Wednesday, July 23, 2014


Dhuar… Dhuer… Oek… Oek… Dhuar…

Malam ini suasana di sekitar rumah saya rame, berisik lebih tepatnya. Kebetulan tetangga baru ngelahirin anak keduanya pas di hari pertama puasa kemarin, dan tetangga saya yang satunya hobi ngebakar uang. Nah si tetangga saya, sebut aja Bang Miun, dia ini hobi banget nyalain petasan di depan rumah. Nggak tanggung - tanggung, petasan yang harganya ratusan ribu dan yang jelas ukurannya gede banget kayaknya jadi barang wajib punya dia. Jujur, saya bener - bener keganggu sama kelakuan Bang Miun. Saya aja yang udah 20an tahun ngerasa risih dan sebel sama bunyi petasan apalagi bayi yang baru lahir. Makanya si bayi tetangga kiri saya selalu nangis setiap Bang Miun bakar petasan. Namun kayaknya Bang Miun nggak pernah kapok, dia selalu berdalih kalau dia beli petasan pake uang dia pribadi jadi orang lain nggak berhak ngelarang setiap ada yang komplain soal suara petasan yang sangat mengganggu itu.


Moment lebaran adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di dunia, termasuk anak-anakku..

Saat berkumpul dengan keluarga besar di Karawang adalah salah satu hal yang selalu dinanti
Dan salah satunya adalah saatnya bermain petasan..

Sejak anak-anak kecil aku tidak pernah membelikan mereka petasan. Bermain petasan adalah suatu perbuatan sia-sia. Suatu tradisi yang sangat berbahaya..

Suara petasan sangat mengganggu orang lain, petasan itu sendiri berbahaya untuk keselamatan anak-anak. Berapa banyak anak-anak yang cedera bahkan harus kehilangan anggota tubuhnya karena petasan?
Bermain petasan seperti membakar uang saja..tak jauh berbeda dengan merokok..keduanya sama-sama membakar uang untuk kesenangan sendiri dan membahayakan diri sendiri serta orang lain..

Memang anak-anak hanya menyaksikan dari jauh saat petasan itu di nyalakan..tapi aku tetap khawatir ledakannya membahayakan mereka.

Lebih membahaya lagi jika yang dinyalakan adalah tabung elpiji. Banyak kebakaran rumah yang terjadi disinyalir karena ledakan tabung elpiji, namun sebenarnya bukan karena kualitas tabung gas yang buruk, melainkan karena kualitas selang dan regulator gas yang tidak sesuai standar. 

Manager Domestic Gas Region III PT Pertamina (persero), Ari Anggoro mengungkapkan, meledaknya tabung gas bukan disebabkan oleh kualitas tabung gas yang buruk.

"Biasanya kecelakaan itu akibat dari selang dan regulator. Kalau dari tabung jarang sekali," kata Ari saat kunjungan media ke Domestic Gas Marketing & Operation Region III, Terminal Pertamina Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/05/2014).

Ia menjelaskan, selang dan regulator yang digunakan masyarakat ada yang sesuai standar ada pula yang tidak. Menurutnya, ini penyebab banyak kejadian meledaknya tabung gas, disebabkan masyarakat tidak menggunakan selang dan regulator sesuai standar.

"Biasanya tekanan gas normal 110 bar, kalau dia menggunakan regulator yang tidak sesuai standar tekanan gas bisa 120 bar. Itu yang memicu ledakan," imbuhnya.

Ari menegaskan, sebelum tabung gas diisi dan didistribusikan ke tingkat konsumen, pihak Pertamina sudah melakukan pengecekan dan pengontrolan fisik tabung gas. Pengecekan dilakukan secara manual untuk melihat bocor tidaknya tabung gas yang akan didistribusikan ke masyarakat.

"Sebelum kita isi dengan gas, kita lihat tabung di SPBG terutama kita lihat kondisi dan posisi karet pengikat tabungnya. Kalau dia bocor kita singkirkan. Kalau tabung gas sudah kita isi penuh kita tes kembali dengan di masukan ke dalam air untuk melihat ada atau tidak kebocoran. Kalau tidak ada kebocoran berarti lolos dan kita masukan ke truk," jelasnya.

Menurut data PT Pertamina (persero) Tbk region III jumlah realisasi pengisian dan pendistribusian kuartal-I 2014 (Januari-Maret) untuk tabung gas 3 kg adalah 136,7 juta tabung atau 1,8 juta tabung/hari. Jumlah tabung gas ukuran 3 kg di region III saat ini berjumlah 22,1 juta tabung dimana 17 juta tabung beredar di masyarakat dan 4,5 juta tabung ada di agen sedangkan sisanya di SPBG (Saluran Pengisian Bahan Bakar Gas).

Sementara untuk tabung gas ukuran 12 kg, realisasi pada periode yang sama adalah 6,6 juta tabung atau 87 ribu tabung/hari.
Jumlah tabung gas 12 kg di region III saat ini adalah 330 ribu tabung dimana 290 ribu tabung ada di agen 35 ribu SPBG sisanya beredar di masyarakat.


Jangan sekali-sekali bermain dengan tabung LPG karena sangat berbahaya dan dapat menimbulkan korban jiwa. LPG sudah didesing denan sangat aman. Kecerobohan dan penggunaan yang tidak tepat akan dapat berakibat kebakaran atau akibat fatal lainnya. Sayangi nyawa dan keluarga anda. Selamat merayakan hari kemenangan dengan aman tentram dan penuh kekeluargaan. Tanpa petasan atau sejenisnya yang bisa meledak







sumber kompilasi ngawur:

  • destycholidyrozi wordpress
  • catatanputri blog detik 
  • finance dot detik dot com



ayo mas bro segera dinyalakan biar bu kost bangun rumah lagi
berawan com ayo mas bro segera dinyalakan biar bu kost bangun rumah lagi

0 komentar:

Post a Comment