JUDULE BLOG Á
Hujan yang deras sekaligus ditemani oleh angin kencang ini mengingatkan ku pada sebuah peristiwa yang tidak akan pernah aku lupakan, peristiwa yang akan selalu kuingat dan akan selalu tersusun rapi di memoriku, kau akan selalu ada dihatiku “dihatiku yang paling dalam”.
Seperti biasa aku turun sekolah pukul tujuh kurang sepuluh sebenarnya aku bisa turun lebih cepat kalo aku mau tapi alasanku untuk turun jam segitu karena “KAMU” aku hanya ingin melihat kamu karena hanya puku tujuh kurang sepuluh lah aku bisa melihatmu meskipun hanya di dalam kejauhan mataku, dengan begitu pun aku sudah cukup ‘cukup’ dalam artian bahagia sekaligus senang. Entah mengapa aku menjadi bagaikan cowok penakut yang sudah dua tahun hanya berani melihatmu di dalam kejauhan padahal kamu orangnya baik dan ramah tapi kenapa aku tidak mempunyai keberanian untuk berkenalan dan mengetahui siapa namamu. Itu mengapa bodohnya aku .
Rumah ku dan rumahmu hanya beberapa meter jauhnya tapi bagiku sangat jauh jaraknya karena aku tidak tau siapa kamu “siapa namamu” benar-benar menyiksa batin rasanya
Di dalam doa ku selalu ada harapan untuk bisa berkenalan dengan dirinya dekat dengannya bisa ngobrol sama dirinya itulah doa yang selalu kuselipkan disalah satu doa ku kepada sang pencipta yang maha kuasa selalu terselip namanya di dalam doa karena Cuma Tuhan yang paling mengerti perasaan hambanya, entah apa perasaanku ku terhadap KAMU apakah *CINTA* aku tidak tahu sama sekali tentang perasaanku hanya Tuhan yang maha mengetahui.
Seperti hari –hari biasanya aku melakukan kegiatan sebelum pergi kesekolah menunggu kamu untuk melihat kamu, pukul tujuh kurang sepuluh akhirnya kamu keluar dari pagarmu yang terbuat dari papan yang terbalut oleh cat yang berwarna abu-abu.
Entah ada perasaan apa atau doa ku yang selama ini aku panjatkan kepada Tuhan di dengar dan dikabulkan, di menoleh ke arah tepat aku sedang berdiri, tempat yang biasa untuk melihatnya setiap pagi ‘sungguh perasaan ini bercampur aduk antara takut atau senang entah apa yang ketika aku rasakan waktu itu’ wajahmu yang manis menatap ke arahku dengan senyum kecil membuatku bahagia melihatnya.
Apakah itu nyata apa hanya mimpi batinku berkata tapi “ini sebuah kenyataan”. Aku turun kesekolah pagi itu sangat-sangat bersemangat tidak seperti semangat biasanya aku pergi ke sekolah apa karena tatapan dan senyum itu yang memberiku sebuah energy.
“ooooh Tuhan” bisakah engkau memberi yang lebih dari itu hamba mu ini tidak merasa cukup hanya dengan melihat tatapan dan senyumnya dari kejauhan. bisakah engkau membuatku dengannya menjadi dekat dapat melihat tatapan dan senyumnya lebih dekat.
Pagi ini tidak seperi biasanya entah apa yang terjadi pukul sudah menunjukkan tujuh kurang sepuluh tapi seperti tidak ada tanda-tanda kehadiranmu yang seperti biasa aku tunggu.
Waktu terus berjalan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari tempatku unutuk menunggu mu, pikiranku terus bertanya-tanya pada batinku kemana dia? Apa dia sakit? Apa yang membuatnya tidak hadir pada pagi ku pagi yang selalu aku nantikan hanya untuk melihat “KAMU”.
Aku terus memikirkanmu yang hanya ada dipikiranku hanya kamu, apa yang harus aku lakukan Tuhan berikan lah aku sebuah cara,ide atau apapun lah untuk dapat mengetahui ada apa dengan dirinya yang selalu menghiasi pagi-pagi ku tapi kenapa dengan pagi ini dia tidak hadir di pagiku yang ini.
“apakah dia sudah mengetahui kebiasaan ku yang setiap pagi pukul tujuh kurang sepuluh selalu menunggu dan memperhatikannya ???” dengan begitu kau mencari cara agar aku tidak dapat melihatmu lagi akkhhhh menyiksa sekali rasanya belum mengetahui siapa KAMU tapi kamu sudah menjauh dari ku.
Pikiran ini jadi kacau sebab “KAMU”. pagi jadi malam, malam jadi pagi aku terus memikirkan “KAMU” seandainya angin dapat mengirimkan perasaanku ke kamu “SEANDAINYA ITU BISA”.
Pagi ini mendung gelap seperti yang aku rasakan sekarang pikiranku HAMPA sebenarnya aku ingin sekali tidak masuk sekolah tapi aku pikir-pikir kenapa dengan hal begini saja aku jadi kaya gini aku terlalu berlebihan, kalo zaman sekarang namanya “ALAY”.
Aku memutskan untuk tidak menunggu “KAMU” karena cuaca yg tidak mendukung aku langsunug ke tempat biasa aku menunggu angkutan umum. Banyak disana teman – temanku juga yang menunggu angkutan umum karena sangking banyaknya aku sampai tidak dapat angkutan umum sial banget kayanya nasibku.
Tapi tunggu dulu ada juga yang tidak dapat angkutan umum seperti aku, wajahnya sangat tidak asing bagiku wajah yang selalu menghiasi pagiku yang cerah dan dia sekarang ada disampingku dengan memagang sebuah paying, memang setelah aku tidak dapat angkutan umum hujan deras melanda wilayah itu.
Hanya ada aku dan kamu, aku tidak ada keberanian rasanya untuk melihatmu tapi hati ini terus memaksa untuk bisa menatapmu dan aku akhirnya memtuskan hal yang paling sulit seumur hidupku, aku memberanikan diri untuk menatapmu dengan mengatakan “kok belum berangkat gak taku telat sekolahnya ??” dengan hati yang bergetar menunggu jawaban dari mulutmu “ kamu sendiri? Nanti telat juga loh”. Astaga betapa indahnya suaranya, suara yang memberikan jawaban atasa pertanyaanku.
“Biarin lah telat hujannya deras banget mending aku pulang aja tapi mau pulang gak bisa juga”.
“kenapa ?? kok gak bisa pulang juga”
“kan hujan, kalo aku pulang basah juga pakaian ku.”
Tanpa kusadari ternyata kau tersenyum mendengar perkataanku. Akkkhhh indah sekali senyummu yang ada diwajahmu itu kaya lirik lagu “ wajahmu mengalihkan duniaku”.
Hening itulah yang terjadi ketika aku berusaha mengajak ngobrol KAMU seakan tidak ada lagi kata-kata yang muncul dari kepala untuk dikeluarkan dari mulut, aku bingung apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku perbuat?....
Tanpa aku sadari muncul lagi suara indah yang tadi aku dengar
“ mau ikut sama aku?
Kemana?? Pulang?
“Gak, ikut aja deh nanti tau juga”
“Kan hujan nanti kita jadi basah.”
Aku kan ada payung, bagaimana mau ikut ?
Aku pun akhirnya mau mengikutinya, kamu membuka payungmu “payung yang tidak terlalu besar tidak juga terlalu kecil”. Akhirnya aku dan KAMU berjalan berdua dengan payung yang melindungi dari air hujan.
Disinilah aku merasakan ada yang berbeda, sesuatu yang selama ini aku khayalkan menjadi kenyataan.
Orang yang selama ini aku pandangi setiap pagi dengan cuaca yang cerah, aku pikir dengan cuaca yang
cerah bisa mendekatkan aku sama KAMU ternyata dengan cuaca seperti ini lah kita menjadi sedekat ini.
“kita sudah sampai” kau menyadarkanku dari angan-angan pikiranku.
Sudah sampai ya? Dimana ini?
“kita minum susu panas disini sekalian kita ngobrol.”
Aku sangat kaget sekaligus senang banget rasanya tapi ada rasa takut juga “rasa takut” jika dia mengetahui yang selama ini yang mengawasi dia setiap pagi adalah aku.
“kenapa setiap pagi kamu terus menunggu ku?
Benar apa yang kuduga. Aku tidak dapat menjawab apa-apa rasanya mulut ini terkunci.
“ kamu menunggu ku tapi kamu juga tidak menyapaku.”
Apa kamu malu??
Pertanyaan itu lah yang menyadarkanku, aku harus jujur aku harus berani, kesempatan tidak datang dua kali. Siapa tau dengan aku jujur dengannya semuanya akan menjadi lebih baik.
“maaf jika membuatmu bingung atau takut karena setiap pagi aku mengawasimu, tapi aku hanya ingin mengenalmu”
“kenapa harus minta maaf?? Aku senang setiap pagi kamu awasi, kamu pantau aku dari kejauhan. sekarang kamu mau mengajakku berkenalan ??”
Akhirnya aku resmi berkenalan dengan “KAMU” siapa namamu tentang siapa KAMU aku sudah tau aku semakin dekat denganmu setiap pagi aku tidak lagi mengawasimu, menunggumu tapi aku sekarang menjemputmu pergi ke sekolah bareng.
Waktu, waktu lah yang akhirnya memisahkan kita karena KAMU memutuskan untuk melanjutkan pendidikanmu diluar jawa, aku sangat tidak ingin sebenarnya KAMU pergi tapi aku sadar aku bukan siapa-siapa bagimu “KAMU” hanya menganggapku seorang “SAHABAT”.
Tapi itu sudah membuatku bahagia. “KAMU” karena kamu hidupku terasa berwarna “KAMU” tidak akan pernah aku lupakan semoga “KAMU” juga tidak melupakan aku.
“INGATANKU”, INGATAN TENTANGMU DIHATIKU TAK AKAN PERNAH HILANG DIMAKAN OLEH WAKTU SELALU ADA KAMU TERSUSUN RAPI DIDALAM HATIKU.
“KARENA DENGAN SEPAYUNG BERDUA DIBAWAH RINAI HUJAN”
0 komentar:
Post a Comment