Monday, August 25, 2014



Efek Samping Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga dan Pencegahannya

Selain menimbulkan manfaat, penggunaan bahan kimia pada produk pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping terhadap tubuh, kesehatan, dan lingkungan. Apakah efek samping yang diakibatkan dari produk  pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga? Agar lebih memahaminya, pelajarilah uraian berikut dengan baik.

a. Efek Samping Penggunaan Produk Pembersih
Efek samping penggunaan sabun atau detergen adalah menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa. Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh  mikroorganisme di dalam tanah. Bahan penyusun detergen terdiri atas senyawa berantai lurus dan panjang yang disebut Linear Alkylbenzene Sulphonate (LAS) dan senyawa rantai bercabang yang disebut Alkyl Benzene Sulphonate (ABS). Senyawa LAS lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme dibandingkan dengan senyawa ABS. Akan tetapi LAS hanya bisa terdegradasi dalam lingkungan aerob (dengan oksigen). Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah benzalkonium klorida. Zat ini bersifat detergen sekaligus sebagai desinfektan, bersifat kaustik, dan korosif. Pada konsentrasi berlebih bisa mengiritasi kulit dan jika mengenai mata akan menyebabkan gangguan seperti gatal bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada kornea. Selain menimbulkan limbah busa, sabun dan bahan pencuci merupakan salah satu bahan kimia di rumah tangga yang berbahaya, maka cara penyimpanannya harus benar. Hal ini karena tidak banyak yang mengetahui kandungan dan bahaya bahan aktif yang terdapat di dalamnya. Apa yang harus kamu lakukan agar efek negatif itu dapat dihindari? Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.

b. Efek Samping Penggunaan Produk Pemutih
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna pakaian. Selain itu, senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf, karena merkuri merupakan sejenis bahan kimia beracun dan amat berbahaya bagi kesehatan. Adanya merkuri di dalam tubuh dapat merusak ginjal. Ada juga bahan pemutih kulit yang mengandung hidrokuinon. Pada dosis yang tepat hidrokuinon aman bagi kulit, tetapi jika kulit alergi akan timbul noda-noda hitam pada wajah. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek samping dari penggunaan pemutih, antara lain:
1) Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
2) Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.

c. Efek Samping Penggunaan Produk Pewangi
Hampir setiap produk yang berkaitan dengan wanita mempunyai wewangian, seperti sabun, kosmetik, sampo, pelembut kain, penyubur rambut, kertas tisu dan detergen. Tujuan menggunakan bahan pewangi adalah untuk menghasilkan bau wangi pada si pemakai, barang pribadi, atau udara di sekelilingnya. Namun, kebanyakan kita tidak menyadari bahwa produk pewangi dapat mendatangkan bahaya bagi kesehatan kita, terutama bagi wanita hamil.
Kebanyakan pengharum ruangan bekerja dengan mengganggu daya cium. Pengharum tersebut melapisi saluran hidung dengan selaput minyaknya, atau melepaskan zat pemati saraf pencium. Produk yang tidak mengandung pewangi sebenarnya menambahkan pewangi yang tidak wangi untuk menyamarkan aroma khas bahan tertentu. Efek samping bahan kimia pewangi pada kesehatan manusia, antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma. Selain itu, bahan pewangi yang mengandung chlorofluorocarbon (CFC) dapat menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek samping dari produk pewangi antara lain:
1) menggunakan bahan pewangi seperlunya, dan
2) tidak menggunakan pewangi yang mengandung CFC.

d. Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Saat ini memang zaman serba cepat dan praktis. Nyamuk, semut, atau lalat datang, kita semprot dengan pembasmi serangga. Hal seperti itu mungkin erat menempel di benak para konsumen di Indonesia. Akan tetapi, mereka sesungguhnya tidak mengetahui benar betapa besar ancamannya jika menggunakan produk semacam itu secara sembarangan. Bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yaitu:
1) Termakan atau terminum bersama makanan atau minuman yang tercemar;
2) Dihirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran darah, atau terserap melalui kulit dengan atau tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.

Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer. Ozon stratosfer berperan melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultra ungu. Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak. Selain itu juga dapat merusakkan produk pertanian. 

Antinyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tiga bahan aktif dalam obat antinyamuk, yaitu jenis diklorvos, propoxur, pirethroid, dan dietiltoluamida serta bahan kombinasi dari ketiganya. Menurut WHO Grade Class, diklorvos atau diklorovinil dimetil fosfat termasuk berdaya racun tinggi. Jenis bahan aktif ini dapat merusak sistem saraf, mengganggu system pernapasan, dan jantung. Diklorvos sangat berpotensi menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan organ serta kematian prenatal, dan merusak kemampuan reproduksi. Bahan aktif jenis ini menimbulkan gangguan cukup serius bagi hewan dan tumbuhan, sebab bahan ini memerlukan waktu cukup lama untuk dapat terurai baik di udara, air, dan tanah. Propoxur termasuk racun kelas menengah. Jika terhirup maupun terserap tubuh manusia dapat mengaburkan penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan badan lemah. Propoxur juga dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh buruk pada hati dan reproduksi. 

Pyrethroid oleh WHO juga dikelompokkan dalam racun kelas menengah. Efeknya, mengiritasi mata maupun kulit yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Sedangkan DEET atau diethyltoluamid biasa digunakan sebagai zat aktif pada antinyamuk jenis oles. Efeknya mengiritasi kulit, selain membahayakan kulit yang luka, dan selaput lendir tubuh. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek
samping dari produk pembasmi serangga, antara lain:
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.

Sumber:
Blog sisilbio





berawan com cowok ganteng sedunia ternyata karena efek pemutih






0 komentar:

Post a Comment