pada detik engkau memperlakukan wanitamu dengan penuh syukur maka perbaikan rejekimu dimulai
Dikisahkan ada seorang pengusaha sukses, hidupnya lengkap dengan kemewahan, istri dan anak-anak yang baik di sekelilingnya
Usahanya maju pesat, dia memiliki lebih dari satu perusahaan, peruntungannya bagus, seakan akan uang yang mengejarnya. Hal ini membuatnya menjadi manusia lupa
Ia bermaksiat dengan dunia. judi, mabuk, bermain wanita zina adalah jubah duniawinya. Semua itu berlangsung sampai suatu kejadian menimpanya
Anak ketiga-nya meninggal, ini membuatnya shock, ia terbelalak akan takdir anaknya, dan ia pun bertobat
Setelah bertobat hidupnya berubah 180 deraja
Dia tidak lagi dikejar uang, ia kini dikejar oleh kegagalan dan kebangkrutan
Satu persatu perusahaanya pindah tangan, hutangnya melimpah ruah
Namun disaat yang bersamaan, yaumiyahnya tetap berjalan, malah bertambah tebal, begitu juga imannya
Mulai merasa tidak tenang, ia mendatangi kyai dan ustadz-ustadz, dia meminta petunjuk dan bimbingan, namun nihil
Ia telah melakukan anjuran-anjuran ibadah dari setiap kyai dan ustadz yang ia temui, hidupnya mulai mencapai titik nadir
Ia mulai berfikir “kenapa saat aku menentang hukum-Nya kehidupanku mudah, mengapa saat aku sekarang ada di jalan-Nya, hidup ku susah?”
Namun suatu hari, ia bertemu seorang dosen agama di suatu PTN di Indonesia, pengusaha ini mengutarakan kehidupannya dan meminta pendapat dari dosen itu, lalu dosen itu menjawab:
"kau tahu filosofi botol kecap?
Sebuah botol kecap, yang ingin di isi oleh air putih, maka kita harus mengeluarkan kecapnya dulu, itupun bila kita memasukan air putih kedalam botol tersebut, air putih itu tetap akan menghitam, karena bekas dari kecap tersebut, jadi kita harus mengulang berkali-kali untuk membersihkan botol tersebut, sampai bisa ditempati oleh air putih
Botol kecap itu adalah dirimu, kecap itu adalah dosa-dosamu, Allah ingin mengeluarkan dosa dan kotoran itu dari dirimu, sebelum ia mengisinya dengan rizki yang halal dan kebaikan-kebaikan lainnya,
Jadi sekarang tergantung padamu, apakah kau bisa sabar untuk menjalani proses ini”
Jawaban dari dosen itu telah menjawab sesuatu yang mengganjal hati pengusaha ini, dan ia pun bersikeras untuk melewati proses ini
Lambat laun, kehidupannya membaik, ia memulai bisnisnya kembali, walaupun tidak sebaik dulu, namun sudah ada di jalurnya
—
kita kadang mengeluh akan hidup yang kita miliki, tentang doa yang kita anggap tak berfungsi,
Namun, percayalah, kita tidak akan disia-siakan oleh-Nya, karena Allah tau apa yang terbaik untuk kita,
tidak ada kata nasib buruk, karena semua nasib itu baik. bila kita gagal, berarti Allah ingin kita sukses dengan cara lain
berawan com pada detik engkau memperlakukan wanitamu dengan penuh syukur maka perbaikan rejekimu dimulai
0 komentar:
Post a Comment