Thursday, May 15, 2014

aku tidak tahu benci dengan kamu cuman kalo besok kamu ditabrak mobil itu pasti aku supirnya



Jono, adalah seorang profesional muda asal Medan yang sedikit tuli. Pria dengan rambut cepak ini pun baru pertama kali berlibur ke kota budaya, Jogjakarta. Suatu hari dirinya ingin sekali menikmati minuman khas daerah Jogja, yaitu dawet (cendol).

Jono: "Mbak, beli dawetnya."
Penjual Dawet: "Sampun telas mas."

Jono: "Iya, memang harus pake gelas..."
Penjual Dawet: "Mboten wonten mas."

Jono : "Betul, memang saya suka pake santen..."
Penjual Dawet: "Dasar sinting! (dengan nada kesal)"

Jono : "Lho, kok tau nama saya Jono?"
Penjual Dawet: "Dasar wong edan (tambah kesal)"

Jono : "Wah mbak betul lagi... saya memang Medan!"
Penjual Dawet: "Dasar wong ora duwe otak! (sambil menggerutu)"

Jono : "Benar, benar saya orang Batak !"
Penjual Dawet: "Dasar budeg...!"

Jono : "Selain cendol saya memang suka gudeg."
Penjual Dawet: "Sampeyan kok kurang kerjaan to ?"

Jono : "Benar sekali mbak, teman-teman saya memang semua kurang kerjaan, cerita kayak gini ini juga dibaca sampai habis!"

========================

Dua orang ahli biologi sedang berada di lapangan untuk mencari jejak beruang liar. Tiba-tiba, beruang liar itu keluar dari sarangnya dan tepat berada di depan mereka.

Mereka memanjat pohon terdekat, tetapi beruang mulai memanjat pohon itu lebih cepat dari mereka. Ahli biologi pertama dimulai melepas sepatu bot kulit hikingnya dan menarik sepasang sepatu lari dari tas punggungnya. Ahli biologi kedua memberinya tatapan penuh kebingungan dan berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan?"

Dia menjawab, "Aku akan menghitung ketika beruang itu mendekati kita, dan kita akan melompat turun dan lari."

Orang kedua mengatakan, "Apakah kau gila? Kita berdua tahu kamu tidak dapat berlari lebih cepat dari beruang liar dewasa?"

Pria pertama berkata, "Aku tidak perlu berlari lebih cepat dari beruang itu, aku hanya perlu berlari lebih cepat dari kamu!"

==========================

Dua orang pria tengah berpesta minuman keras di pinggiran sebuah hutan. Dalam suasana teler, tiba-tiba hujan datang bersamaan petir menyambar-nyambar. Berusaha mencari tepat berteduh, tidak banyak berpikir, keduanya masuk mobil yang tengah di parkir.

Mereka melompat masuk ke dalam mobil, seketika salah satu berusaha menyalakan mobil dan melaju. Dengan 'ledakan' tawa bersama mereka pun melanjutkan pesta.

Namun mendadak keduanya dikejutkan dengan munculnya seorang kakek yang tiba-tiba muncul di luar jendela mobil sebelah kanan, dan mengetuk jendela. Kakek tersebut terus mengetuk, sambil menahan rasa takut sang pengemudi membuka sedikit kacanya. "Apa maunya kek?" sapanya.

Kakek tersebut dengan pelan menjawab, "Ada yang punya rokok gak?"

"Ya udah, beri dia Rokok! cepetan dan langsung tarik gasnya!" jawab sang teman pengemudi sambil berbisik.

Sambil meraba kantong celana dan memberikan sebatang rokok, keduanya kompak langsung berteriak, "Injak gasnya!" sambil menaikkan kaca mobil.

Sekarang kecepatan mereka sekitar mencapai 80 Km/jam. Merka pun dalam suasana kembali tenang dan mulai ketawa-ketawa melanjutkan pestanya. "Gimana menurutmu kejadian tadi?" tanya sang teman.

"Gue juga gak tau, mana mungkin bisa terjadi? gue tadi udah lumayan cepat bawa mobil ni," jawab si pengemudi.

Kemudian tiba-tiba lagi ada ketukan, dan si kakek tua muncul lagi. "Ah, dia datang lagi!" teriak temannya. "Ya udah, coba tanya apa yang dia mau sekarang!" tambahnya.

Kembali sang pengemudi menurunkan jendelanya sedikit sambil gemetaran berkata, "ada apa kek?"

"Kamu ada korek gak?, tadi kamu ngasih," tanya si kakek tua dengan pelan.

Pengemudi itu melempar korek api keluar dari jendela, lalu sambil menaikkan jendela dan berteriak, "Injak gasnya!"

Mereka sekarang kira-kira telah mencapai kecepatan 100 Km/jam dan terus melanjutkan minumnya, sambil mencoba untuk melupakan apa yang telah mereka liat dan dengar sebelumnya.

Kemudian tiba-tiba lagi ada ketukan. "Oh Tuhan! Dia datang lagi!" katanya kesal dan takut.

Sambil menurunkan jendela dan berteriak dalam ketakutan, "Apalagi yang kakek mau?" Kakek tua tersebut menjawab, "Kalian perlu bantuan untuk keluar dari lumpur ga?"

===============


Suatu hari Mimin, seorang pembantu di keluarga sebuah keluarga kaya dimarahi sang juragan karena dianggap teledor dengan pekerjaannya. Sang majikan perempuan tak henti-hentinya memaki-maki dirinya, bahkan merendahkan dirinya dengan menyamakan dengan hewan.

Karena merasa tak kuat Mimin akhirnya juga terbawa mara. "Meski saya begitu Nyonya, paling tidak saya lebih baik dari pada ibu di tempat tidur," kata Mimin dengan mata melotot.

Sang majikan terbawa semakin marah dan penasaran dengan pengakuan pembantunya. Jangan-jangan suaminya telah main gila dengan pembantunya. "Dasar kamu!. Bapak yang bilang seperti itu padamu?" tanya majikan setengah bertanya.


================

Suatu hari seorang pria yang terkenal sangat pendiam dan tidak banyak bicara kedatangan seorang sales girl yang akan mempromosikan alat-alat kecantikan. Si Sales itu ingin bertemu dengan istri si pria pendiam tersebut. Pria itu pun berkata bahwa istrinya tidak ada di rumah.

"Oh, tidak apa-apa kok, Pak," kata si sales tersebut, "Boleh tidak kalau saya menunggu istri anda di sini?"

Pria itu mempersilahkan sales tersebut untuk menunggu di ruang tamu, setelah itu pria tersebut meninggalkan si sales sampai tiga jam lebih.

Karena terlalu lama, si sales pun akhirnya merasa gelisah dan memanggil si pria pemilik rumah, "Boleh saya tahu ke mana kira-kira istri Bapak pergi?"

"Dia pergi ke kuburan," jawab si pria.

"Kapan dia kembali?"

"Aku sama sekali tidak tahu," kata si pria. "Dia sudah berada di sana selama 11 tahun."

!@#$%^&**??


berawan com aku tidak tahu benci dengan kamu cuman kalo besok kamu ditabrak mobil itu pasti aku supirnya

0 komentar:

Post a Comment