Monday, May 5, 2014


Ya allah aku yakin takdir mu lebih baik dari semua yang aku inginkan beri aku kekuatan untuk memahami ini sebagai anugrah mu amin


ya allah aku yakin takdir mu lebih baik dari semua yang aku inginkan beri aku kekuatan untuk memahami ini sebagai anugrah mu amin

ya allah aku yakin takdir mu lebih baik dari semua yang aku inginkan beri aku kekuatan untuk memahami ini sebagai anugrah mu amin




Kita tak berjodoh.
Dulu, dia pernah melamarku. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Untunglah, saat itu aku masih punya alasan kuat. “Maaf, saya ingin menyelesaikan kuliah saya dulu”. Walau dalam hati terdalam, alasanku sebenarnya adalah karena kamu.

Maret kemarin, aku resmi menjadi alumni sebuah kampus ternama di Jogja. Aku bahagia, tentu saja. Tapi ada yang tak terduga, dia kembali datang ke rumah. Menghadap orang tuaku yang juga berharap aku bisa bersanding dengannya. Lelaki mapan yang dirasa mampu membahagiakanku. Dan lamaran itu kuterima, karena aku memang tidak punya alasan untuk menolaknya (lagi). Kegigihannya patut untuk kuacungi jempol.

Sebulan berproses, akhirnya aku dan dia memutuskan untuk mempercepat pernikahan. Rasanya, campur aduk. Tapi sepertinya kebahagiaanku tidak sempurna. Ada yang membuatku pilu. Kenapa, ada apa? Tentu saja, karena dia bukan kamu.

Dan hari yang ‘ditunggu’ pun tiba. Ucapan ‘selamat’ bergilir mampir di handphoneku. Dari kawan, saudara, dan tidak ketinggalan darimu. Tak sanggup rasanya air mata kubendung lebih lama. Sesak dalam dada seperti menekan, menghujam begitu menyakitkan. “Ah, andaikan..”

Ijab kabul terlaksana sudah, dan berlanjut ke acara selanjutnya, jejer.

Aku dan dia duduk bersanding dalam balutan baju adat jawa tengah. Duduk di atas panggung, sambil menyaksikan begitu banyak orang yang hadir di pernikahan kami. Atau lebih tepatnya, aku mencari sosokmu di antara puluhan orang di depan sana.

Yap! Kau duduk di barisan depan, ujung. Bersama serombongan kawan dari lembaga tempat kita bersama di masa kuliah dulu. Lekat, lama aku menatapmu yang menunduk diam. Ah, lagi-lagi aku ingin menangis. Tapi aku harus tampakkan bahwa semua baik-baik saja. Dan tampakkan bahwa aku sangat bahagia.

Yah. Rencana Tuhan pasti jauh lebih indah, aku percaya. Untukmu, juga untukku. Apa daya, kita memang tak berjodoh. Berandai-andai kau datang lebih awal darinya, pun percuma. Ya sudahlah, aku harus belajar mencintainya. Dan melupakan cinta yang sempat tumbuh padamu..


berawan com ya allah aku yakin takdir mu lebih baik dari semua yang aku inginkan beri aku kekuatan untuk memahami ini sebagai anugrah mu amin



Berawan Com Ya allah aku yakin takdir mu lebih baik dari semua yang


0 komentar:

Post a Comment