alat penghemat bahan bakar
Sejak harga BBM premium naik lagi dari Rp 4.500,- menjadi Rp 6.500,-. Tawaran dan iklan alat-alat yang katanya bisa menghemat BBM semakin marak. Banyak ewebsite yang memasang iklan alat-alat tersebut.Kalaulah memang ada alat yang bisa menghemat BBM, mengapa para produsen otomotif terkenal tidak melengkapi kendaraan produksi mereka dengan alat itu? inilah tanda tanya besar yang ada di benak penulis. Semua produk atau alat yang ditawarkan hanya berupa alat elektrolisa atau alat yang bisa mengubah aior menjadi hidrogen.
Alat elektrolisa ini bukanya menghemat BBM, malah memperpendek umur baterai karena proses dari elektrolisa itu menguras arus listrik dari baterai atau AKI. Walaupun AKI mengalai pengisian dari mesin kendaraan namun alat elektrolisa ini memaksa baterai mensuplai arus listrik yang berlebih untuk proses pengubahan air menjadi hidrogen.
Hati-hati juga dalam pemasangannya, salah-salah air yang ada malah masuk ke ruang bakar dan membuat mesin menjadi korosi atau berkarat dan akhirnya mesin menjadi rusak.
Penulis punya seorang teman yang menjadi member sebuah MLM yang memasarkan produk penghemat BBM,penghemat listrik dan lain-lain. Alat yang dibelinya dipasang dikendaraannya. Penulis juga dirayu untuk membeli dan memasang alat itu.Agar yakin saya minta dibuktikan dulu untuk kendaraan pribadi teman itu. Ini terjadi saat premium naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.500 yang lalu. Beberapa bulan kemudian penulis menemui teman itu untuk bertanya apakah alatnya memang berhasil menghematkan BBMnya. Eh ternyata tidak malah sepeda motornya sering ngadat. Waktu itu alat yang ditawarkannya berbentuk magnet.
Jadi hati-hatilah. jangan langsung percaya dengan alat atau bahan yang katanya bisa menghemat BBM. Semua iklan yang ada di internet selalu mengiming-imingi hal-hal yang kadang tak masuk akal dan hanya menjanjikan sesuatu yang kelihatannya mudah dan instan tapi isinya hanya sebuah hoax dan tipuan. Alih-alih bisa menghemat BBM malah kendaraan kita yang rusak.
sumber:
blog detik com
0 komentar:
Post a Comment