Tuesday, August 19, 2014


Peluang Selingkuh Pagi Hari


“……kalau mau selingkuh lakukanlah pada pagi atau siang hari, karena banyak waktu untuk menghilangkan jejak…….”. Kalimat diatas saya baca disalah satu blog, yang tanpa sengaja nyasar kesana tadi pagi. Kalimat itu juga yang membangkitkan kenangan saya beberapa waktu lalu.
Pagi hari itu awan mendung dan agak gelap serta mulai gerimis. Karena harus tiba di kantor lebih pagi, istri biasanya memutuskan tidak membawa kendaraan sendiri. Maklum macetnya lalin Jakarta dan ada 3 in 1 lagi. Jadilah tugas saya pagi itu mengantar istri tercinta ke stasiun kereta api Pondok Cina Depok sekitar jam 6,30. Kalau mengantar saya selalu turun menemani sampai kereta yang menuju Tanah Abang tiba. Karena dari pengalaman KA nya sering terlambat atau malah dibatalkan karena kerusakan mesin dan sebagainya. Jadi harus antisipasi kalau kejadian yang seperti begitu terulang.
Setelah kereta berangkat saya akan ke tempat parkir, tetapi tiba-tiba turun hujan lebat. Karena tempat parkirnya berada di area terbuka tentu akan basah kuyup kalau tetap nekat . Sambil menunggu hujan berhenti, saya membeli koran di kios dalam stasiun dan kembali ke peron untuk cari tempat duduk yang terbuat dari bekas rel kereta. Maklumlah, kebanyakan stasiun KA tidak terlalu memperhatikan kenyamanan penumpang. Lagi asyik baca koran, ada suara lembut yang menyapa saya menanyakan apakah tempat disamping saya itu kosong. Tentu saja wong tempat duduknya panjang 6 meter gitu tentu bebas diduduki siapa saja, apalagi keretanya barusan angkut penumpang yang sebelumnya penuh sesak di peron. Sang penyapa adalah seorang wanita kira-kira berusia 35 tahunan, tinggi,cantik dengan kulit putih bersih, hidung mancung dan muka terawat halus. Pakaian dan rambutnya basah karena hujan, begitu juga mukanya. Setelah duduk dan basa basi, neng, sebut saja begitu, memulai pembicaraan dan kita mulai akrab bercerita. Dari kartu nama yang diberikan, saya tahu bahwa kerjanya di Kuningan, perusahaan sekuritas, sebagai manager sdm. Ke Stasiun tadi diantar oleh bang ojek makanya kehujanan. Rumahnya lumayan jauh didaerah Gas Alam Cimanggis. Menurutnya dia harus pulang ganti baju dan akan naik taksi saja ke kantor karena mobilnya lagi dibengkel.
Saya agak terkejut karena si neng meminta saya mengantarnya pulang untuk ganti baju tentunya ditambah embel-embel kalau tidak keberatan. Terus terang saya tidak menyangka akan “permintaan” tersebut, itu diluar ekspetasi saya. Lagian kita kan baru kenalan. Yang saya lakukan adalah meminta maaf karena saya tidak dapat mengantarnya. Tidak terasa perbincangan kami hampir satu jam. Hujan juga sudah mulai berhenti dan saya harus kerja.
Dalam perjalanan menuju kantor saya bersyukur bahwa mampu melepaskan diri dari tawaran yang mungkin saja hari itu tidak terjadi apa-apa, tetapi siapa yang tahu kalau “kejadiannya” bisa esok hari atau minggu depan atau ?…………..maksud saya koq ada peluang selingkuh, di pagi hari lagi persis seperti kalimat dalam blog nyasar yang saya kunjungi itu. Tentang kartu namanya sudah saya amankan dari hal-hal yang tidak diinginkan.


"Perselingkuhan itu terjadi karena ada kesempatan, kenapa orang berani selingkuh lewat socmed karena orang lebih terfasilitasi dan adanya kesempatan," jelas Wulan kepada wolipop saat berbincang hangat di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2013).


sumber: kompasiana Honny

ngene iki pamite ngopii
berawan com ngene iki pamite ngopii

0 komentar:

Post a Comment