Friday, May 9, 2014

single well Allah is looing at you right now and saying i am saving this person for someone special


Ustadz, sy mw tanya yg mana yg lebih utama dalam memilih calon isteri sambil berdakwah, misalnya dihadapkan pada 2 pilihan 

1. ada seorang wanita yg awam, dia pelan2 mw berubah (tp mungkin ada batasannya berubah, misalnya dia pernah bilang kalo utk memakai jilbab yg seperti jubah tidak akan mw, tp menutup auratnya secara syar'I menjulurkan jilbabnya hanya sampe sebatas dada dia mw) sekali2 sebagai orang awam mungkin masi melakukan perbuatan2 yg dilandasi oleh hawa nafsunya yg sy sudah kenal sedikit mengenai sifatnya, tp sy ga tahu apakah dia bakal bisa diajak utk sesuai dngan sunnah (semoga Allah memberinya hidayah)
2. Memilih akhwat yg sudah mengaji dan ???? ????? ?????? sudah baik agamanya, akan tetapi sy belum tahu siapa orangnya (krn ada yg menawarkan utk dikhitbah) apalagi tau sifatnya. 

Yg manakah yg lebih utama ustadz dalam memilih calon istri di antara 2 pilihan tersebut, sy pernah dengar hadits yg isinya kurang lebih "apabila seseorang mendapat hidayah karena kita, maka kita akan mendapatkan imbalan yg sangat besar oleh Allah Subhanahuwataala.

Mohon jawabannya segera ya ustadz, soalnya kepentingannya lumayan mendesak ustadz. jazakumullah khairan.

Jawab :

Kami sarankan Anda untuk memilih calon istri yang agamanya baik karena beberapa hal:

1. Begitulah nasehat Nabi shallallahu alaihi wa sallam:

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ. أخرجه البخاري رقم 5090 ومسلم رقم 1466 

"Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung

2. Untuk bisa merubah mindset (cara berpikir) seorang istri tentang pentingnya penerapan Islam secara menyeluruh dalam kehidupan, seorang suami disyaratkan memiliki ilmu agama yang cukup kuat dan memiliki kesabaran yang tinggi. Anda bisa melihat kembali diri Anda apakah Anda termasuk penuntut ilmu yang sudah kuat atau tidak, dan apakah sudah tersemat dalam diri Anda sifat sabar.

Kami mendapati beberapa teman yang merupakan penuntut ilmu syar'i tidak mampu mengarahkan istrinya yang awam bahkan ia pun hanyut dalam gaya hidup sang istri, apalagi jika si suami adalah orang awam dalam ilmu agama atau baru menuntut ilmu setahun dua tahun.

Kita bisa ilustrasikan masalah ini seperti: ada orang yang jatuh ke dalam sumur (calon istri yang kurang agamanya) dan ada orang yang ingin menolongnya (calon suami yang baik), seseorang yang ingin menolong tentunya sudah bisa memperhitungkan apa yang akan ia hadapi kala menolong, seperti berat badan yang akan ditolong dan kemungkinan adanya gas beracun yang akan melemaskan badannya. Apabila ia sudah memperhitungkan dan yakin bisa menolong maka tinggal berdo'a, berusaha dan bertawakkal kemudian maju. Apabila kalkulasinya menunjukkan bahwa ia belum siap untuk itu maka seharusnya ia mundur dan menyerahkan masalah ini kepada yang mampu. 

Tidak ada yang menafikan betapa besar pahala menolong kala itu, sebagaimana menolong orang dengan mengangkatnya dari lumpur kemaksiatan menuju taman ketaatan akan menghasilkan pahala yang besar, akan tetapi di sisi lain ia harus memperhitungkan kemampuan dirinya pula sebelum terjun. 

3. Di lihat dari ungkapannya yang Anda nukil (kalo utk memakai jilbab yg seperti jubah tidak akan mw) bisa difahami bahwa ia sudah menolak untuk menyempurnakan hijabnya, padahal itu adalah salah satu tanda dhohir ketundukan seorang hamba secara total kepada Allah ta'ala. Seorang hamba yang baik adalah apabila terhalang oleh nafsu atau halangan lain yang tidak syar'i pada masa tertentu untuk melakukan ketaatan secara menyeluruh kepada Rabb nya maka ia akan mempunyai cita-cita untuk mempraktekkan agamanya di masa yang akan datang dengan sempurna, dan mungkin ungkapannya adalah: sekarang saya belum bisa berhijab secara sempurna tapi insyaallah saya akan usahakan kedepannya. 

4. Ketika Anda akan memilih calon istri, janganlah Anda melihat wanita tersebut sekarang, akan tetapi lihatlah siapa ia di masa yang akan datang ketika Anda sekarang memutuskan untuk menjadikannya pendamping hidup.

Ia akan menjadi seorang ibu dari anak-anak Anda, ia akan menjadi salah satu pendidik dari calon penerus cita-cita Anda, dan ia akan menjadi orang yang memiliki pengaruh kuat dalam mewarnai karakter keturunan Anda. Anda tinggal bertanya kepada diri Anda: Apakah aku siap mewarnai anak-anak ku jika yang mendampingiku adalah wanita yang agamanya kurang (ini jika ditakdirkan ia belum berubah)?

5. Ikatan tali pernikahan direncanakan oleh kedua mempelai untuk bertahan sampai akhir hayat keduanya, dan ini kemungkinan tidak berjalan hanya dalam waktu setahun atau dua tahun, akan tetapi bertahun-tahun.

Apabila Anda sudah siap mengucapkan ijab-qabul di depan wali wanita itu (yang kurang agamanya) berarti Anda sudah siap untuk berjibaku di dalam dan di luar rumah. Artinya Anda siap untuk lelah di luar rumah dalam rangka menjemput rizki yang Allah ta'ala takdirkan untuk Anda, dan Anda pun siap untuk lelah di dalam rumah dalam rangka mentarbiyah istri Anda supaya ia memiliki rasa cinta dan sayang kepada Allah ta'ala dan rasul-Nya. Tentu saja mentarbiyah manusia tidaklah semudah teorinya, mengingat Manusia adalah dzat yang dinamis dan bukan dzat yang statis seperti batu, sehingga mudah untuk dipahat dan dibentuk.

Tulisan diatas bukanlah bentuk justifikasi bahwa wanita yang kurang agamanya tersebut tidak akan berubah. Karena Allah ta'ala maha kuasa atas segala sesuatu, apabila Dia berkehendak untuk merubah karakter wanita itu niscaya ia pasti akan berubah. Kami berdo'a semoga Allah ta'ala memberinya hidayah dan menunjukinya jalan yang lurus.

Tulisan diatas bukan pula merupakan bentuk diskriminasi kepada perempuan itu dan perempuan lain yang memiliki karakter yang sama, akan tetapi ini merupakan bentuk komparasi (perbandingan) sebagaimana yang ditanyakan oleh member. 
Kami hampir memastikan bahwa wanita yang kurang agamanya tersebut tentu lebih baik jika dibandingkan wanita-wanita muslim yang sekarang lumayan banyak berjalan di tempat umum dalam keadaan bersolek, berpakaian terbuka dan berkomitmen untuk hidup ala barat. Na'udzubillahi min dzalik.

Tulisan ini juga tidak terbatas pada laki-laki baik yang dihadapkan pada dua pilihan seperti diatas, akan tetapi tulisan ini kami harapkan bisa menjadi masukan yang berguna untuk Muslimah-muslimah multazim (yang berpegang teguh kepada agamanya) apabila dihadapkan dengan pilihan-pilihan tersebut.



berawan com single well Allah is looing at you right now and saying i am saving this person for someone special

0 komentar:

Post a Comment