Tuesday, August 5, 2014




Ketika Sahabat Mencintai Mantan Kekasih



Sore yang indah, dimana gadis manis berkulit putih, berambut hitam panjang terurai bernama Dara yang sekarang genap berusia 19 tahun. Ia berlari kecil keluar kelas kampus menghampiri pria yang berdiri dibawah pohon besar yang telah menantinya sejak setangah jam yang lalu. “ROMMIIIII….!” Teriak Dara dari kejauhan, lalu pria itu melambaikkan tangan dan memberikan senyumnya untuk Dara. Romi adalah pacar Dara yang telah menjalin hubungan lebh dari 1 tahun,  Romi pria yang lumayan terkenal di kampus karena ketampanan dan kesopanannya yang kini berusia 22 tahun. Bahkan hampir semua wanita yang dekat dengan Romi kagum dan ingin menjadi pasangan Romi. Sedangan Dara adalah wanita biasa, sederhana dan terkesan apa adaya.
“Gimana pelajaran tadi sayang…?” Tanya Romi sambil mengelus kepala Dara.
“Alhamdulilah lancar, kamu gimana tadi dikelas. Apa kamu sudah lama menunggu ku…?”
“gak kog, cuman setengah jam yang lalu.”
“apa…? Setengah jam..?” teriak Dara dengan mata sedikit melotot “apa kamu gak masuk kelas, ngapain aja setangah jam disini. Aku jadi gak enak sama kamu, nungguin aku lama…”
“hahahhaha …!!” tawa Romi melihat tingkah polos Dara
“biasa aja sayang, kan baru setangah jam  belum 1 abad” kata Romi sedikit memberikan guyonan kepada Dara. “ Ya udah kita pulang. Aku mau nganter putriku pulang kerumah dengan selamat” kata Romi sambil mencubit manja pipi Dara, Darapun membalas senyuman manisnya ke Romi.

------

            Disiang yang hangat, terlihat Dara dan Andin sedang duduk santai dikursi taman kampus. “Ra, aku mau curhat nih. Aku lagi berantem sama pacarku Joko, dia orangnya cemburuan dan emosional banget. Kemaren dia mutusin aku, tapi kami sampai sekarang masih komunikasi karena aku masih sangat mencintai dia.” Kata andin dengan muka yang terurai air mata. “Kalau memang kalian sering berantem akhir-akhir ini, memang lebih baik break dulu aja. Kalau dia memang mencintai kamu pasti dia akan kembali padamu. Dari pada kamu terus yang harus mengalah menyiksa batin mu.” Kata Dara sambil memegang pundak andin. Tak lama mereka bercerita, datang Romi menghampiri mereka berdua “Haaii, lagi apa kalian. Kenapa kamu sedih andin…? Apa kamu ada masalah lagi sama pacarmu…?” tanya Romi yang penasaran.
”aaaght kamu, mau tau aja urusan ku. Ya udah aku mau pergi dulu yah. Aku mau mencari inspirasi, kalian pacaran aja disini. Bye Dara bye Romi.”Andin pergi meninggalkan mereka berdua.
“ Kenapa sih andin, dia ada masalah yah yank..?” tanya Romi ke Dara,
“iya, biasa orang pacaran yank hehehehe. Sebenernya andin gak suka dengan sikap Joko tapi andin mencintai Joko, aku bingung mau gimana sama andin. Andinnya sendiri seperti tidak mau pisah dari Joko. “ jelas Dara ke pada Romi.
”owh gitu, iya sih susah juga kalau orang sudah cinta. Semua keburukan kadang terlihat baik dimatanya. Owh iya, kamu udah makan siang? Kita makan siang yok, aku laper nih.” “oke, aku juga laper “
“kamu maah laper terus yank, kapan siih gak lapernya “ ejek Romi ke Dara
“gak laper pas lagi galao karena kamu hahahah “  kata Dara sambil mencubit hidung Romi. Mereka berduapun meninggalkan taman tersebut dan pergi menuju kantin.
Kalau di lihat Dara dan Romi adalah pasangan yang sangat serasi dan saling mengisi satu dengan yang lain, seolah-olah tidak ada yang cacat diantara hubungan mereka. Saat kampus mengadakan acara tanding basket antar kampus nasional konflik terjadi antara Dara dan Romi. Dara kerap kali cemburu saat banyak wanita yang ingin minta akun sosial Romi dan Romi selalu meladeni wanita itu yang membuat Dara terbakar api cemburu tapi
Romi tidak bisa menolak, karena Romi sangat menghargai wanita dan Romi tidak ingin melukai dan mengecewakan wanita. Dan tanpa Romi sadari, Romi t’lah melukai kekasihnya sendiri. Saat diadakan tanding basket antar kamus nasional, Romi terlihat akrab dengan wanita kampus lain yang membuat Dara semakin cemburu. Sejak itu hubungan mereka sedikit renggang dan selalu ribut dari hal yang kecil hingga besar.
            Disaat Dara dalam perasaan down, Dara curhat kepada sahabatnya andin. Dara menceritakan kekesalan dia ke pada Romi agar beban di hati Dara sedikit  berkurang. Dara pun minta bantuan sahabatnya andin untuk dekat dengan Romi agar Romi sedikit mengurangi kebiasaannya yang tebar pesona kepada wanita-wanita dikampus.Setelah andin dan Romi dekat, andin menanyakan tentang wanita yang dekat fahami
“ Romi, kamu sekarang dekat sekali sama cewek kamus yang lawan tanding kita kemaren. Kamu suka yah sama dia…? “ kata andin
“iya suka, tapi tidak sebagai pacar hanya suka biasa. Owh iya gimana kabar Dara, Dara baik-baik saja kan..?”
“iya Dara baik kog, cuman suka galau dan uring-uringan saja. Kamu cepet baikkan yah sama Dara.”
“gak tau deh, sepertinya aku sama Dara memang sudah tidak cocok.Dara terlalu egois dan lebih mementingkan perasaan dan dugaannya kepada ku. Dia slalu berpikir aku jahat padanya. Mungkin ini yang terbaik, dan bukannya dia yang pertama pergi ninggalin aku. Dulu dia bilang gak akan mau tinggalin aku tapi lagi-lagi dia ninggalin aku dengan dugaannya yang buruk terhadapaku” terang Romi ke andin.
            Romi yang tidak sanggup dengan sifat cemburuan Dara dan selalu menuduh Romi negative Membuat Romi mundur untuk melanjutkan hubungan mereka. Dara yang sangat mencintai Romi merasa sangat kehilangan, tapi Dara tidak ingin menghukumnya dengan rasa dilemma, gelisah dan galau yang melandanya. Dara melakukan rutin nitas yang super sibuk agar Dara merasa tidak terbebani denngan perasaanya. Dara yang melakukan kesibukkan itu minta bantuan andin untuk memberi perhatian dan suport untuk Romi. Di saat itu Romi juga merasa kehilangan Dara tapi Romi tidak ingin membuat kesalahan yang sama malah membuat Dara semakin sakit.
            4 bulan Dara dan Romi tak berhubangan baik sms, telpon dan bahkan tidak pernah bertemu dalam satu kampus. Meski telah putus kontak harapan Dara untuk bisa bersama Romi tak akan pernah hilang. Saat Dara dan Romi benar-benar putus kontak, andinlaah yang memberi kabar tentang keadaan Romi. Dara sedikit lega mendengar kabar Romi selalu baik dan bahagia dari sahabatya andin. Dan selama andin dan Romi dekat ternyata andin merasa sangat Nyman bersama Romi, Romi adalah teman curhat dan hang out andin tanpa sepengetahuan Dara. Andin yang merasakan kebahagian dan kecerian saat bersama Romi, tanpa andin sadarin saat menceritakan tentang Romi andin selalu terlihat bahagia, tertawa, dan kadang tersipu malu. Suatu hari Dara curiga dengan gelagat andin saat menceritakan Romi ke Dara, andin yang mukanya selalu berbinar dan senyum yang tak pernah lepas. Andin bercerita seolah-olah dia sedang jatuh cinta, dari situ Dara memberanikan diri bertanya pada andin.
“ Andin, kog akhir-akhir ini kamu terlihat bahagia. Apa kamu udah baikkan sama Joko. Joko udah merubah sifatnya yah …?” tanya Dara .
“ aku sama Joko yah biasa seperti itu dan aku suka curhat masalah ku ke Romi, Romi orang yang dewasa bahakan sangat care sama aku…?” kata andin
“care…? Segitu carenya..? apa kalian selalu bertemu dan smsan bahkan terlponan…?apa kamu suka dengan Romi..?” tanya Dara dengan nada sedikit gemetar menahan rasa cemburu yang ia bendung.
“haaght gak ra, maksud ku. Aku hanya berteman dekat saja. Aku hanya menganggumi sosok Romi. Lagian kamu kan mantannya aku gak enak sama kamu. Udah jangan sedih yah”
“boleh aku meminta sesuatu sama kamu…” kata Dara sambil memegang tangan andin
“boleh donk, kamu kan sahabatku…” jawab andin sambil memeluk Dara, Dara yang masih dalam pelukan andin berkata “ aku hanya minta kamu jujur tentang perasaanmu…?”
“perasaan apa..? iight kamu aneh" jawab andin sedikit salah tingkah seoalah –seolah habis kepergok habis nyolong barang dimall, dan  sambil melepaskan pelukkannya
“aku hanya ingin kejujuran disini, apa kamu menyukai Romi. Aku mohon jujur…!”
“hhheeemmmm… “ lalu andin menunduk dan terdiam, lagi-lagi Dara meminta kejelasan kepada andin
“ apa kamu menyukai Romi…? Aku mohon jujur, aku hanya ingin kamu jujur dan menceritakan semua pada ku.” Tanya Dara dengan mata sedikit berkaca-kaca.Tapi Dara menahan semua emosi dan air matanya, ia tidak ingin terlihat lemah dimata sahabatnya.
“oke..oke…aku jujur…!! Ini kamu yang memaksa aku yah, aku akan jujur, Iya aku suka dengan Romi, dan aku ingin minta maaf sama kamu ra. Perasaan ini timbul sejak aku dekat dengan Romi.” kata andin,
Dara yang mendengar kalimat andin, membuat Dara terdiam dan memendung rasa kecewa dan sakit hatinya. “raa….!! Are you ok…?” kata andin saat melihat Dara yang hanya terdiam dan mata yang berkaca-kaca.
“Ra.. maafin aku, aku hanya menganggumi dia. Lagian Romi gak mungkin suka sama aku, aku mungkin gak pantas buat Romi. Kamu jauh lebih baik dari pada aku”
Dara yang mengdengar kata-kata andin, lalu berkata “ sudahlah, kamu gak perlu minta maaf. Dan aku bukan siapa-siapa Romi, kalau memang kamu menyukai dia kamu dekatin saja dan jangan pernah perdulikan aku. Anggap aku bukan orang yang pernah ada untuk Romi, agar kamu tidak memiliki rasa bersalah padaku”
“yaah udah kita jangan bahas dia lagi yah…! Sudah sore aku juga mau pulang, selamat istrahat ra..” lalu andin pulang kerumahnya dengan menggunakan sepeda motornya.
            Saat andin meninggalkan kamar Dara, tiba-tiba tubuh Dara lemas tak berdaya. Dara menghempaskan tubuhnya ke kasur dan menangis, Dara yang merasakan kekecawaan yang teramat besar. Dulu Dara dan andin sempat berjanji untuk “tidak saling menusuk” tapi Dara tidak bisa berucap dan Dara tidak tega untuk membahas perjanjian itu ke sahabatnya. Bagaimanpun perasaan itu adalah anugrah yang Maha Kuasa, Dara hanya bisa menangis dan menangis saat mengingat mantan kekasihnya dan sahabtnya memiliki perasaan yang sama. Seminggu sudah Dara mengetahui perasaan mereka berdua, Andin menceritkan lagi kedektanya kepada Romi, kali ini dia bercerita sangat ringan dan tanpa memiliki rasa bersalah kepada Dara. Dari cerita andin ke Dara bahwa Romi saat ini juga memiliki perasaan yang sama ke andin yang membuat Dara semkin hancur dan kecewa, tapi Romi tidak tahu kalau Dara mengetahui kedekatan mereka. Mendengar cerita dari sahabatnya andin, entah kenapa Dara tidak bisa membenci mereka berdua. Tapi Dara mempunya luka yang teramat dalam tentang kisah ini. Meski telah dikhianti, Dara masih menyimpan doa untuk sahabat dan mantan kekasihnya.
Dan pada akhirnya Romi tahu, kalau Dara t'lah mengtahui kedekatan mereka. Malam itu Romi langsung menghubungi Dara melalui HPnya dan menjelaskan semua perasaannya terhadap andin,
“Hallo ra…? “ terdengar suara Romi dari HP Dara
“iya hallo, tumben kamu menelpon ku.” tanya Dara
“apa aku mengganggu mu,,,?” kata Romi
“tidak, aku sedang tidak sibuk. Apa ada yang bisa aku bantu?”jawab Dara yang menahan rindunya kepada Romi dan Romi sendiri mungkin tidak memiliki perasaan yang sama terhadap Dara mantan kekasihnya yang dulu ia cintai.
“Aku dengar, kamu sudah mengetahui hubungan ku sama andin. Maafkan aku ra…” belum selesai Romi bicara Dara langsung memotong pembicaraan itu.
“kamu tidak perlu membuang waktumu untuk meminta maaf, aku bahagia jika kalian bahagia. Bersatu lah jika kalian ingin bersatu. Jangan pernah hiraukan aku, anggap aku tak pernah ada diantara kalian. Aku berdoa agar kalian selalu bahagia. Sepertinya tidak ada lagi yang harus dibicarakan. Maaf aku lupa kalau aku ada janji. Aku harus pergi sekarang” Darapun memutuskan telponya dan langsung menangis merasakan kecewa yang teramat dalam.

--------

            “Tuhan, boleh aku meminta. Aku ingin mereka bahagia. Jika memang engkau menakdirkan mereka buat bersama, satukanlah mereka dalam atas kuasa-MU dan aku.. aku ingin kekuatanMu, keikhlsan Mu agar aku bisa lalui hari ku dengan tegar “ Darapun menulis harapan nya diatas kertas dan dimasukkan nya kedalam balon, setelah selesai menulis Dara menerbang balon itu hingga tinggi dan  menghilang dari pandagnnya.
“Semoga aku bisa menyembuhkan luka ku…!” gumam dalam benak Dara sambil melihat kelangit yang gelap dari jendela kamarnya.


mantan itu tidak perlu di ingat ingat tidak ada guna tidak penting namanya barang bekas kasihin aja sama yang lebih membutuhkan

berawan com mantan itu tidak perlu di ingat ingat tidak ada guna tidak penting namanya barang bekas kasihin aja sama yang lebih membutuhkan



0 komentar:

Post a Comment