Friday, August 15, 2014


Semua yang membaca judul di atas pasti langsung berfikiran bahwa saya adalah orang keren.
Apalagi dengan gambar yang sama sekali gak ada hubungannya sama judul. Judul di atas bermakna konotasi yang menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki prinsip ini sangat berani bagaikan kesatria karena sanggup mempertahankan prinsip yang Ia buat. By the way kalimat panjang barusan adalah untuk saya.
Prinsip apakah sebenarnya yang membuat saya mempertahankan mati – matian? Jujur saya sangat sulit mempertahankan prinsip ini. Apalagi dengan segala cobaan tiap tahun yang saya coba hadapi.

Puisi :
“Dengan keberanian dan tekad, saya mencoba.
Dengan ibadah dan tawakal, saya berdoa.
Dengan tubuh dibantu raga, saya bertahan.
Dengan itu semua
Saya…
Adalah Jomblo.”

Keren.

Saya gak tahu apa hubungannya sama crop circle. Padahal juga bukan Circle tapi jelly fish. Tetep aja disebut circle. Aneh. Pasti ada konspirasi dibalik semua ini.

Mungkin semua sudah tahu, bahwa Single adalah prinsip. Jomblo itu Nasib. Ryan udah pasti (you know lah). Sudah menjadi rahasia umum bahwa jomblo itu nasib. Saya adalah Single. Saya coba tekankan saya single.
By the way I’m single
Tidaklah mudah bagi saya mempertahankan prinsip itu. Se-nafsunya saya sama cewek tapi kalo saya sudah berprinsip maka hanya ada satu pilihan. Yaitu mempertahankan prinsip yang telah saya pegang. Karena bagaimanapun, dari prinsip-lah lelaki dapat dikatakan sebagai Pria sejati. Tergantung dari seberapa kuat ia berprinsip kemudian mempertahankannya.
Tetapi juga harus bisa membedakan antara seseorang yang berprinsip dengan seseorang yang kolot. Jika seseorang dikatakan kolot berarti Ia sudah tidak Open Mind dengan hal lain di luar prinsipnya. Bisa dikatakan dia sudah mati. Sementara seseorang yang berprinsip menganggap bahwa prinsipnya suatu saat harus Ia rubah. Karena ada kalanya prinsip yang Ia pertahankan selama ini sudah tidak cocok dengan kondisi sekarang Ia hidup. Sebagai contoh saya seorang yang berprinsip single, tidak mungkin akan selamanya mempertahankannya. Saya juga ingin merasakan. Maksud saya merasakan adalah menjalankan sunah rasul. Yaitu menikah.
Saya menulis kalimat – kalimat di atas dengan panjang dan keren bukan karena saya ingin menunjukkan betapa ngenes nya saya jadi jomblo. By the way I’m single, bukan jomblo.
Berpacaran memang bisa dengan cara sederhana. Pagi jemput dia bareng ke sekolah, liat – liatan waktu guru nerangin pelajaran, istirahat mojok di kantin atau sekedar ngobrol sambil jalan muterin lapangan, terus valentine day. Gak aneh – aneh. Pacaran secara sehat. Why not?
Menurut pengalaman saya beda. Saya juga punya pengalaman gila aja loe. Gak se-ngenes itu. Pacaran tu jadiannya nangis, cemburu, marahan, beliin cokelat, beliin boneka, traktir makan, selingkuh, diselingkuhin, bohong, temennya gila deket banget sama dia, putusnya nangis dan masih banyak lagi.
Sementara itu ketika nanti misalnya saya punya istri dan berkeluarga (amin), saya malah berusaha menghemat pengeluaran, bukannya beli macem – macem untuk istri. Apalagi belajar selingkuhin istri.
Maka dari itu sudah cukup pengalaman berpacaran yang saya miliki. Ketika saatnya tiba nanti maka saya akan melepas prinsip ini.


satu lagi nih, arti dari single tuh kan lagi "free". jadi buat para homo jangan pernah kalian mengharapkan saya! saya bukan seperti yang kalian kira.


Tuch kan kalo Jomblo semuanya pada gak jelas

jadilah jomblo yang pemberani berani rebut pacar temen misalnya

berawan com jadilah jomblo yang pemberani berani rebut pacar temen misalnya

0 komentar:

Post a Comment