Friday, May 9, 2014

kekasih gelap


Hidup adalah pilihan. Itu yang disadari Mawar saat menerima pinangan Jono, pria beristri, yang juga mantan bosnya.

“Mungkin juga saya ditakdirkan jadi istrinya. Tapi bagi saya, mas Jono adalah suami pilihan. Bapak anak-anak saya saat ini,” tulis Mawar dalam buku hariannya.

Entah mengapa ia terusik kembali menuliskan perasaannya di buku harian usai menyaksikan tayangan geger cerita istri simpanan di buku pelajaran SD. Meski cerita itu mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari dan pernah mampir dalam kehidupannya, Mawar tak setuju hal itu menjadi materi pelajaran siswa tingkat sekolah dasar.

“Istri simpanan cermin keluarga tak bahagia. Dilarang agama. Dosa!” Begitu yang ada dalam pemahaman Mawar, dan mungkin juga banyak orang lainnya.

Jono adalah salah satu manajer perusahaan dan Mawar adalah salah satu staf kepercayaannya. Mawar menganggumi Jono lebih karena sikap dan kepemimpinannya. Ia dikenal sebagai sosok atasan yang disiplin, tekun, juga gila kerja. Cenderung pendiam, kurang romantis, namun pandai membimbing.

Sifat lainnya yang disukai Mawar dari seorang Jono adalah menghargai ide-ide siapapun yang dianggap positif. Berada di bawah kepemimpinannya seolah berada di sebuah perahu yang sedang berpacu dalam sebuah kompetisi.

Jono sebagai pemimpin berdiri di depan memberi komando dan motivasi sambil menabuh kendang. Anggota timnya memacu dayung dengan penuh semangat seraya menyanyikan lagu-lagu heroik.

Mungkin perahu yang dipimpin Jono belum bisa menjadi juara. Para pendayung capek. Namun mereka puas karena bisa mengetahui kekuatan mereka saat itu. Mereka juga jadi tahu bahwa untuk menjadi lebih baik dan juara, ada ukuran lainnya. Mungkin terkait persiapan yang lebih panjang, posisi pendayung, strategi dan cara mendayung, atau lagu-lagu yang harus mereka dendangkan.

“Ah, pokoknya tak ada masa paling menggairahkan selain berada dalam timmya,” tulis Mawar lagi.

Mawar pun meladeni tantangan Jono dengan bekerja keras dan cerdas. Ide-ide yang dilontarkan Mawar bukan hanya kerap memperoleh pujian, tapi diterapkan. Hasilnya, orang yang banyak ide dan bermanfaat bagi perusahaan memperoleh kenaikan gaji lebih banyak dibanding yang lainnya.

Mawar pun terpilih menjadi the best employee. Jono sangat bangga. Mereka pun menjadi dekat, kerap kerja lembur bersama. Perusahaan diuntungkan.

Masalahnya, diam-diam rupanya ada yang iri dengan kesuksesan Mawar. Begitulah balada kehidupan manusia. Ada hitam ada putih, ada yang sukses namun ada pula yang gagal.Ada yang suka tapi ada pula yang benci.

Entah bagaimana mulanya, Randy suami Mawar tiba-tiba marah kala ia pulang malam dan kebetulan diantar langsung oleh Jono. Randy menuduh Mawar telah berselingkuh dan ia mengaku punya bukti-buktinya.

Mawar tentu saja membantah dan menantang sang suami menunjukkan buktinya. Namun Randy malah kian marah, Singkat cerita, ia pun menceraikan Mawar. Usaha Randy untuk memperoleh hak asuh Rena, anak tunggal mereka, gagal. Hakim memberikan hak asuh kepada Mawar ibunya dengan alasan bocah itu masih kecil.

Kebetulan Rena sendiri memilih ikut Mawar daripada ayahnya.

Belakangan baru diketahui, bahwa ada seorang kawan di kantornya yang memberi laporan palsu tentang hubungan asmara Mawar dan Jono. Karena ketahuan, kawan tersebut  memilih mengundurkan diri karena malu.

Sedang terkait cemburu buta suaminya, Mawar menduga itu tak berdiri sendiri. Sebenarnya Randy mulai cemburu karena kariernya kalah bagus dari diriya. Penghasilan Mawar yang semua hampir sama dengan Randy kini sudah meninggalkan jauh. Sejak itu suaminya seolah menjadi lebih sensitif, hal-hal kecil tiba-tiba bisa menjadi masalah besar.

Kecemburuan yang semula dipendam itu kian panas manakala ia memperoleh laporan tentang hubungan asmara Mawar dengan bosnya. Lalu peristiwa Mawar diantar Jono malam itu seolah menjadi sumbu yang meledakan kecemburuannya menjadi kemarahan tak termaafkan.

Duh, Mawar kadang-kadang jadi membandingkan, betapa jauh kematangan dua pria dalam hidupnya itu. Jono dan Randy.

***

Sejak itu hubungan Jono-Mawar jadi kian dekat. Dari perasaan saling menghargai, saling mengagumi, lalu berlanjut jadi perasaan saling membutuhkan, saling menyayangi. Cinta pun bersemi.

Tatkala Jono mengungkapkan perasaan cintanya, Mawar terkejut. Padahal dari sikap dan perlakuannya, Mawar sebenarnya sudah bisa menebak bahwa pria beranak dua itu sangat menyukainya.

Jono tak lagi menempatkan diri sebagai sosok atasan, namun juga sosok pria yang siap melindungi kehidupannya. Mawar merasa, sikap itu saja sebenarnya sudah cukup. Kalimat gombal bahwa cinta tak perlu saling memiliki, benar-benar dirasakan Mawar saat itu.

Jono tak mendesak Mawar menjawab saat itu juga. Ia mengaku hanya ingin sekedar melepas perasaannya.

Mawar tentu saja bisa memahaminya. Ia sadar jawaban bahwa ia juga menyukainya sudah diketahui Jono. Namun untuk mengeluarkannya sebagai kata-kata seolah memiliki konsekwensi yang luas dan berat.

Sebab jika ya, maka tuntutan berikutnya adalah kapan mereka melangkah jauh kearah pernikahan. Dan itu tak mudah karena Jono punya istri, sedang Mawar juga punya anak, termasuk keluarga besarnya.

Namun seiring berjalan waktu, Mawar pun tak bisa menggantungkan perasaannya. Ia berani mengeluarkan balasan perasaannya setelah memperoleh persetujuan dari Rena. Jono memang bukan saja pandai mengambil hati dirinya, tapi juga anaknya.

Begitulah jalan terang pun seolah datang bersusulan. Setelah itu, entah bagaimana ceritanya, Jono mengaku sudah memperoleh lampu hijau dari istri pertamanya, Menik. Tak lama kemudian Mawar diajak berkenalan dengan Menik.

Mawar lega meski ia menangkap bahwa istri pertama Jono tak sepenuh hati mengizinkannya. Rupanya Menik menyetujui sang suami menikahi Mawar dengan persyaratan tak melakukannya secara terbuka.

Alasannya untuk menjaga nama baik keluarga besar Menik dan anak-anak mereka. Mawar bisa memahami hal itu. Ia juga tak memerlukan pernikahan besar-besaran seperti pernah dilakukannya bersama Randy.

***

Sejak itu, Mawar menjadi istri kedua Jono melalui nikah siri. Ia memilih keluar dari pekerjaan dan menjadi ibu rumah tangga. Mungkin sesuai dengan kesepakatan, Jono membelikan sebuah rumah lengkap beserta isinya, jauh dari lokasi rumah istri pertamanya.

Begitulah, sebagai istri kedua, Mawar harus menerima kehadiran suaminya pada hari-hari tertentu saja. Terasa berat memang. Apalagi setelah dikarunai dua anak dari Jono. Para tetangga kerap mempergunjingkan statusnya sebagai istri muda, bahkan istri simpanan.

Anak-anak pun sering memperoleh pertanyaan serupa. Syukurlah mereka sudah terbiasa dan kini hidup lebih mandiri.

Dengan kekayaan suaminya, sebenarnya Mawar bisa ongkang-ongkang menghabiskan uang. Namun, sekali lagi, ia sangat bersyukur bersuamikan Jono.

Suami tercinta tahu bahwa ia suka memasak. Mawar lantas didorong untuk mempelajari usaha catering dan mendirikannya.

Setelah jatuh bangun, akhirnya usaha itu sukses. Bahkan berhasil merekrut tenaga kerja yang merupakan warga di sekitar tempat tinggalnya.

***

Suatu hari, salah seorang karyawatinya mengajak ngobrol dengan topik istri simpanan yang lagi ramai diperbincangkan. Katanya, ia pernah punya saudara seperti itu. Yakni menjadi istri simpanan orang Korea Selatan, lalu kini menjadi janda lagi setelah suaminya itu pulang ke negaranya.

“Dan maaf ya bu, dulu sebelum saya kerja di sini, saya juga menyangka ibu seperti itu. Tapi sekarang lebih dari 100 persen saya tak percaya.”

“Maksud kamu ibu sebagai istri simpanan? Kalau istri simpanan memangnya kenapa?” Mawar cukup terkejut dengan pertanyaan itu, meski ia segera bisa menguasai diri.

“Yang penting kamu sudah tahu bahwa anggapan itu salah. Lagi pula hidup ini harus diisi berprasangka baik, berbuat baik, bekerja dengan gigih untuk memperoleh hasil yang baik pula. Kalau bergunjing melulu, kapan kita majunya. Hidup kita rugi sendiri,”

Karyawati tadi mengangguk-angguk dan jadi malu untuk melanjutkan pertanyaannya.

berawan com kekasih gelap

0 komentar:

Post a Comment