Meski sudah disediakan tempat khusus merokok, namun masih banyak saja orang yang bandel merokok sembarangan. Di angkutan umum hingga di pinggir-pinggir jalan, para perokok masih bandel ngebul sembarangan.
Dalam rangkaian kampanye anti rokok, aktivis anti rokok dari India, dr Pankaj Chaturverdi MBBS,MS,FAIS, FIC mengajak dokter dan polisi untuk membantu pengendalian rokok di masyarakat. Berdasarkan pengalamannya di India yang disebutnya masih satu budaya dengan Indonesia, ia ingin memperluas kampanye ini untuk mengendalikan peredaran tembakau pada masyarakat Indonesia.
"Saya memiliki gelar kedokteran, tetapi saya tidak dapat menyelamatkan perokok. Maka saya mengajak bapak dan ibu polisi, walaupun Anda tidak memiliki gelar dokter namun Anda dapat menyelamatkan jutaan jiwa," ujar dr Pankaj.
Hal itu disampaikan dia dalam acara Round Table Discussion bersama dengan tema Menyatukan Suara Dokter dan Korban dalam Perjuangan Pengendalian Rokok di Indonesia, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jl Tirtayasa Raya No 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Kamis (21/3/2013).
Indonesia tercatat sebagai peringkat pertama dari 16 negara yang disurvei dengan tingkat prevalensi perokok aktif tertinggi yaitu 67,4 persen untuk laki-laki dan 4,5 persen untuk perempuan. Artinya sekitar 60 juta penduduk Indonesia adalah perokok aktif.
Dijelaskan dia, nikotin merupakan bahan adiksi paling kuat candunya setelah morfin, heroin, alkohol, ganja, dan kopi. Nah, dalam hal ini perokok pasif lebih dirugikan daripada perokok aktif.
Asap rokok mengandung berbagai macam arsen yang dapat masuk ke tubuh. Hanya dengan sekali hisap maka zat-zat tersebut dapat merusak seluruh sel tubuh
Ia juga menuturkan bahwa rata-rata pasiennya baru bisa dan mau memutuskan untuk berhenti merokok setelah mendapatkan vonis kanker. "Obat merokok hanya satu, kanker," ucap dr Pankaj.
Dalam acara yang sama, aktivis anti rokok, dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG menyebut
rokok adalah ancaman global untuk seluruh dunia. "Ibu hamil yang duduk disebelah suaminya yang merupakan perokok aktif memiliki kemungkinan besar melahirkan prematur atau mengidap kanker mulut rahim," terangnya.
Dia menjelaskan ketika terjadi pembakaran rokok, perokok aktif akan menghisap lalu menghembuskannya kembali. Sedangkan perokok pasif menghirup 2 kali lebih banyak zat yang dikeluarkan setelah dihisap maupun asap akibat pembakaran rokok yang tidak dihisap oleh perokok aktif.
"Inilah yang paling banyak menyebabkan persalinan dismature," imbuh dr Hakim.
Berikut ini cerita salah satu dokter penyakit dalam.
Setelah dirawat beberapa hari, sahabat saya ini akhirnya meninggal akibat mengalami serangan jantung untuk ke dua kalinya. Almarhum meninggal dalam usia yang belum begitu tua untuk ukuran harapan hidup sekarang.
Satu tahun yang lalu, Almarhum juga pernah mengalami serangan jantung. Setelah menjalani perawatan yang cukup lama keadaanya membaik. Saya tidak tahu apakah setelah mengalami serangan jantung yang pertama itu, almarhum berobat secara teratur atau tidak. Dan, yang saya lihat adalah, sebelum almarhum dirawat lagi, gaya hidupnya belum banyak berubah.
Pada waktu serangan jantung pertama, saat dirawat, beberpa kali saya membesuknya. Masih segar dalam ingatan saya janji almarhum untuk merubah gaya hidupnya, dan yang paling penting saat itu adalah untuk tidak merokok lagi.
Merokok adalah kebiasaan almarhum, yang saya tahu sejak mahasiswa. Besar kemungkinan waktu duduk di sekolah menengah atas juga sudah melakukannya. Kira-kira dua bungkus sehari rokok habis dihisapnya. Tiga bulan setelah serangan jantung pertama, kebiasaan merokok almarhum kambuh lagi.
Beberapa kali saya mengingatkan supaya kebiasaan itu dihentikan, namun almarhum nampaknya tidak peduli. Mungkin karena sudah merasa sehat dan seolah-olah tidak ada masalah lagi dengan jantungnya, atau memang candu rokok itu kembali menguasai pikirannya. Saya ingat juga komentar Almarhum waktu itu, “kalau memang mau mati, sampai waktunya, tidak bisa dihindari, orang yang tidak merokok juga mati”, katanya.
Ya, memang kapan, di mana dan bagaimana kita mati, hanya Allah yang tahu. Namun, manusia wajib berikhtiar yang terbaik. Berusaha berhenti merokok menurut saya adalah ikhtiar yang wajib, apalagi kalau sudah nyata ada penyakit yang diakibatkannya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa apabila seseorang merokok sebelum umur 20 tahun, harapan hidupnya Akan berkurang 14 tahun. Jadi, perokok itu akan meninggal sebelum waktunya, menyebabkan premature death.
Sahabat saya itu akhirnya memang membuktikan, beliau akhirnya meninggal dalam usia belum begitu tua, suatu kematian prematur. Kematian yang harusnya dapat dicegah. Sayang sekali, seorang perokok memang sangat sulit menghentikan kecanduan rokok ini, tapi perokok lain, bukan satu atau dua, tapi jutaan, dapat berhenti sama sekali.
Menurut penelitian, berhenti merokok pada seseorang yang pernah mengalami serangan jantung akan menurunkan risiko serangan jantung ulangan dan kematian mendadak akibat jantung.
Sayang, kebanyakan orang menganggap rokok hanya berpengaruh terhadap penyakit paru, seperti kanker. Memang pemyebab utama kanker paru adalah rokok, tapi rokok juga merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Penyakit jantung koroner, sebagai penyebab utama kematian karena jantung, biang keroknya adalah rokok.
Rokok bertanggungjawab terhadap satu dari setiap lima kematian di Amerika. Sekitar 40% kematian akibat jantung disebabkan oleh rokok. Dibandingkan dengan bukan perokok, Anda mempunyai risiko dua kali lebih besar meninggal karena serangan jantung ,dan lima kali lebih besar kemungkinan meningggal karena kematian jantung mendadak.
Dan, bila Anda merokok, kemudian anda juga mempunyai faktor risiko lain seperti hipertensi, obesitas, hiperlipidemi, maka risiko Anda untuk meningal karena jantung akan meningkat jauh beberapa kali.
Rokok dengan ratusan kandungan kimia di dalamnya dapat menyebakan kerusakan struktur otot jantung, dan pembuluh darah jantung. Tidak usah berbicara tentang ratusan zat kimia itu, nikotin dan karbon mono oksida saja sudah cukup untuk mengakibatkan kerusakan itu.
Nikotin misalnya, akan meningkatkan curah jantung dengan mempercepat denyut jantung 15-25 kali per menit, menaikkan tekanan darah 10 sampai 20 mmHg. Untuk mempertahankan kerja jantung yang meningkat ini, jantung akan memerlukan oksigen lebih banyak. Karena pada perokok darahnya banyak mengandung nikotin dan karbon monooksida, kebutuhan oksigen ini jadi tidak terpenuhi, bahkan otot jantung akan semakin mengalami kerusakan. Hal ini dapat memacu serangan jantung.
Karbon monooksida dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kekentalan darah. Karbon monooksida yang bergerak bersama aliran darah menyebabkan iritasi, peradangan pada dinding pembuluh darah arteri, termasuk pembuluh darah koroner.
Proses iritasi dan peradangan inilah yang menjadi pemicu terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Plak yang terbentuk dari kolesterol dan sel darah ini, ibaratkan pembuluh darah itu sebagai sebuah pipa kecil yang berkarat di dalamnya. Karat-karat itu semakin lama akan semakin banyak dan menumpuk, menutup lobang pipa. Bila karat itu menutup secara total, maka aliran darah ke otot jantung akan terhenti.
Rokok adalah penyebab utama kematian karena jantung. Kandungan nikotin dan karbon mono oksida saja sudah cukup membuat kerusakan, injuri, pada struktur otot dan pembuluh darah jantung Anda. Sebelum terlambat, seperti Almarhum sahabat saya, dan jutaan kematian karena rokok lainnya, kenapa Anda tidak memilih untuk berhenti merokok?…….Jutaan orang lain dapat berhenti merokok, Anda pasti bisa….semoga!
Irsyalrusad, Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
memahami pesannya pentingnya merokok catat dan harap di ingat
berawan com memahami pesannya pentingnya merokok catat dan harap di ingat
0 komentar:
Post a Comment