Sunday, May 4, 2014


Aduh gimana yaa malu


aduh malu

Malu. Terlalu banyak diam, terlalu sering duduk terpaku. Menyaksi sekian banyak tragedi, tapi tetap teguh dengan tidak bergeraknya diri.

Diam, menatap. Tahu, tapi tak ingin tahu. Malu. Allah lihat ini. Tapi mau apa? Mau lari mendekat lalu berkata macam-macam seolah memberi nasihat? Padahal aku hanya melihat dari sudut sini, jauh, jauh dari tempat tragedi terjadi. Bahwa aku tak tahu apapun, tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Diam, nampaknya aku harus. Harus malu.


Kamu orang paling lugu, polos, dan lucu yang pernah aku kenal. Kamu begitu pemalu, padahal kamu pake baju. Hehe.

Jadi inget, waktu kita pernah berpapasan, pasti tetiba kepala kamu nunduk kebawah, padahal aku nggak ada di bawah, atau mungkin ada sesuatu yang sedang kamu cari dibawah? Hehe kamu lucu.

Nggak cukup berani menyapa, sekalipun lewat jejaring sosial, volume suaramu langsung mengecil ketika berbicara dengan orang tuaku. Nggak sengaja ketemu keluarga besar, kamu kira aku menjebak. Haha lucu.

Tapi nampaknya tidak di dirimu yang sekarang. Kamu hebat, berubah. Kadang aku kira kamu malu menjadikan aku di bagian hidup kamu atau kamu memperbaiki diri kamu biar nggak dibilang pengecut.

Terimakasih sudah pernah memiliki bagian yang menyenangkan.


berawan com aduh gimana yaa malu



Berawan Com Aduh gimana yaa malu



0 komentar:

Post a Comment