Thursday, August 21, 2014





Berikut merupakan beberapa hal yang dapat menimbulkan kelelahan :

Menderita penyakit tertentu atau masalah medis
Kelelahan seringkali menjadi gejala utama dari penyakit yang disebut anemia. Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah atau lebih tepatnya unsur dari pembentuk sel darah merah yang disebut sebagai hemoglobin (Hb). Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan Hb. Akibat kekurangan pembentukan Hb maka akan terjadi penurunan kadar  oksigen yang dialirkan ke sel tubuh dan sel otak sehingga menimbulkan gejala- gelaja letih, lesu , cepat lelah serta menurunnya daya tahan tubuh yang menyebabkan rentan terhadap infeksi. Kesemua gejala tersebut tentunya dapat menurunkan produktivitas kerja sebesar 10-20% (WHO). Anemia tidak hanya ditemukan sebagai masalah medis tunggal tetapi juga menjadi bagian dari berbagai penyakit lainnya seperti kencing manis, gagal ginjal dan bahkan kanker. Untuk mengatasi kelelahan pada penderita penyakit – penyakit adalah dengan mengatasi kondisi anemianya baik melalui penerapan pola makan kaya zat besi, asam folat dan B12 atau menambah asupan dengan vitamin yang mengandung zat besi.

Masalah Gaya Hidup
Gaya hidup yang mengharuskan seseorang untuk bekerja seharian sehingga tidak mempunyai cukup waktu untuk beristirahat atau bahkan tidur, tidak memiliki cukup waktu untuk makan secara teratur dengan menu yang sehat atau bahkan tidak memiliki waktu sama sekali untuk berolahraga dan berekreasi dapat memicu terjadinya kelelahan baik fisik maupun mental. Cara mengatasinya tentu saja dengan merubah gaya hidup tersebut dan menggantinya dengan gaya hidup yang lebih sehat seperti makan secara teratur dengan menu yang seimbang, menghindari rokok, konsumsi alkohol dan obat- obatan terlarang.

Masalah Psikologis

Adapun beberapa masalah psikis seperti tengah mengalami depresi akibat kegagalan, kehilangan, kematian dan sebagainya dapat memicu terutama kelelahan mental dan pada akhirnya juga kelelahan fisik akibat tidak adanya napsu makan yang baik pada mereka yang tengah depresi. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan membiasakan diri melakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi dan menerapkan pola pikir yang positif dalam menghadapi setiap masalah agar tidak jatuh dalam kondisi depresi.


KENAPA?

Mengapa kita merasakan kelelahan? Apakah karena kita kehabisan tenaga, ataukah karena keterbatasan otot dalam melakukan kerja? Bukan, kita lelah karena asam laktat. Zat yang berada dalam tubuh kita ini adalah biang keladinya. Asam laktat (Nama IUPAC: asam 2-hidroksipropanoat (CH3-CHOH-COOH), dikenal juga sebagai asam susu) adalah senyawa kimia penting dalam beberapa proses biokimia.


Asam laktat menumpuk karena aktivitas tubuh yg keras tanpa diiringi pasokan oksigen yg cukup sehingga otot mengambil bahan bakar dari glukosa yang disimpan tubuh. Pemecahan glukosa oleh tubuh menimbulkan penumpukan asam laktat yang menimbulkan nyeri dan kelelahan.



Proses kimiawi:

glukosa → tenaga (ATP) dan asam laktat → Penumpukan asam laktat dalam otot →
mengiritasi saraf → rasa nyeri pada otot → membatasi kerja otot


Asam laktat selalu diproduksi bahkan saat tubuh beristirahat. Saat istirahat, kadar asam laktat yang diproduksi sekitar 1 milimol/Liter (mmol/L). Semakin intens aktivitas fisik, semakin banyak pula asam laktat yang diproduksi. Asam laktat biasanya akan hilang dari jaringan otot dalam waktu 30 menit setelah aktivitas fisik. Asam laktat digunakan oleh hati, jantung, dan ginjal sebagai sumber energi. Hati mengonversi asam laktat menjadi glukosa, dimana kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah untuk digunakan otot. Asam laktat juga dapat diubah menjadi glikogen untuk kemudian disimpan.



 Peningkatan asam laktat akan menyebabkan kelelahan sehingga menurunkan performa fisik. Namun tidak banyak yang tahu bagaimana hal ini dapat terjadi. Kelelahan terjadi karena beberapa tahap. Pertama, penurunan energi akan dirasakan. Peningkatan hidrogen dengan mengurangi produksi ATP (energi) akibat terhambatnya enzim yang terlibat dalam produksi energi. Kedua, otot-otot tidak dapat berkontraksi secara normal atau dengan kekuatan seperti sediakala. Agar dapat berkontraksi, otot membutuhkan kalsium. Masalah terjadi ketika hidrogen menghalangi kalsium, sehingga otot tidak dapat berkontraksi normal. Otot tidak bisa lagi bekerja secara normal dan menyebabkan kita merasakan kelelahan bahkan bisa menyebabkan nyeri pada otot.


Nah, bagaimanakah caranya menunda lelah atau secara detail menunda penumpukan asam laktat dalam otot kita? Beberapa atlet dikabarkan berusaha menunda timbulnya lelah akibat penumpukan asam laktat dengan minum banyak soda bikarbonat sebelum pertandingan, yang selama ini legal. Karena soda (bikarbonat) bersifat basa, maka akan bereaksi dengan asam laktat dan mengurangi kadar asam laktat di otot. Namun, bisa diduga efek samping dari usaha ini. Reaksi asam laktat dan bikarbonat akan menghasilkan gas CO2, maka perut bisa terasa mual bahkan dapat menimbulkan kram.
Satu fakta unik adalah mengapa para atlet selalu memakai atau dipakaikan handuk atau jaket setelah olahraga atau saat mereka beristirahat adalah karena dengan menghangatnya tubuh kita maka akan mengurangi kadar asam laktat dalam otot kita atau bisa dikatakan akan mempercepat menghilangkan asam laktat dalam otot sehingga rasa lelah akan cepat hilang. Jadi tetaplah berolahraga, lelah dan sehat.



awak ku rasane pating slengkrah rak nggenah badan ku rasanya tidak enak





0 komentar:

Post a Comment