Thursday, July 24, 2014



Sekitar sepertiga sampai setengah dari seluruh orang di dunia menderita insomnia atau mengeluhkan kurang tidur. Mungkin Anda termasuk salah satu dari mereka. Jika memang demikian, mungkin Anda sedang mempertimbangan untuk mengonsumsi obat tidur.

Dalam beberapa kasus insomnia, dokter akan meresepkan obat tidur untuk mengatasinya. Semua jenis obat tidur harus dikonsumsi hanya sesaat sebelum tidur. Jangan pernah mencoba melakukan aktivitas atau gerakan lain yang membutuhkan konsentrasi setelah mengonsumsi obat tidur karena akan membuat Anda mengantuk. Agar tepat penggunaan dan sasaran, mengonsumsi obat tidur juga harus diiringi denganperubahan kebiasaan tidur yang lebih baik.

Di bawah adalah beberapa jenis obat tidur yang umum diresepkan untuk mengobati insomnia.

Zolpidem
Nama paten: Ambien; Ambien CR; Intermezzo; Stilnox; Stilnoct; Sublinox; Hypnogen; Zolsana

Zolpidem akan bekerja dengan baik untuk membantu Anda tertidur, namun sebagian orang cenderung masih terbangun di tengah malam. Jika Anda bisa tidur malam selama 7-8 jam, maka Anda tidak perlu mengonsumsi zolpidem. Pakar kesehatan menyarankan penggunaan zolpidem dosis rendah untuk wanita, karena sistemnya cukup lambat dalam membersihkan obat (dari dalam darah) daripada laki-laki. Juga dikatakan bahwa kadar zolpidem dalam darah pada hari berikutnya masih cukup tinggi untuk mempengaruhi aktivitas yang membutuhkan konsentrasi, seperti mengemudi.
Efek samping: sakit kepala, mual, muntah, pusing, amnesia anterograde (hilangnya kemampuan untuk menciptakan kenangan baru), halusinasi, delusi, pola pikir berubah, ataksia atau miskin koordinasi motorik dan kesulitan menjaga keseimbangan, euforia dan/atau dysphoria, perubahan nafsu makan, peningkatan atau penurunan libido, gangguan penilaian dan penalaran, dan ketika berhenti insomnia dapat terjadi kembali.

Eszopiclone
Nama paten: Lunesta

Eszopiclone akan membantu Anda tidur dengan cepat, dan studi menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsinya akan tidur rata-rata selama 8 jam. Namun jangan mengonsumsi eszopiclone bila Anda cukup tidur di malam hari (7-8 jam) karena akan menyebabkan rasa pusing.
Efek samping:  sakit kepala, nyeri dada, muncul gejala seperti flu, mulut kering, mengantuk di siang hari, pusing, sakit perut, penurunan hasrat seksual, nyeri haid (menstruasi) dan mulas.

Zaleplon
Nama paten: Sonata; Starnoc; Andante

Zaleplon termasuk obat tidur jangka pendek. Misal, Anda tidur (tanpa obat tidur) di malam hari dan Anda terbangun pada tengah malam dan tidak bisa tidur lagi, maka Anda dapat mengonsumi obat ini tanpa perlu rasa kantuk di pagi hari. Namun jika Anda memang cenderung atau selalu terjaga di tengah malam, obat ini bukanlah pilihan yang terbaik.
Efek samping: pusing, mengantuk, kehilangan memori jangka pendek, kebingungan, halusinasi. 

Ramelteon
Nama paten: Rozerem

Ramelteon diresepkan untuk orang-orang yang mengalami kesulitan tidur dan obat ini bekerja dengan cara berbeda dari obat tidur lain. Obat tidur ini bekerja dengan menargetkan siklus tidur-bangun, bukan dengan menekan sistem saraf pusat. Ramelteon dapat diresepkan untuk penggunaan jangka panjang dan sejauh yang diteliti hingga saat ini, obat ini tidak menunjukkan bukti ketergantungan bagi penggunanya.
Efek samping:  mengantuk, pusing, mual, kelelahan dan sakit kepala

Benzodiazepine 
Nama paten: Halcion; Restoril; Xanax. 

Ini termasuk obat tidur tua yang berguna untuk Anda yang insomnia namun ingin tetap menggunakan obat dengan sistem lama. Obat tidur efektif digunakan untuk mengobati masalah tidur seperti gangguansleepwalking (tidur sambil berjalan) dan night terrors (perasaan teror dan ketakutan). Namun obat ini akan menyebabkan Anda mengantuk di siang hari dan juga dapat menyebabkan ketergantungan, yang artinya Anda harus selalu mengonsumsi obat ini apabila hendak tidur.
Efek samping: mengantuk, pusing, penurunan kewaspadaan dan konsentrasi, penurunan libido dan masalah ereksi, mual, perubahan nafsu makan, penglihatan kabur, kebingungan, euforia, depersonalisasi dan mimpi buruk.

Doxepine
Nama paten: Silenor; Deptran; Sinequan

Pada tahun 2010, obat tidur ini telah disetujui untuk digunakan pada orang yang memiliki kesulitan untuk tetap tertidur. Doxepine dapat membantu mempertahankan tidur Anda dengan cara memblokir reseptor histamin. Namun jika Anda bisa tidur malam selama 7-8 jam, Anda tidak perlu mengonsumsi obat ini. Dosis doxepine didasarkan pada usia, respon terhadap terapi dan kesehatan Anda sendiri.
Efek samping: kelelahan, pusing, mengantuk, kebingungan, mimpi buruk, agitasi, cemas, mulut kering, sembelit dan berkeringat. 

Antidepresan
Nama paten: Desyrel; Remeron dan lain-lain.

Beberapa jenis obat antidepresan seperti Desyrel (trazodone) dan Remeron (Mirtazapine) sangat efektif untuk mengobati sulit tidur dan rasa kecemasan.
Efek samping: mual, gelisah, penurunan libido, pusing, gemetar, berkeringat, mengantuk, kelelahan, mulut kering, diare, sembelit dan sakit kepala. 

Obat tidur 'over the counter'

Sebagian besar obat tidur adalah golongan antihistamin. Obat-obat ini pada umumnya bekerja dengan baik dan tidak menimbulkan ketergantungan meskipun juga dapat menyebabkan rasa kantuk dan lesu pada keesokan harinya. Obat-obat ini cukup aman untuk dijual secara bebas di apotik tanpa resep dokter. Namun perlu diperhatikan bahwa obat ini secara umum juga menjadi bagian dari kombinasi obat-obat flu atau obat anti alergi, artinya bila Anda mengonsumsi obat ini beserta obat flu, maka dosisnya akan menjadi tinggi.

Obat tidur mungkin secara efektif akan mengatasi masalah jangka pendek tidur Anda. Meskipun obat-obat tidur yang dijual bebas tanpa resep di pasaran tergolong aman, namun ada baiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


lupa caranya tidur

berawan com lupa caranya tidur

0 komentar:

Post a Comment