saat aku mengatakan aku mencintaimu percayalah bahwa aku sungguh sungguh padamu
Sayang, Aku Mengijinkanmu Selingkuh
Langit belum lah terlalu gelap. Warna kekuningan masih sedikit tampak di barat. Ah sepertinya tak lama lagi sang surya tenggelam. Langit akan kembali dihiasi kelap kelip bintang tanpa ditemani rembulan. Angin berhembus lembut memainkan helai rambutku, tak aku pedulikan karena aku sedang fokus menatapmu, lelakiku.
Kamu memandang jauh,
menembus langit, seolah sedang mencari sesuatu. Entah apa. Aku memandangmu
sembari mencoba menebak apa yang tengah berkecambuk dalam pikiranmu itu. Apakah
kamu memikirkan masa depan kita? Apakah kamu sedang merisaukan perpisahan kita
dua hari lagi?
Sebatang rokok yang
sedari tadi kamu hisap sudah hampir habis termakan bara api. Kamu menghisapnya
lagi dengan sangat dalam sebelum akhirnya mematikan bara api itu dan melemparkan puntungnya. Kamu menatapku kemudian tersenyum. Perlahan jemarimu mencari jemariku,
mengusap lembut sebelum akhirnya kamu menggenggamnya erat.
“Apa yang kamu
pikirkan Sayang?” tanyamu
“Memikirkan
perpisahan kita, dua hari lagi” jawabku datar, aku sedang berusaha untuk tidak
tampil melankolis, meneteskan air mataku di hadapanmu. Kamu hanya tersenyum
sembari makin erat menggengam tanganku. Kita saling terdiam, menatap pemandangan
sekitar yang mulai menghitam. Begitu sunyi.
“Sayang, aku mengijinkanmu selingkuh” kataku memecah kesunyian. Kamu menatapku dalam diam.
“Iya Sayang, aku
mengijinkanmu selingkuh bahkan bila kamu ingin bercinta dengan wanita lain, aku
juga akan mengijinkannya sepanjang kamu bisa menutupinya dariku” kataku lagi.
“Kamu yakin?” tanyamu
lagi, seolah tak percaya.
“Aku yakin” jawabku
singkat.
“Baiklah aku akan
melakukannya karena kamu mengijinkan” katamu sembari tersenyum. Aku tau kamu
mengatakannya untuk menggodaku, kamu mengira aku bercanda.
“Aku tidak sedang
bercanda, aku memang benar mengijinkanmu selingkuh. Aku ingin kamu melakukan
apa yang bisa membuatmu bahagia dan juga aku bahagia, bila kamu merasa dengan
selingkuh dariku bisa membahagiakanku, maka lakukanlah. Aku tidak akan
melarangmu, aku tidak akan pernah mengekangmu” jelasku panjang lebar. Aku melihat
keningmu berkerut, mungkin kamu sedang memikirkan perkataanku.
“Aku tidak akan
pernah melakukannya karena kamu adalah wanita terakhirku” katamu sambil kembali
tersenyum manis.
“Bahkan ketika Tuhan
tidak mengijinkan kita untuk bersama, kamu akan tetap menjadi wanita
terakhirku, cinta terakhirku” tambahmu kemudian.
“Aku tau itu” kataku
sembari memeluk dan menenggelamkan wajahku ke dalam dekapanmu.
“Aku percaya kamu
tidak akan menyakitiku, makanya aku mengijinkanmu berselingkuh. Aku tahu kamu
tidak akan melakukannya” imbuhku sambil mulai terisak.
“Aku mencintaimu
lebih dari apapun di dunia ini dan aku tidak akan menyakitimu atau meninggalkanmu”
tanganmu mengusap air mata yang mulai mengalir di pipiku, kemudian mengecup
lembut keningku.
Suara jangkrik dan
kodok saling bersahutan merangkai melodi alam yang indah. Membawa ketenangan
dalam batinku dan mungkin juga dalam batinmu. Hangat pelukmu mampu
menentramkan hatiku yang sebelumnya gundah. Aku memang tidak salah untuk
mempercayakan hatiku yang pernah terluka ini padamu.
sumber:
leniwijayanti.com
berawan com saat aku mengatakan aku mencintaimu percayalah bahwa aku sungguh sungguh padamu
0 komentar:
Post a Comment