Monday, September 29, 2014



Sejarah Majalah Bobo

Majalah Bobo adalah bacaan populer anak-anak Indonesia yang terbit sejak 14 April 1973. Majalah ini adalah versi Indonesia dari majalah serupa di Belanda dengan penyesuaian isi. Edisi bahasa Indonesia terbit sekali seminggu, diterbitkan oleh Kelompok Kompas Gramedia. Di Belanda sendiri, majalah Bobo diterbitkan bulanan oleh penerbit Malmberg.

Slogan majalah bobo adalah "Teman Bermain dan Belajar," karena memberi pendidikan melalui bacaan yang menarik bagi anak-anak sekaligus mengandung unsur permainan. Maskot Majalah Bobo adalah seekor kelinci berwarna biru bernama Bobo yang selalu mengenakan kaos berwarna merah berhuruf B dan celana biru, merupakan tokoh yang diadopsi dari majalah aslinya.

Bobo terbit pertama kali pada 14 April 1973. Majalah bobo dulu itu dijual hanya Rp 20 atau Rp 45. Murah bukan?
Kalau kawan-kawan tahu, majalah bobo itu ada versi lainya. Versi lainnya itu Majalah Bobo Belanda. Bobo menerbikan 1 edisi 1 minggu. Sedangkan Majalah Bobo versi Belanda diterbitkan bulanan.
Sebagian artikel majalah Bobo, berasal dari Majalah Bobo Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ada yang tahu slogan Bobo?
Yap, betul. Teman bermain dan belajar. Maskotnya adalah kelinci berwarna biru, selalu menggunakan baju berhuruf B dan celana biru.
Bobo awalnya terdiri dari 16 kertas koran. Majalah Bobo adalah majalah anak yang berwarna pertama kali di Indonesia.
Pertama kali harga majalah Bobo Rp 45, tahun 1975 naik menjadi Rp 65. Pada sekitar tahun 1990 harganya Rp. 1500. Dan sekarang harganya 11. 500. Mau naik lagi tidak ya harganya? Semoga tidak. Nanti, penggemar Bobo berkurang. Harganya jangan dinaikkan, ya, kakak-kakak redaksi.
Tokoh Majalah Bobo antara lain Cimut, Cidut, Upik, Lobi-lobi, Doni, Paman Gembul, Emak, Bapak, dll. Tapi, belum lengkap rasanya kalau Bobo belum disebutkan.

Umur Bobo sekarang 40 tahun. Ternyata dari dulu sampai sekarang penggemar Bobo tidak berkurang. Kami semua mengucapkan Happy Birthday kepada Bobo, ya.

Majalah Bobo terbit pertama kali pada tanggal 14 April 1973. Cikal bakal majalah ini adalah halaman anak-anak di Harian Kompas. Atas prakarsa PK Ojong bersama Jakob Oetama, pendiri Kompas, halaman anak-anak ini dikembangkan menjadi majalah anak-anak. Bekerja sama dengan Majalah Bobo Belanda, pengasuh halaman anak-anak Kompas kemudian membuat Majalah Bobo Indonesia.

Pada mulanya Majalah Bobo terdiri dari 16 halaman kertas koran. Majalah Bobo adalah majalah anak-anak pertama yang berwarna di Indonesia. Sebagian isinya berasal dari bahan-bahan di Majalah Bobo Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sebagiannya lagi meneruskan rubrik dari halaman anak-anak Kompas. Adi Subrata dan Tineke Latumetenlah yang pertama-tama mengasuh majalah anak-anak ini.


Kini isi Majalah Bobo seluruhnya dibuat dan dikerjakan oleh staf redaksi Bobo Indonesia. Isi dan penampilannya pun semakin bervariasi, hanya nama dan karakter tokohnya yang tetap.



Sejarah Majalah Gadis

Inilah kalimat legendaris yang selalu diucapkan Ibu Pia Alisjahbana, tentang Majalah GADIS. Setelah menerbitkan majalah untuk wanita dewasa, Femina, bersama Ibu Mirta Kartohadiprodjo, Ibu Widarti Gunawan, dan Ibu Atika Makarim, pada September 1972, Ibu Pia pun meluncurkan majalah untuk remaja cewek, GADIS, pada November 1973. Di rumahnya yang terletak di Jalan. Sukabumi No. 36, Jakarta Pusat, Ibu Pia menggarap GADIS bersama sahabat-sahabatnya dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Menurut Ibu Pia, “Anak-anak perempuan yang masih muda, butuh majalah dengan isi bacaan yang bisa meningkatkan wawasan, menghibur, sekaligus trendy.” Konon, sebelum sepakat memilih nama GADIS, sempat tercetus beberapa nama yang sangat Indonesia, seperti Nina, Uni, atau Pingkan. Tapi akhirnya dipilih GADIS, karena dianggap lebih netral.





berawan com bobo bersama gadis




0 komentar:

Post a Comment