Friday, June 6, 2014


Karakter "Hode", Normal Atau Tidak Normal?

Karakter "hode" memang selalu menjadi perdebatan di game online apapun. Banyak yang mendukung dan banyak yang menghujat. Banyak yang mengatakan bahwa karakter "hode" itu "menjijikkan" dan tidak normal. Namun tidak sedikit yang mengatakan bahwa karakter "hode" lebih "memperlihatkan profesionalitas" dan "normal-normal saja".

Pertama, mari dimulai dengan istilah "hode" sendiri. Istilah ini sebenarnya diambil dari nama sebuah monster dalam game Ragnarok Online yang bentuknya seperti, maaf, alat kelamin pria, yaitu "Hode". Istilah "hode" sendiri akhirnya disematkan kepada para gamers yang gemar bermain dengan karakter yang berlawanan jenis kelamin dengan jenis kelaminnya sendiri. Pada saat itu, memang gamers yang menggunakan karakter "hode" adalah kamu pria. Maka dari itu, istilah "hode" pun diberikan kepada para gamers tersebut dengan alasan "bersembunyi di balik karakter berjenis kelamin lain", hampir sama seperti monster Hode yang bersembunyi di balik tanah dan tiba-tiba muncul membuat para pemain RO terkejut. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tidak hanya gamers pria saja yang gemar memainkan karakter "hode". Para gamers wanita pun kini sudah tidak malu-malu lagi untuk bermain menggunakan karakter "hode". 

Monster Hode menghadang seorang Assassin Cross di Ragnarok Online

Beberapa alasan mengapa karakter "hode" sering dihujat adalah karena seringnya mereka "menyalahgunakan" karakter mereka di dalam game. Seperti misalnya mendapatkan keuntungan lebih dari pemain lain karena "terlena" dengan penampilan karakter mereka. Tidak jarang para pemain dengan karakter "hode" ini lebih diuntungkan, terutama saat melakukan pertarungan berkelompok karena dianggap "lemah" oleh para pemain lain. Hal ini tentunya membuat pemain yang gemar menggunakan karakter "hode" selalu dijauhi dan mendapatkan predikat buruk.

Namun sebenarnya terdapat beberapa alasan mengapa gamers lebih memilih untuk bermain sebagai karakter "hode". Salah satu yang mungkin paling masuk akal adalah karena secara visual, karakter dengan jenis kelamin berbeda jauh lebih menarik bagi mereka. Hal ini jelas dapat dijadikan motivasi tersendiri bagi para gamers yang merasa seperti itu agar tidak bosan dengan game yang sedang ia mainkan tersebut. Apalagi jika para gamers tersebut telah mendandani karakter mereka sesuai dengan "kriteria" lawan jenis mereka, tentunya gamers tidak akan merasa bosan. Lagipula, bukankah disayangkan apabila pengembang sudah membuat karakter berlawan jenis dengan tampilan visual semenarik mungkin namun gamers masih saja memainkan karakter berjenis kelamin sama dengan dirinya?

Karakter Final Fantasy XIV dibuat semenarik mungkin secara visual untuk menarik gamers pria ataupun wanita

Seiring dengan perkembangan zaman, para gamers veteran justru menganggap bahwa menjadi karakter "hode" membuktikan bahwa mereka bukan gamers pemula. Alasannya cukup sederhana, karena mereka sudah tidak malu lagi dianggap "hode" dan membuktikan bahwa mereka juga dapat melakukan apapun dengan memainkan karakter berjenis kelamin yang berbeda sebaik mereka melakukannya sendiri. Bahkan dalam beberapa game MMOFPS, justru karakter wanita memiliki berbagai keunggulan dari karakter pria yang biasanya merupakan karakter "standar".

Karakter S.T.A.R dalam MMOFPS CrossFire memiliki statistik yang jauh lebih baik ketimbang karakter pria yang standar

Memang di Indonesia sendiri, pengakuan terhadap kaum transeksual masih dianggap tabu. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan nyata, namun juga dalam game.

So, apakah karakter "hode" adalah suatu hal yang "tidak normal" atau justru sebaliknya, normal-normal saja? 

sumber:
KotakGame


get ready i am just a player and you are my next game

berawan com get ready i am just a player and you are my next game

0 komentar:

Post a Comment