sejahat itukah orang yg kubanggakan
"Aku telah puluhan kali jatuh hati. Tapi lihat, dari semua jatuh itu hanya satu yg membuat
aku tak mampu bangun lagi. Hanya satu yg buat aku tak mampu berkata, 'Tidak! Aku sudah lelah!' Dan hanya satu yg buat aku tetap bertahan..” Wanita itu patah-patah menjelaskan, berkali-kali mengusap wajahnya. Laki-laki itu tidak tahu bagaimana ekspresinya, karena dia sedari tadi hanya menunduk, melihat ujung-ujung sepatunya yang kotor oleh ciprat lumpur.
“Aku telah ratusan kali tersenyum. Dan yaa.. dari ratusan senyum itu hanya satu yang terasa berarti..” didekapnya badannya yang basah oleh air hujan. Kerudung panjangnya sudah sejak tadi tidak berbentuk. Suaranya semakin sulit untuk didengar, kalah oleh air hujan yang semakin menderas.
"Aku sudah ribuan kali menahan rindu. Tapi.. hanya satu rindu yg buat aku semakin bersabar dan menunggu…" akhirnya wanita itu meruntuhkan semua pertahanan yang dibangunnya dengan susah payah. Dia roboh. Air matanya tumpah di tengah hujan yang deras, dia tergugu.
"Dan kau tahu? Di setiap malam aku telah mencinta, menghamba, memuja, mengiba kepada Tuhan meminta belas kasih. Terisak seperti berkata, ‘Tuhan. Tuhan. Tuhan. Tuhaaaaan…. Sabarku mana lagi yang ingin kau uji? Kenapa tidak kau ambil saja hatiku agar tak perlu lagi aku tersiksa oleh rasa ini?’ dan aku…." tangis wanita itu semakin menjadi, tak sanggup lagi melanjutkan kalimatnya.
Dan laki-laki itu hanya bisa tertegun iba, membiarkan wanita itu menyeka air matanya sendiri di tengah hujan.
........
0 komentar:
Post a Comment