Thursday, May 15, 2014

saat aku mengatakan aku mencintaimu percayalah bahwa aku sungguh sungguh padamu


Sayang, Aku Mengijinkanmu Selingkuh

Langit belum lah terlalu gelap. Warna kekuningan masih sedikit tampak di barat. Ah sepertinya tak lama lagi sang surya tenggelam. Langit akan kembali dihiasi kelap kelip bintang tanpa ditemani rembulan. Angin berhembus lembut memainkan helai rambutku, tak aku pedulikan karena aku sedang fokus menatapmu, lelakiku.


Kamu memandang jauh, menembus langit, seolah sedang mencari sesuatu. Entah apa. Aku memandangmu sembari mencoba menebak apa yang tengah berkecambuk dalam pikiranmu itu. Apakah kamu memikirkan masa depan kita? Apakah kamu sedang merisaukan perpisahan kita dua hari lagi?

Sebatang rokok yang sedari tadi kamu hisap sudah hampir habis termakan bara api. Kamu menghisapnya lagi dengan sangat dalam sebelum akhirnya mematikan bara api itu dan melemparkan puntungnya. Kamu menatapku kemudian tersenyum. Perlahan jemarimu mencari jemariku, mengusap lembut sebelum akhirnya kamu menggenggamnya erat.

“Apa yang kamu pikirkan Sayang?” tanyamu

“Memikirkan perpisahan kita, dua hari lagi” jawabku datar, aku sedang berusaha untuk tidak tampil melankolis, meneteskan air mataku di hadapanmu. Kamu hanya tersenyum sembari makin erat menggengam tanganku. Kita saling terdiam, menatap pemandangan sekitar yang mulai menghitam. Begitu sunyi.

“Sayang, aku mengijinkanmu selingkuh” kataku memecah kesunyian. Kamu menatapku dalam diam.

“Iya Sayang, aku mengijinkanmu selingkuh bahkan bila kamu ingin bercinta dengan wanita lain, aku juga akan mengijinkannya sepanjang kamu bisa menutupinya dariku” kataku lagi.

“Kamu yakin?” tanyamu lagi, seolah tak percaya.

“Aku yakin” jawabku singkat.

“Baiklah aku akan melakukannya karena kamu mengijinkan” katamu sembari tersenyum. Aku tau kamu mengatakannya untuk menggodaku, kamu mengira aku bercanda.

“Aku tidak sedang bercanda, aku memang benar mengijinkanmu selingkuh. Aku ingin kamu melakukan apa yang bisa membuatmu bahagia dan juga aku bahagia, bila kamu merasa dengan selingkuh dariku bisa membahagiakanku, maka lakukanlah. Aku tidak akan melarangmu, aku tidak akan pernah mengekangmu” jelasku panjang lebar. Aku melihat keningmu berkerut, mungkin kamu sedang memikirkan perkataanku.

“Aku tidak akan pernah melakukannya karena kamu adalah wanita terakhirku” katamu sambil kembali tersenyum manis.

“Bahkan ketika Tuhan tidak mengijinkan kita untuk bersama, kamu akan tetap menjadi wanita terakhirku, cinta terakhirku” tambahmu kemudian.

“Aku tau itu” kataku sembari memeluk dan menenggelamkan wajahku ke dalam dekapanmu.

“Aku percaya kamu tidak akan menyakitiku, makanya aku mengijinkanmu berselingkuh. Aku tahu kamu tidak akan melakukannya” imbuhku sambil mulai terisak.

“Aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini dan aku tidak akan menyakitimu atau meninggalkanmu” tanganmu mengusap air mata yang mulai mengalir di pipiku, kemudian mengecup lembut keningku.

Suara jangkrik dan kodok saling bersahutan merangkai melodi alam yang indah. Membawa ketenangan dalam batinku dan mungkin juga dalam batinmu. Hangat pelukmu mampu menentramkan hatiku yang sebelumnya gundah. Aku memang tidak salah untuk mempercayakan hatiku yang pernah terluka ini padamu.

sumber:
leniwijayanti.com

berawan com saat aku mengatakan aku mencintaimu percayalah bahwa aku sungguh sungguh padamu

0 komentar:

Post a Comment