Katakan padanya bahwa petasan memang ada untuk hiburan, namun bukan berarti dengan cara menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli petasan tersebut.
Demkian ulasan mengenai jenis petasan, serta kiat agar anak dapat bermain petasan secara aman. Petasan bukannya tak boleh dimainkan sama sekali, hanya saja ada trik tertentu dalam memainkan permainan yang satu ini. Keamanan tetaplah menjadi hal yang utama saat melakukan hal ini.
Semoga bermanfaat untuk Anda.

sumber: mjeducation dot com





mumpung LPG belom baik awal kalo udah menyala cepetan lari

berawan com mumpung LPG belom baik awal kalo udah menyala cepetan lari

diclamer: kegiatan berbahaya jangan di tiru

0 komentar:

Post a Comment