aku yang tentukan hidup ku bukan orang lain
Pepatah diatas adalah sebuah pepatah yang benar-benar bisa menguatkanku saat ini. Aku terlalu naif dan menganggap bahwa dunia ini begitu indah dan dipenuhi oleh orang-orang baik, namun nyatanya dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang memakai topeng dan siap melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang mereka mau, semua hanya tentang aku,aku, dan aku. Sedikit sekali orang-orang yang masih mau peduli terhadap sesamanya saat ini dan suka ataupun tidak inilah bentuk dunia yang aku huni saat ini. Semua orang saling pukul-memukul dan adu kekuatan, bagi mereka yang tidak mempunyai kekuatan mereka akan menjadi penjilat dan bawahan mereka yang mempunyai kekuasaan. Inilah cerminan dunia saat ini, sudah terlalu sedikit orang baik di dunia ini. Bahkan, di Indonesia sendiri hukum bisa diganti dengan uang dan kekuasaan. Dari sini akhirnya aku memutuskan, sudah saatnya juga aku menjadi seperti "mereka" yang merendahkan martabat mereka hanya demi kekuasaan dan uang, entah sejak kapan akhirnya aku memutuskan untuk memakai "topeng" dan menutupi sifat asliku sendiri. Aku menjelma menjadi sosok "joker" salah satu musuh dari salah satu pahlawan buatan Amerika, ya aku selalu menampilkan wajah tersenyum dan tingkah konyol didepan orang-orang yang sering kali hanya untuk membuat mereka puas semata.Lama-kelamaan aku menjadi semakin nyaman dengan "sifat palsuku" ini karena melihat realita yang ada, hampir semua manusia yang ada di dunia ini tidak mau atau memang tidak mengerti dengan pribahasa "jangan menilai buku hanya dari sampulnya" karena terbukti dengan sifatku yang seperti ini, banyak orang yang menganggap aku adalah orang yang baik, ramah, tidak mengerti apa-apa, dan konyol. Padahal dibalik itu semua aKu mempunyai misi khusus tersendiri, dengan orang-orang menganggap aku seperti itu maka akan ada banyak informasi yang akan aku dapatkan karena aku dianggap mudah dipercaya dan mungkin aku terlalu bodoh untuk bisa mengerti dan paham cerita mereka. Setelah akhirnya mereka mau bercerita dengan ku tentang apa yang mereka alami atau rasakan, dengan sifat dari tokoh joker yang lain aku mulai memberikan masukan-masukan dan nasihat-nasihat yang positif seolah-olah aku bijaksana dan bisa memberikan masukan yang baik. Dengan memakai topeng dan mengikuti alur dari orang lain pada awalnya, akhirnya aku bisa membuat mereka mendengarkanku pada akhirnya atau dalam strategi mempengaruhi orang hal ini dikenal dengan "masuk dari pintu mereka, keluar melalui pintu kita". Itulah topeng yang kukenakan dalam kehidupan relaita yang ada dimana semua orang juga melakukan hal yang sama untuk mencapai tujuan mereka, bukan begitu?
Akhirnya di satu titik aku mulai merasa bahwa ada yang salah dengan hidupku, ada yang salah dengan dunia yang kubuat saat ini. Muncul pertanyaan-pertanyaan didalam kepalaku sendiri, kapan aku akan mengakhiri ini semua? Kapan aku akan menghadapi dunia nyata dengan sifat asliku? Apakah aku puas mendapatkan banyak teman namun dengan memakai sifat palsu? dan kapan topeng ini akan aku lepas dari wajahku? Semua hal seolah-olah tercampur aduk dalam diriku, ya aku mulai terperangkap dalam sifat palsu yang aku buat sendiri dan sifat asliku mulai memberontak ingin keluar dari penjara hati karena telah terlalu lama terkurung. Pada suatu hari akhirnya aku mulai memutuskan sudah saatnya aku harus mengakhiri semua ini, aku tidak bisa terus seperti ini, orang lain harus menerimaku apa adanya dan aku tidak butuh topeng untuk mendapatkan simpati mereka.
dicomot dari blog seberang
berawan_com aku yang tentukan hidup ku bukan orang lain
0 komentar:
Post a Comment