Monday, May 5, 2014

salah lagi salah maneh

Maaf...

Maaf aku sudah banyak salah selama ini, maaf aku terlalu menyebalkan, maaf aku terlalu keras kepala, maaf aku membuatmu mengalami darah tinggi, maaf aku sering membuatmu marah, maaf tidak bisa meminta maaf secara langsung, karena aku tau itu akan sia-sia, kamu tidak pernah menggubris semua permintaan maafku, kamu selalu acuh tak acuh ketika aku meminta maaf, kamu selalu pura-pura tidak tau ketika aku meminta maaf, bahkan kamu bilang suatu hari bahwa minta maaf tidak segampang itu, dari semua “kesalahan”ku dari semua permintaan maafku, tidak pernah kamu menerimanya dan mengatakan “Iya kamu kumaafkan” itu membuatku terus merasa bersalah asal kamu tahu. Tapi lagi-lagi aku tidak mau disalahkan sendirian, aku seperti itu karena kamu yang seperti itu, kamu yang memulai dulu, kamu yang terlalu egois, kamu yang terlalu sensitif, karena kata orang-orang alasan marahmu sangat tidak beralasan. Apakah ada hal lain yang kamu sembunyikan sehingga kamu sangat gampang marah dengan semua perbuatanku yang bagimu itu salah? Apakah kamu menyimpan dendam khusus dari dulu sejak pertama kali kita bertemu? Apakah kamu memang tidak pernah menyukai apapun yang kulakukan? Apakah kamu memang membenciku? Jujur saja, toh setelah ini kita tidak akan berurusan lagi, jujur saja toh nantinya juga kita tidak akan bertemu lagi, jujur saja biar kita bisa saling memaafkan, jujur saja sebelum semuanya terlambat, jujur saja sebelum Allah mengambil salah satu diantara kita, tidak mungkin kan kita akan saling memaafkan di akhirat nantinya? Karena asal kamu tahu, akupun sering merasa tersakiti dengan beberapa tingkah lakumu, kamu yang selalu semena-mena dan merasa benar sendiri. Baiklah, mari kita saling intropeksi diri, kemudian saling memaafkan, sudah bosan pasti kamu mendengar disetiap permintaan maafku bahwa “Dosa sama Allah bisa terhapus ketika kita tobat minta maaf padaNYA, tapi dosa ke orang lain, ALLAH tidak akan memaafkannya sebelum orang tersebut memaafkan”

Maaf….


berawan com salah lagi salah maneh

0 komentar:

Post a Comment